Menanti Neraca Perdagangan, IHSG Dibuka Menguat

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mampu berada di zona hijau para pembukaan perdagangan Selasa pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Nov 2016, 09:15 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2016, 09:15 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mampu berada di zona hijau para pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Dalam beberapa hari sebelumnya, IHSG terus tertekan karena pengaruh dari luar.

Pada pembukaan perdagangan saham,Selasa (15/11/2016), IHSG naik 5,73 poin atau 0,11 persen ke level 5.121,47. Sedangkan pada penutupan perdagangan saham, Senin kemarin, IHSG turun 116,23 poin atau 2,22 persen ke level 5.115,73. I

Ada sebanyak 84 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 48 saham melemah dan 60 saham lainnya diam di tempat.

Volume perdagangan tercatat 315,59 juta saham. Nilai transaksi harian sekitar Rp 433,81 miliar. Sedangkan total frekuensi 11.850 kali. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.121,47 dan terendah 5.127,66.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TLKM naik 1,58 persen ke level Rp 3.850 per saham, saham BBRI mendaki 1,57 persen ke level Rp 11.300 per saham, dan saham PWON menanjak 2,27 persen ke level Rp 675.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham UNTR susut 2,64 persen ke level Rp 21.225 per saham, saham LPKR melemah 1,21 persen ke level Rp 815 per saham, dan saham BWPT tergelincir 0,85 persen ke level Rp 232 per saham.

Bursa Asia tak banyak bergerak. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang bergerak flat di awal perdagangan. Sementara saham Australia turun 0,5 persen.

Analis PT BNI Securities Thendra Crisnanda menjelaskan, indeks global ditutup rata-rata pada teritori positif dalam perdagangan kemarin malam. Dow Jones ditutup menguat tipis ke level 18.868,69.

"Penguatan dipimpin oleh sektor perbankan di US, merespons janji Presiden Trump yang akan meninjau kembali kebijakan peraturan di sektor healthcare dan keuangan serta peningkatan belanja pemerintah pada infrastruktur senilai US$ 1 triliun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," jelas dia.

Dari pasar domestik, IHSG kembali melanjutkan penurunan ke level 5.115,74 pada penutupan perdagangan kemarin di tengah pergerakan indeks global dan regional yang relatif masih positif. "Anomali pergerakan indeks domestik masih dipengaruhi oleh kekhawatiran investor atas potensi beralihnya arus modal dari pasar negara berkembang kembali ke AS," jelas dia.

Hari ini kami memprediksikan IHSG berpotensi mengalami pembalikan arah seiring dengan indikasi dari penurunan terbatas pada indeks EIDO sebesar 0,3 persen," tambahnya.

Faktor positif penopang pergerakan IHSG hari ini berasal dari ekspektasi positif atas data neraca perdagangan kuartal III 2016. Saham pilihan BNI Securities adalah BBRI, INDF, BUMI dan WSBP. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya