Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada awal pekan ini. Rilis data ekonomi dan gerak rupiah akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan pola gerak IHSG masih berusaha himpun kekuatan untuk naik. Dalam jangka pendek, IHSG berpotensi menguat.
"Level support 5.221 teruji dengan baik, sedangkan level resistance 5.336 perlu dilewati dan pergerakan IHSG perlu dapat bertahan di atas level itu untuk dapat perkuat pola kenaikan jangka pendek,"ujar William, Senin (30/1/2017).
Advertisement
Ia menuturkan, kondisi fundamental ekonomi masih terlihat cukup stabil memberikan dorongan IHSG untuk menguat.
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, penguatan IHSG akan didukung dari sejumlah perbaikan kinerja yang sudah mengeluarkan laporan keuangan 2016. Sejumlah bank yang telah laporkan kinerja antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, dan PT Bank Jatim Tbk.
Selain itu, rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) hanya mencapai 1,9 persen pada kuartal IV 2016, atau lebih rendah dari survei perkiraan analis yang sebesar 2,2 persen. Bima menilai, data ekonomi AS yang di bawah perkiraan ini dapat mendorong rupiah menguat. Hal itu diharapkan berdampak ke IHSG.
"IHSG akan bergerak di kisarna 5.286-5.324," ujar Bima.
Untuk rekomendasi saham pilihan, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).