9 Sektor Saham Hijau Picu IHSG Menguat Tipis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 9,13 poin ke level 5.716 pada pra pembukaan perdagangan Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jun 2017, 09:18 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2017, 09:18 WIB
IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas di awal sesi perdagangan saham. Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa Asia yang melemah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (7/7/2017), IHSG naik tipis 9,13 poin atau 0,16 persen ke level 5.716,96. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 7,79 poin atau 0,14 persen ke level 5.715. Indeks saham LQ45 menguat 0,28 persen ke level 958. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 112 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 41 saham melemah dan 110 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.723 dan terendah 5.713.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 17.317 kali dengan volume perdagangan 834 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 313 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,03 persen. Sektor saham infrastruktur naik 0,52 persen, sektor saham tambang lanjutkan penguatan 0,56 persen. Sektor saham tambang pimpin penguatan di antara sektor saham. Selain itu, sektor saham konstruksi mendaki 0,47 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham JGLE naik 6,6 persen ke level Rp 226 per saham, saham MAMI mendaki 5,77 persen ke level Rp 55 per saham, dan saham MKNT naik 5,26 persen ke level Rp 360 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ETWA susut 33,71 persen ke level Rp 59 per saham, saham MINA merosot 9,94 persen ke level Rp 815 per saham, dan saham GEMS tergelincir 5 persen ke level Rp 2.850 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,13 persen ke level 26.034, indeks saham Shanghai menguat 0,78 persen ke level 3.16, indeks saham Singapura mendaki 0,31 persen ke level 3.246, dan indeks saham Taiwan naik 0,09 persen ke level 10.215.

Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,11 persen ke level 2.365 dan indeks saham Jepang Nikkei turun 0,21 persen ke level 19.937.

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat secara teknikal pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG masih terlihat terus berusaha keluar dari rentang konsolidasi untuk menembus level resistance terdekat. Hal ini terjadi di tengah tekanan yang terjadi pada perdagangan saham kemarin.

"Potensi pergerakan (IHSG) masih menunjukkan kekuatan naik yang cukup besar. Ini selama level support dapat bertahan dengan baik," kata William dalam ulasannya, Rabu, 7 Juni 2017.

Dalam laporan Bank DBS Indonesia, IHSG ditutup melemah 0,70 persen pada perdagangan saham kemarin. Investor melakukan aksi jual Rp 666,26 miliar di seluruh pasar. Namun mencatatkan aksi jual Rp 295,34 miliar di pasar reguler.

Selama sepekan terakhir, investor asing melakukan aksi jual Rp 823 miliar di seluruh pasar dan Rp 249 miliar di pasar reguler. Lebaran dan liburan musim panas diduga menjadi pendorong aksi ambil untung.

Selain itu, pada 2017, pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.498,9 triliun. Namun, target tersebut kemungkinan tidak akan tercapai.

Lantaran Menteri Keuangan Sri Mulyani, berdasarkan perhitungan terkini , memperkirakan penerimaan pajak pada akhir tahun akan sebesar Rp 1.484 triliun atau Rp 15 triliun lebih rendah dari target APBN 2017. Di sisi lain, pemerintah terus meningkatkan belanjanya, terutama untuk pembangunan infrastruktur. Pada 2017, pemerintah menganggarkan dana untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp 387,3 triliun.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya