Sektor Saham Tambang Dorong IHSG Naik Tipis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 5,44 poin ke level 5.747,89 pada awal sesi perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Jun 2017, 09:14 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2017, 09:14 WIB
IHSG
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada awal pekan ini. Aliran dana investor asing pun masuk terbatas di awal sesi perdagangan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (5/6/2017), IHSG menguat tipis 5,44 poin atau 0,09 persen ke level 5.747,89. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG naik terbatas 2,9 poin atau 0,05 persen ke level 5.745. Indeks saham LQ45 melemah 0,03 persen ke level 961,30. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Ada sebanyak 98 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 36 saham melemah dan 79 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.752,44 dan terendah 5.741,76.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.275 kali. Volume perdagangan saham sekitar 215,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 138,8 miliar. Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 8,39 mliar di pasar reguler. Dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke level Rp 13.290.

Secara sektoral, sektor saham saham-sama kuat dan melemah. Sektor saham tambang naik 0,82 persen, dan catatkan saham penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 0,16 persen dan sektor saham konstruksi naik 0,13 persen. Sektor saham industri dasar turun 0,25 persen, sektor saham aneka industri melemah 0,57 persen, dan sektor saham manufaktur susut 0,07 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham NAGA mendaki 27,59 persen ke level Rp 185 per saham, saham PSAB melonjak 6,8 persen ke level Rp 220 per saham, dan saham KINO menguat 5,02 persen ke level Rp 2.300 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham YULE melemah 11,11 persen ke level Rp 56 per saham, saham SMBR melemah 5,33 persen ke level Rp 3.200 per saham, dan saham SMDR tergelincir 6,82 persen ke level Rp 6.150 per saham.

Pada awal sesi, bursa Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,10 persen ke level 25.894, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,20 persen ke level 2.366,96, indeks saham Shanghai turun 0,28 persen ke level 3.096, dan indeks saham Singapura tergelincir 0,22 persen ke level 3.232.

Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,04 persen ke level 20.184, dan indeks saham Taiwan naik 0,21 persen ke level 10.175.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan saham Senin pekan ini. Gerak harga komoditas dinilai akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, perjalanan IHSG masih cukup kuat untuk melanjutkan kenaikan sehingga tembus level resistance.

Akan tetapi, gejolak harga komoditas masih terus membayangi laju IHSG. Sedangkan fundamental ekonomi yang kuat masih menjadi penopang IHSG sehingga tingkat kepercayaan investor masih cukup tinggi.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.686-5.797 pada Senin pekan ini," kata dia, Senin, 5 Juni 2017.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG naik 0,15 persen didorong sektor saham bank dan otomotif pada perdagangan saham Jumat pekan lalu. Saham PT Astra International Tbk naik 2,9 persen, dan saham PT Bank Central Asia Tbk mendaki 2,3 persen. Sektor bank mencatatkan kinerja baik pada April dengan laba bersih naik 18 persen hingga April 2017. Kenaikan pertumbuhan itu didorong biaya kredit rendah dan kuatnya efisiensi operasional.

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya