BTN Bidik Kredit Konstruksi Khusus Pengembang Rp 25 Triliun

Per Juni 2017, kredit konstruksi yang sudah disalurkan Bank BTN tumbuh sekitar 18,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Agu 2017, 11:05 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 11:05 WIB
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali menyelenggarakan ajang pameran perumahan Indonesia Property Expo (IPEX) 2017.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali menyelenggarakan ajang pameran perumahan Indonesia Property Expo (IPEX) 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mendukung program Sejuta Rumah dan juga mendorong penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengoptimalkan penyaluran kredit konstruksi ke para pengembang.

“Kami sadar bahwa mewujudkan Program Sejuta Rumah membutuhkan peran serta semua pihak, BTN sebagai inisiator  dan integrator membangun kerja sama antar institusi dalam meningkatkan suplai rumah,” kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono dalam keterangan tertulis, Rabu (9/8/2017).

Sejalan dengan target penyerapan KPR yang terus meningkat, tahun ini, BTN memasang target penyaluran kredit konstruksi yang diperuntukkan ke pengembang perumahan sebesar Rp 25 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 21,9 triliun.

Per Juni 2017, kredit konstruksi yang sudah disalurkan Bank BTN tumbuh sekitar 18,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau senilai Rp 23,5 triliun. Angka tersebut ekuivalen dengan dengan 263.999 unit rumah. Pencapaian tersebut seiring dengan target Bank BTN mengucurkan KPR untuk 666.000 unit rumah pada tahun 2017.

“Para pengembang yang menjadi mitra setia Bank BTN diharapkan berkontribusi lebih besar dalam mencapai target KPR Bank BTN,” kata Maryono.

Untuk memotivasi para pengembang memanfaatkan kredit konstruksi dan mendorong penyaluran KPR, sejumlah strategi disusun oleh Bank berkode saham BBTN ini, diantaranya peningkatan penetrasi pasar dan digital marketing.

Bagi para pengembang, BTN memberikan kredit pemilikan lahan dengan sejumlah keistimewaan diantaranya nilai kredit tidak dibatasi tapi sesuai dengan kelayakan harga jual lahan, plafon kredit 70 persen dari total pembelian lahan dengan maksimal lahan seluas 20 hektare.

Masih dalam rangka peningkatan penyerapan KPR, Bank BTN mengoptimalkan pemasaran lewat layanan digital www.btnproperti.co.id. Para pengembang bisa menggunakan portal tersebut untuk memperluas pemasaran mereka lewat jalur online tidak sekadar lewat jalur tradisional seperti pameran.

Tercatat, sebanyak 357 pengembang sudah bergabung di portal ini. Angka ini masih sedikit dibandingkan jumlah pengembang yang bermitra dengan BTN yang mencapai lebih dari 3.500 pengembang. Padahal situs yang mempertemukan nasabah dengan pengembang ini, relatif sukses menggaet jumlah debitur KPR.

Sejak Januari hingga Juli 2017, jumlah aplikasi KPR Online untuk KPR konvensional yang masuk rata-rata 835 aplikasi per bulan. Sementara total nilai KPR di 7 bulan pertama 2017 tersebut mencapai Rp 316 miliar.

Performa pencairan KPR konvensional lewat jalur digital terus menanjak sejak dirilis tahun 2015. Ketika diluncurkan, KPR online yang berhasil dicairkan hanya Rp 155,7 miliar kemudian pada tahun 2016 naik menjadi Rp 241,6 miliar, dan pertengahan tahun ini sudah mencapai Rp 316 miliar.

“Tren aplikasi KPR Online terus meningkat ini berarti masyarakat maupun pengembang menilai aplikasi ini lebih efisien dan mudah,” kata Maryono. Selain kanal digital marketing milik sendiri, Bank BTN juga memanfaatkan situs lain terkait dengan jual beli properti.

 Tonton Video Menarik Berikut Ini:


Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya