Rencana Reformasi Pajak AS Angkat Bursa Asia

Sebagian besar indeks saham di bursa Asia menguat didorong wall street dan dolar Amerika Serikat.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Sep 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2017, 08:45 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Tokyo - Sebagian besar bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu didorong wall street dan dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat.

Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,49 persen pada awal perdagangan. Hal itu didorong sektor saham minyak dan gas serta keuangan.

Sementara itu, indeks saham Australia naik 0,35 persen didorong sektor saham teknologi informasi dan utilitas. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,04 persen didorong saham produsen mobil.

Pelaku pasar mengantisipasi reformasi pajak oleh pemerintahan Donald Trump. Diperkirakan pajak korporasi bakal terpangkas menjadi 20 persen dari 35 persen. Kemudian, ada pula pengurangan pajak individu menjadi 35 persen dari 39,6 persen.

Investor pun merespons positif rencana tersebut. Reformasi pajak di AS menjadi sentimen positif di bursa saham AS. Indeks saham Dow Jones naik 0,25 persen atau 56,39 poin ke posisi 22.340.

Walau ada rasa optimisme di wall street, tetapi menimbulkan pertanyaan mengenai pendanaan bila pajak dipangkas.

"Ini tetap menjadi jalan panjang terutama untuk meminta persetujuan kongres," tulis Direktur Pelaksana FX Strategy BK Asset Management Kathy Lien seperti dikutip dari laman CNBC, Kamis (28/9/2017).

Di pasar uang, indeks dolar Amerika Serikat berada di posisi 93,43 terhadap sejumlah mata uang. Dolar AS berada di posisi 112,76 terhadap yen. Adapun imbal hasil surat berharga AS naik menjadi 2,31 persen.

Di pasar komoditas, harga minyak Brent melemah 0,33 persen menjadi US$ 57,71 per barel usai turun hampir satu persen. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) stabil di kisaran US$ 52,10.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya