Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir memerah usai mencetak rekor baru tertinggi kemarin. Ini dipicu aksi ambil untung (profit taking).
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (4/10/2017), IHSG melemah 49,56 poin atau 0,83 persen ke posisi 5.901,9. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,92 persen ke posisi 982,85.
Sebagian besar indeks saham acuan melemah. IHSG berada di posisi tertinggi 5.956,39 dan terendah di 5.901,9.
Advertisement
Ada sebanyak 129 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan, 217 saham melemah dan 99 saham lainnya di tempat.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 291.772 kali dengan volume perdagangan 6,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 532,7 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.451.
Secara sektoral, seluruh sektor saham memerah. Sektor saham perdagangan tercatat turun 1,42 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham consumer goods susut 1,16 persen dan sektor saham perdagangan melemah 1,01 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain, saham KIOS naik 50 persen ke posisi Rp 450, saham AKSI melonjak 24,84 persen ke posisi Rp 980 per saham, dan saham ASJT menguat 24,80 persen ke posisi Rp 780 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan, antara lain BBMD melemah 24,76 persen ke posisi Rp 1.155, saham CSIS tergelincir 10,83 persen ke posisi Rp 700, dan saham NAGA susut 10,08 persen ke posisi Rp 204 per saham.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menuturkan, IHSG tertekan sentimen aksi profit taking. "Sentimen profit taking terjadi usai IHSG alami kenaikan dalam beberapa hari.Pelaku pasar memanfaatkan profit taking ini," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
[vidio:](https://www.vidio.com/watch/862620-dompet-pintar-3-faktor-dukung-pergerakan-rupiah-hingga-akhir-2017