10 Sektor Saham Naik, IHSG Menguat 16,16 Poin

Nilai tukar rupiah berada di posisi 13.525 per dolar Amerika Serikat, dan laju IHSG naik 16,60 poin ke posisi 5.946,15.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Okt 2017, 09:14 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2017, 09:14 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan saham. Penguatan IHSG ikuti pergerakan bursa saham global yang positif.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (23/10/2017), IHSG naik 16,60 poin atau 0,28 persen ke posisi 5.946,15. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 19,13 poin atau 0,32 persen ke posisi 5.948,68. Indeks saham LQ45 naik 0,57 persen ke posisi 989,74. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Ada 110 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau, sedangkan 25 saham melemah dan 81 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.956,58 dan terendah 5.946,58.

Total frekuensi perdagangan saham 8.837 kali dengan volume perdagangan 318,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 194,6 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 15,57 miliar di pasar reguler. Dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.526.

Secara sektoral, 10 sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham aneka industri. Sektor saham tersebut naik 0,99 persen. Sektor saham manufaktur mendaki 0,47 persen dan sektor saham tambang naik 0,46 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham ZINC menguat 24,35 persen ke posisi Rp 715 per saham, saham MIDI melonjak 6,5 persen ke posisi Rp 1.065 per saham, dan saham SKBM naik 5,69 persen ke posisi Rp 520 per saham.

Adapun saham-saham yang mencatatkan top losers antara lain saham MTWI turun 24,82 persen ke posisi Rp 515 per saham, saham MASA tergelincir 4,35 persen ke posisi Rp 220 per saham, dan saham SPMA susut 4,1 persen ke posisi Rp 234 per saham.

Di bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,54 persen dan indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,09 persen.

Indeks saham Jepang Nikkei naik 1,03 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Indeks saham Shanghai mendaki 0,04 persen, indeks saham Singapura menguat 0,35 persen, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,47 persen.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada awal pekan ini. Aliran dana investor asing diharapkan masuk ke pasar saham sehingga menunjang penguatan IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, menuturkan, IHSG terlihat masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi usai rilis suku bunga acuan Bank Indonesia.

William melihat, potensi kenaikan IHSG masih terlihat cukup besar mengingat kondisi fundamental ekonomi cukup stabil dan terkendali. Saat ini harapkan terhadap aliran dana investor asing yang signifikan menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan IHSG dalam waktu dekat.

"IHSG berpeluang naik di kisaran 5.869-5.968," ujar William dalam ulasannya, Senin 23 Oktober 2017.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya