Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan mengincar dana sebanyak-banyaknya Rp 2,67 triliun dari pasar saham. Perseroan akan melakukan penawaran umum terbatas atau rights issue tahap II dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/11/2017),perseroan akan rights issue dengan melepas sebanyak-banyaknya 4,45 miliar saham atau 25,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan dengan nilai nominal Rp 25 per saham.
Harga pelaksanaan rights issue Rp 450-Rp 600 per saham. Jadi total dana yang akan diraup sebanyak-banyaknya Rp 2,67 triliun. Setiap pemegang tiga saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) berhak atas satu HMETD.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, perusahaan bergerak di eksplorasi, penambangan dan produksi minyak dan gas bumi ini juga menawarkan waran 4,45 miliar waran seri I. Jumlah itu 33,73 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Setiap saham hasil pelaksanaan HMETD melekat satu waran seri I.
Waran seri I dapat dilaksanakan mulai 1 Juli 2018-11 Desember 2020. Pada tahap pertama 1 Juli 2018-31 Desember 2018 dengan kisaran harga pelaksanaan waran tahap I Rp 500-Rp 700 per saham. Kemudian tahap kedua dimulai 1 Januari 2019-31 Desember 2019 dengan kisaran harga pelaksanaan waran tahap II senilai Rp 550-Rp 750 per saham.
Tahap ketiga dimulai pada 1 Januari 2020- 11 Desember 2020 dengan harga pelaksanaan waran tahap II Rp 600 per saham-Rp 850 per saham. Total waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 3,78 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan ini, saham PT Medco Energi International Tbk turun 1,27 persen ke posisi Rp 775 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.758 kali dengan nilai transaksi Rp 33,9 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Selanjutnya
Dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk pembayaran sebagian dan atau seluruh utang yang akan jatuh tempo.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan mencatatkan total liabilitas US$ 2,71 miliar pada 30 Juni 2017 dari periode 31 Desember 2016 sebesar US$ 2,70 miliar.
Total liabilitas jangka pendek perseroan mencapai US$ 1,14 miliar pada 30 Juni 2017 dari posisi 31 Desember 2016 sebesar US$ 860,56 juta. Liabilitas jangka panjang tercatat US$ 1,56 miliar pada 30 Juni 2017.
Bagi pemegang saham yang tidak eksekusi rights issue akan alami penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) maksimum 25,03 persen usai rights issue dan sebelum pelaksanaan waran seri I. Usai rights issue dan waran seri I yaitu maksimum 40,04 persen.
Adapun pernyataan pendaftaran rights issue menjadi efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 November 2017.
Advertisement