Rupiah Sempat Tembus 13.800 per Dolar AS, IHSG Turun Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat dibuka menguat tipis, hingga akhinya berada di zona merah pada awal sesi perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Apr 2018, 09:21 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2018, 09:21 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Jumat (29/12). Angka tersebut naik signifikan apabila dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Hal ini mengikuti gerak bursa saham global yang tertekan.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Jumat (20/4/2018), IHSG naik tipis bahkan stagnan pada pra-pembukaan perdagangan saham. IHSG hanya naik 0,095 poin ke posisi 6.355,99. Kemudian pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 waktu JATS, IHSG turun terbatas 6,9 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.349. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,25 persen ke posisi 1.037,80.

Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi. Sebanyak 133 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 108 saham diam di tempat dan 65 saham melemah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.360,31 dan terendah 6.343,86. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 24.550 dengan volume perdagangan saham 440,7 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 434,1 miliar. Investor asing jual saham Rp 1,39 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) makin menguat ke posisi Rp 13.802.

Sektor saham masing-masing menguat dan melemah. Sektor saham barang konsumsi turun 0,71 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur melemah 0,42 persen dan sektor saham aneka industri tergelincir 0,21 persen. Sektor saham perdagangan mendaki 0,34 persen, sektor saham industri dasar menguat 0,34 persen dan sektor saham pertanian naik 0,19 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham DYAN naik 11 persen ke posisi Rp 111, saham WOOD menanjak 3,14 persen ke posisi Rp 394 per saham, dan saham SOCI melonjak 3,01 persen ke posisi Rp 274 per saham.

Adapun saham-saham yang melemah antara lain saham ABBA turun 2,7 persen ke posisi Rp 72, saham INCO turun 2,63 persen ke posisi Rp 3.700 per saham, dan saham TIFA tergelincir 2,26 persen.

Bursa saham Asia pun sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,18 persen dan indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,22 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,14 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,31 persen, indeks saham Singapura turun 0,17 persen, dan indeks saham Taiwan merosot 1,46 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG naik 0,57 persen pada perdagangan saham Kamis kemarin. Penguatan IHSG didorong sektor saham barang konsumsi, semen dan tambang. Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan 4,25 persen. BI fokus untuk stabilkan nilai tukar rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Prediksi Analis

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Kondisi fundamental perekonomian RI topang laju IHSG.

"Pola kenaikan masih terlihat cukup kuat mengingat sisi fundamental perekonomian yang cukup bagus, hanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah cukup memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG dalam jangka pendek," tutur analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya.

William menyebutkan IHSG akan berada pada zona hijau. "IHSG hari ini berpotensi menguat dengan rentang kisaran di 6.171 - 6.389," ujarnya.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan IHSG masih menunjukkan tren penguatan pada perdagangan saham. IHSG berpeluang menguat. "Adanya potensi tren penguatan (bullish continuation) pada pergerakan indeks saham. IHSG masih berpeluang untuk menguat selama sentimen positif mendukung," tutur Nafan.

"IHSG berada pada kisaran 6.307 - 6380," kata dia.

Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi IHSG akan menguat terbatas. "IHSG akan bergerak menguat terbatas 6.303 - 6.400," ujar Lanjar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya