IHSG Dibuka Menguat, Dekati Level 6.000

IHSG kembali melanjutkan penguatannya sebesar 13,81 poin atau 0,31 persen ke level 5.960,34 pada pembukaan perdagangan saham hari ini.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Mei 2018, 09:17 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2018, 09:17 WIB
IHSG
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin mendekati level 6.000. Pada pembukaan perdagangan saham pagi ini (25/5/2018), IHSG berada di zona hijau dengan dorongan dari hampir seluruh sektor saham yang menguat.

Pada pra pembukaan, IHSG naik 0,18 persen atau 10,88 poin ke level 5.957,42. Indeks LQ45 pun menguat 0,29 persen ke level 956,612.

IHSG kembali melanjutkan penguatannya sebesar 13,81 poin atau 0,31 persen ke level 5.960,34. Sementara indeks LQ45 mendaki 0,31 persen ke level 956,825.

Sebanyak 145 saham menguat, 53 saham terkoreksi, dan 102 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan sebanyak 25.526 kali dengan volume 538,3 juta saham senilai Rp 444,5 miliar.

Investor asing tercatat melakukan pembelian di seluruh saham senilai Rp 25,99 miliar. Sedangkan kurs dolar Amerika Serikat diperdagangkan Rp 14.157.

Hampir seluruh sektor saham menguat. Memimpin kenaikan, yakni sektor saham pertambangan sebesar 0,83 persen. Diikuti sektor saham konstruksi yang menanjak 0,46 persen, dan sektor saham industri dasar melesat 0,52 persen.

Sektor saham infrastruktur terpantau melemah 0,36 persen, disusul consumer goods terkoreksi 0,06 persen, dan sektor saham keuangan turun tipis sebesar 0,08 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan tertinggi dan menopang laju IHSG, antara lain saham TRUK melonjak 24,42 persen, saham CAMP naik tajam 20,50 persen, dan saham ABMM dengan penguatan 8,96 persen.

Adapun saham-saham yang masih menahan laju indeks, di antaranya saham GOLD dengan pelemahan paling dalam sebesar 25 persen. Di belakangnya ada saham CSIS yang tergelincir 5 persen, dan saham SKYB dengan kerugian 4,65 persen.

IHSG tidak berjaya sendirian di bursa saham Asia. Ada indeks saham Shanghai China yang mencatatkan penguatan tipis 0,03 persen, indeks saham Taiwan naik 0,15 persen, indeks Nikkei Jepang naik 0,08 persen.

Sementara indeks saham lainnya, seperti Hang Seng Hong Kong justru mengalami pelemahan 0,23 persen, dan indeks saham Strait Times turun tipis 0,06 persen, serta indeks saham Kospi Korea Selatan susut 0,14 persen.

Prediksi Sebelumnya

IHSG
Pergerakan saham di BEI, Jakarta (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Tren kenaikan (bullish continuation) masih terlihat pada IHSG.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji memprediksi IHSG menunjukan penguatan pada pergerakan indeks saham.

"IHSG masih menunjukan tren bullish continuation pada pergerakan harga saham. IHSG berada pada 5.790-6.032," tuturnya di Jakarta, Jumat (25/5/2018).

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya juga meramalkan penguatan pada IHSG. Nilai tukar rupiah terhadap dolar yang tembus Rp 14.204 pengaruhi IHSG.

"Fluktuasi harga komoditas dan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap USD serta kondisi fundamental perekonomian akan topang laju IHSG," ujarnya.

William menyebutkan IHSG hari ini berpotensi menguat. "IHSG hari ini berpeluang menguat di level 5.789-6.002," tegasnya.

Senada dengan William, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga mengatakan IHSG masih lanjutkan penguatan. IHSG akan berada pada rentan 5.876 hingga 6.000.

Saham Rekomendasi

IHSG
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham rekomendasi, Nafan Aji memilih saham PT Bank Pembangunan Jawa Barat Tbk (BJBR), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan juga PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Sedangkan William merekomendasikan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Kemudian ia juga memilih saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), serta PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Sementara itu, Lanjar Nafi merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), serta PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya