Sentimen Global Bakal Tekan IHSG, Cermati Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.673-5.738 pada perdagangan Kamis pekan ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 25 Okt 2018, 06:42 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2018, 06:42 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan saham Kamis (25/10/2018). Meski demikian, pelemahan IHSG tidak begitu besar.

Fund Manager PT Valbury Sekuritas Indonesia, Suryo Narpati menjelaskan, tekanan IHSG lebih disebabkan sentimen eksternal. Salah satu sentimen global yang menggiring IHSG tersungkur ialah kisruh Amerika Serikat (AS) dengan Arab Saudi atas kematian jurnalis Khashoggi.

Ia juga menyebutkan, pelemahan saham AS pada Selasa 23 Oktober 2018 akibat kinerja keuangan yang buruk menjadi sentimen negatif menahan IHSG.

"Namun, karena musim laporan laba perusahaan maka mengurangi tekanan bagi IHSG agar tidak jatuh lebih dalam. IHSG terkoreksi di support dan resistance antara 5.781-5.831," tutur dia di Jakarta.

Sementara itu, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus, menyebutkan sentimen global masih dominan menahan gerak IHSG di zona hijau. Ia proyeksi, IHSG akan bergerak di kisaran 5.670-5.757.

"Terkoreksinya bursa AS dan Eropa serta krisis yang terjadi di Italia memberikan sentimen negatif IHSG bagi para pelaku pasar," ujar dia kepada Liputan6.com.

Nico menambahkan, depresiasi nilai tukar rupiah turut memberikan pengaruh bagi IHSG.

Hal senada dikatakan Analis CSA Research Institute, Reza Priyambada. IHSG berpotensi melemah. Diharapkan IHSG dapat bertahan di atas support 5.673-5.687. Resistance diperkirakan dapat sentuh 5.718-5.738.

Sedangkan Analis PT Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya, menuturkan IHSG berpeluang menguat ditunjang masih kuatnya fundamental ekonomi Indonesia.

Ia menilai tekanan nilai tukar rupiah yang sudah mereda diharapkan dapat mendorong kembali aliran dana investor asing. Hal itu diharapkan dapat kembali dongkrak IHSG. "IHSG akan bergerak di kisaran 5.686-5.889 pada Kamis ini,” tulis William dalam ulasannya.

 

 

Rekomendasi saham

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun di tengah kekhawatiran pasar akan sentimen eksternal, Fund Manager Suryo menganjurkan saham yang cukup bervariasi layak beli bagi para investor.

Saham-saham  itu antara lain PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).

Kemudian Nico menyarankan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT PP Properti Tbk (PPRO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya