IHSG Melemah, Sektor Saham Infrastruktur Catat Penurunan Terbesar

Ada sebanyak 201 saham menguat tetapi tidak mampu mendorong IHSG ke zona hijau.

oleh Nurmayanti diperbarui 28 Nov 2018, 16:17 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2018, 16:17 WIB
20170210- IHSG
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah usai bergerak di dua zona pada perdagangan saham Rabu (28/11/2018) ini. Dengan posisi rupiah berada di 14.529 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG melemah 22,34 poin atau 0,37 persen ke posisi 5.991,24. Sementara indeks saham LQ45 turun 0,68 persen ke posisi 954,165. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Ada sebanyak 201 saham menguat tetapi tidak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 191 saham melemah dan 118 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 439.405 kali dengan volume perdagangan saham 12,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun.

Investor asing jual saham Rp 255,82 miliar di seluruh pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.529.

Adapun sektor saham yang menghijau yakni pertambangan sebesar 1,03 persen, sektor saham perkebunan menguat 0,04 persen, dan sektor saham keuangan menguat 0,18 persen.

Sementara saham yang melemah antara lain infrastruktur turun 2,33 persen, sektor industri dasar sebesar 1,62 persen dan konsumsi 1 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham INCF menguat 34,43 persen ke posisi Rp 164 per saham, saham HDTX mendaki 31,29 persen ke posisi Rp 193 per saham, dan saham NUSA melonjak 25 persen ke posisi Rp 380 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham IPCM melemah 15,22 persen ke posisi Rp 390 per saham, saham LPLI merosot 15 persen ke posisi Rp 102 per saham, dan saham AKSI tergelincir 14,67 persen ke posisi Rp 384 per saham.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


IHSG Dibuka Naik, Rupiah di Posisi 14.522 per Dolar AS

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (28/11/2018). Investor asing jual saham Rp 9 miliar di pasar regular. 

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik tipis 13,99 poin atau 0,23 persen ke level 6.027,58. Sedangkan pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 14,94 poin atau 0,24 persen ke level 6.028,67.

Indeks saham LQ45 naik 0,15 ke posisi 961,76. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level terendah 6.016,17 dan tertinggi 6.030,36. Sebanyak 129 saham menguat dan mendorong IHSG. Selain itu, 50 saham melemah dan 105 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 21.916 kali dengan volume perdagangan 571 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 330,1 miliar.

Investor asing jual saham Rp 9 miliar di pasar regular. Dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.522 per dolar AS.

Sebagian besar sektor menguat. Hanya ada tiga sektor pembentuk IHSG yang tertekan yaitu sektor industri dasar, aneka industri, dan perdagangan.

Saham yang menguat antara lain saham LUCK naik 49,65 persen ke posisi Rp 428 per saham, saham INCF terdongkrak 34,43 persen ke posisi Rp 164 per saham, dan saham POLA melonjak 24,56 persen ke posisi Rp 1.065 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham SURE turun 13,33 persen ke posisi Rp 2.100 per saham, saham IPCM melemah 12,17 persen menjadi Rp 404 per saham dan saham IPCC anjlok 5,42 persen ke posisi Rp 1.570 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya