Wall Street Menguat Dipicu Harapan Resolusi Sengketa Dagang

Adapun volume pada perdagangan Wall Street kali ini mencapai 7,19 miliar saham.

oleh Nurmayanti diperbarui 18 Jan 2019, 05:29 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2019, 05:29 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Wall Street ditutup menguat dipicu harapan adanya resolusi terkait sengketa perdagangan antara Amerika Serikat dan China, yang meningkatkan saham industri dan mengangkat sentimen investor.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 162,94 poin, atau 0,67 persen, menjadi 24.370,1. Sementara indeks S&P 500 naik 19,86 poin, atau 0,76 persen, menjadi 2.635,96 dan Nasdaq Composite bertambah 49,77 poin, atau 0,71 persen, menjadi 7.084,46.

Bursa Saham AS melonjak lebih tinggi dalam perdagangan sore setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin membahas tentang pengurangan beberapa atau semua tarif yang dikenakan pada produk impor Tiongkok.

Dia juga menyarankan untuk menawarkan pengembalian tarif selama pertemuan membahas perdagangan yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Januari.

Saham industri pada indeks S&P 500 yang sensitif terhadap perkembangan perdagangan, naik 1,7 persen. 

"Reaksi pasar benar-benar jitu.  Itu menunjukkan betapa orang ingin perang dagang berakhir," kata Michael Antonelli, Direktur pelaksana Penjualan Perdagangan institusional Robert W. Baird di Milwaukee.

Sebelumnya, saham industri telah bergerak lebih tinggi karena saham kontraktor pertahanan naik. Ini usai Presiden Donald Trump meluncurkan strategi pertahanan rudal AS yang baru. Saham Northrop Grumman Corp (NOC.N) naik 3,3 persen, dan saham Lockheed Martin Corp (LMT.N) naik 2,4 persen.

 

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Dengan kenaikan ini, indeks acuan S&P 500 ditutup di atas rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kalinya sejak 3 Desember.

Indeks S&P 500 berjarak 10,1 persen dari rekor penutupan 20 September setelah melaju dari level terendah 20 bulan di atas Malam Natal di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global.

Ini turut meningkatkan saham keuangan, yang berakhir 0,5 persen lebih tinggi setelah turun sebanyak 1 persen. Indeks keuangan telah membukukan keuntungan selama tujuh sesi berturut-turut.

Namun, saham Morgan Stanley (MS.N) berakhir 4,4 persen lebih rendah setelah bank investasi ini melaporkan laba kuartalan lebih rendah dari yang diperkirakan.

Dalam perdagangan setelah jam kerja, saham Netflix Inc (NFLX.O) turun 2 persen setelah perusahaan video streaming tersebut melaporkan hasil kuartalannya.

Adapun volume pada perdagangan Wall Street kali ini mencapai 7,19 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 8,58 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya