Wahana Interfood Nusantara Catatkan Saham Perdana di BEI

PT Wahana Interfood Nusantara Tbk akan mencatatkan saham perdana dengan kode saham COCO pada perdagangan perdana Rabu, (20/3/2019).

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Mar 2019, 08:20 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 08:20 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Wahana Interfood Nusantara Tbk akan mencatatkan saham perdana dengan kode saham COCO pada perdagangan perdana Rabu, (20/3/2019) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip laman KSEI, Produsen kakao ini telah mendapatkan pernyataan efektif untuk mencatatkan saham perdana pada 6 Maret 2019. Perseroan telah melepas saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) dengan masa penawaran pada 11-13 Maret 2019, penjatahan pada 15 Maret 2019.

Perseroan melepas 168 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Total dana yang diraup dari hasil IPO sekitar Rp 33,26 miliar.

Selain itu, perseroan juga menerbitkan sebanyak 56 juta waran seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak 16,47 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan waran Rp 400.

Dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal dengan bangun pabrik baru di Sumedang. Pembangunan pabrik itu akan dimulai Juni 2019.

Sisanya akan digunakan untuk membeli tanah seluas 6.280 meter persegi. Kemudian untuk bayar uang muka kepada kontraktor.

Setiap pemegang tiga saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun.

 

BEI Kantongi 45 Calon Emiten Baru pada 2019

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis pasar saham tetap bergeliat pada tahun politik 2019. Itu ditandai dengan adanya 45 nama calon emiten baru yang berencana mencatatkan saham perdananya (Initial Public Offering/IPO) Pada tahun ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyomat Yetna mengungkapkan, beberapa waktu lalu sudah berkoordinasi dengan penjamin emisi (underwriter) mengenai perkara calon emiten baru tersebut.

"Di pipeline underwriter yang biasa aktif handle itu ada 45 (calon emiten 2019) di akhir tahun kemarin. Tentunya kami akan validasi lagi. Jadi kita tahu nanti potensi dari mereka," jelas dia di Jakarta, Jumat 18 Januari 2019.

Adapun nominal tersebut terhitung lebih besar dibanding target BEI perihal perusahaan tercatat baru tahun ini, yakni 40 emiten. Namun, masih lebih sedikit daripada target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 75-100 emiten.

Saat ditanya terkait potensi kegiatan investor saat pesta demokrasi 2019, Nyoman yakin semuanya tetap akan berjalan baik.

"Optimis lah, bukan apa-apa, kami pengalaman sudah banyak, di mana yang satu politik yang satu jalan terus. Itu kan pesta demokrasi. Kami juga coba yakinkan ke pihak luar bahwa kondisi pasar modal saat ini habis debat kemarin tetap berjalan dengan baik," urainya.

"Nanti ada beberapa indikator teman-teman bisa pantau, misalnya apetite-nya seperti apa. Itu akan terlihat dari berapa yang submit berkasnya kepada kami," dia menambahkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya