Distribusi Vaksin COVID-19 Jadi Sorotan Investor, Bursa Saham Asia Menguat

Investor di bursa saham Asia menyoroti COVID-19 dan distribusi vaksin pada awal 2021.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 04 Jan 2021, 17:34 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2021, 17:34 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan vaksin COVID-19 di beberapa negara, membuat bursa saham di beberapa negara Asia menguat awal 2021. Hal ini tentu menjadi langkah positif bagi sektor ekonomi secara global.

Dilansir Bloomberg, Senin (4/1/2021) diketahui indeks saham Kospi Korea Selatan ditutup dengan kenaikan 2,47 persen dan indeks Hang Seng menguat 0,87 persen.

Selain itu, indeks Shanghai Composite mengalami kenaikan 0,86 persen. Meski demikian, penurunan terjadi di indeks Topix sebesar 0,56 persen dan Nikkei 225 Jepang di angka 0,68 persen, pada penutupan Senin pekan ini.

Hal tersebut terjadi setelah Perdana Menteri Yoshihide Suga mengumumkan keadaan darurat di wilayah Tokyo untuk mencegah terjadinya lonjakan penularan virus COVID-19.

"COVID-19 dan distribusi vaksin masih tetap menjadi fokus utama bagi investor untuk saat ini," kata ahli strategi pasar global, JPMorgan Asset Management Kerry Craig, seperti dilansir Bloomberg.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Distribusi Vaksin Jadi Perhatian

Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)

Tak hanya itu, Ia juga menjelaskan distribusi vaksin menjadi penting saat ini, karena penyebaran virus Covid-19 dan ekonomi saling bersangkutan.  

"Bila tidak ada distribusi vaksin yang luas, jalur penyebaran Covid-19 dan ekonomi saling mengunci. Hal ini berdampak pada mobilitas sosial dan pembatasan ekonomi. Hubungan ini akan rusak apabila terjadi hingga pertengahan tahun," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya