Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan mobil Volvo memiliki rencana untuk melakukan Penawaran Saham Perdana atau IPO pada akhir tahun ini. Hal tersebut diungkapkan kepala eksekutif perusahaan dalam sebuah wawancara, Rabu, 30 Juni 2021.
"Kami melihat kemungkinan melakukan IPO sebelum akhir tahun ini," kata CEO Volvo Hakan Samuelsson dilansir dari Autoblog, ditulis Minggu (4/7/2021).
Baca Juga
Merek mobil premium asal Swedia ini kabarnya akan mencatatkan perusahaan di bursa Nasdaq Stockholm. Samuelsson dan eksekutif Volvo lainnya juga telah menyusun peta jalan perusahaan ke depan, salah satunya menjadi pembuat mobil listrik secara utuh pada 2030.
Advertisement
Tak hanya itu, perusahaan juga menegaskan bila pihaknya memiliki rencana untuk menjual 600.000 kendaraan listrik pada pertengahan dekade dan membangun gigafactory baterai Eropa pada 2026. Awal 2021, Volvo telah membatalkan merger dengan induk perusahaan China, Geely Automobile yang terdaftar di Hong Kong.Â
Pada Maret, Geely mengatakan Volvo akan mengeksplorasi opsi pasar modal, termasuk penawaran umum perdana dan daftar pasar saham.
Banyak perusahaan otomotif telah go public di Amerika Serikat dan China selama dua tahun terakhir, tak terkecuali pemimpin pasar kendaraan listrik Tesla Inc.
Memanfaatkan antusiasme investor untuk mengumpulkan modal, perusahaan sukses membangun perusahaan kendaraan listrik. Meski tak jadi merger, Samuelsson mengatakan, Volvo dan Geely akan terus berbagi arsitektur kendaraan, powertrain pembakaran internal, dan komponen lainnya.Â
Volvo juga mengatakan pihaknya berencana untuk melengkapi banyak kendaraan masa depannya dengan teknologi self-driving, termasuk sensor lidar standar dari Luminar Technologies Inc dan komputer dari Nvidia Corp. "Tujuan kami adalah membuat mobil yang paling aman, menggunakan semua teknologi yang tersedia," kata Samuelsson.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bakal Luncurkan Kendaraan Listrik Generasi Terbaru
Saat meluncurkan kendaraan listrik baru, Volvo juga merencanakan banyak produk terkait, termasuk asuransi dan rencana pembayaran langganan kendaraan yang ditawarkan langsung oleh pembuat mobil.
"Seluruh bisnis kendaraan akan menjadi pendapatan berulang," kata Samuelsson.
Di Eropa, perusahaan berencana untuk mengubah operasi ritelnya sehingga pelanggan dapat memesan kendaraan listrik baru langsung dari pabrikan, dan dealer hanya akan mengirimkannya.
Memiliki baterai baru, Volvo mengaku bila kendaraannya memungkinkan jarak mengemudi yang lebih lama dari pada pengisian daya.
Bersama mitranya, Northvolt berencana untuk membangun pabrik baterai di Eropa pada 2026 dengan kapasitas produksi 50 gWh. Samuelsson juga menegaskan, Volvo tahun depan akan meluncurkan kendaraan listrik generasi baru di segmen SUV.Â
Â
Â
Advertisement