Investor Pasar Modal Sentuh 6,1 Juta, OJK Sebut Didominasi Usia di Bawah 30 Tahun

OJK mencatat penghimpunan dana dari pasar modal mencapai Rp 257,9 triliun hingga 31 Agustus 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Sep 2021, 18:08 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2021, 17:24 WIB
Ketua OJK Wimboh Santoso saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (15/9/2021) (Dok: tangkapan layar)
Ketua OJK Wimboh Santoso saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (15/9/2021) (Dok: tangkapan layar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat antusiasme masyarakat untuk investasi di pasar modal. Hal ini ditunjukkan dari jumlah investor mencapai 6,1 juta per Agustus 2021.

"Sisi demand investor menunjukkan antusias mencapai 6,1 juta investor pada Agustus 2021. Ada kenaikan 99 persen year on year yang didominasi oleh investor berumur di bawah 30 tahun,” ujar Ketua OJK Wimboh Santoso saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (15/9/2021).

Ia menambahkan, pertumbuhan investor ini seiring aktivitas belanja semakin sempit karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Oleh karena itu, dana belanja dialihkan untuk investasi. Sebelumnya, dalam paparan OJK, investor pasar modal per Juli 2021 di bawah usia 30 tahun mencapai 58 persen, sedangkan per Juli 2020 sebesar 46 persen.

"Sebagian alihkan investasi di saham dan instrumen di pasar modal," ujar Wimboh.

Selain itu, penghimpunan dana dari pasar modal meningkat signifikan. OJK mencatat penghimpunan dana dari pasar modal mencapai Rp 257,9 triliun hingga 31 Agustus 2021. Wimboh menuturkan, realisasi penghimpunan dana dari pasar modal itu melebihi pencapaian 2020 sebesar Rp 118 triliun.

"(Penghimpunan dana-red) terdiri dari 35 emiten baru yang melakukan penawaran umum pada 2021. Capaian ini luar biasa dan ini masih ada di pipeline beberapa bulan ke depan,” kata Wimboh.

Ia menambahkan, ada 80 penawaran umum yang sedang dalam proses. Diperkirakan nilainya Rp 40,79 triliun. “Ini mungkin masih tambah lagi, pembiayaan meski di perbankan tak sebagaimana ekspektasi karena mobilitas terbatas, raising pasar modal luar biasa,” ujar dia.

Hal ini menunjukkan optimisme ke depan terutama di sektor menjanjikan. "Di antara banyak sektor raising fund berkaitan dengan startup digital masih marah, bisnis besar ke depan,” ujar dia.

Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ke posisi 6.094,87 per 10 September 2021. “IHSG naik 1,9 persen ytd. Investor non residence di pasar saham dan SBN masing-masing Rp 4,47 triliun mtm dan Rp 22,7 triliun secara ytd,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Transaksi Saham di BEI

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan rata-rata volume transaksi harian yang mencapai 18,7 miliar lembar saham hingga Juni 2021.

"Sampai dengan Juni kemarin sudah ada 18,7 miliar lembar saham yang ditransaksikan secara rata-rata per harinya. Kemudian rata-rata nilai transaksi harian ini juga highest ever, rekor, angkanya di Rp 13 triliun lebih (Rp 13,54 triliun)," ujar Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi dalam Mid Year Economic Outlook Day #1, Selasa, 6 Juli 2021.

Frekuensi transaksi harian saham juga kembali mencatatkan rekor. Saat ini angkanya sudah mencapai 1,23 juta. "Ini kembali menjadi yang tertinggi di ASEAN," kata Hasan.

Selain itu, kapitalisasi pasar mencapai rekor pada Maret 2021 dengan nilai Rp 7.512 triliun. Sementara pada Juni sedikit turun, yakni berada pada posisi Rp 1.209 triliun.

"Jadi kelihatannya momentum ini masih terus berlanjut sampai dengan posisi terakhir di 2021," tutur Hasan.

Pada 2020, BEI juga mencatatkan rekor tambahan investor. Total investor bertambah sekitar 1,4 juta, dengan 600 ribu di antaranya merupakan investor saham. Tren itu berlanjut hingga tahun ini. Dalam paparannya, Hasan mengungkapkan per akhir Mei, angkanya di 5,3 juta investor, dan masih terus bertambah hingga hari ini.

"Per akhir Mei, angkanya di 5,3 juta. Dan hari ini sudah lebih dari 5,5 juta investor. Jadi sudah melampaui angka pertambahan tahun kemarin. 2,5 juta di antaranya adalah investor saham," kata Hasan.

Selain dari jumlahnya yang naik secara signifikan, Bursa juga mencatat kenaikan rata-rata investor aktif harian yang turut melonjak. Yakni mencapai 199 ribu hingga 2 Juli 2021.

"Jadi kalau tahun lalu terjadi loncatan, ada 95 ribu investor kita yang bertransaksi rata-rata setiap harinya. Sampai dengan posisi terakhir angkanya sudah mencapai hampir 200 ribu. Jadi luar biasa,” tutur Hasan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya