Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), operator hypermart akan meningkatkan modal dengan menerbitkan saham baru yang dijadwalkan rampung pada kuartal IV 2021.
Aksi korporasi ini untuk menaikkan pangsa pasar dan investasi pada strategi omnichannel. Hypermart menangkap peluang naiknya pola belanja e-grocery pada masa pandemi COVID-19 dengan penjualan online meningkat lebih dari empat kali dibandingkan tahun lalu, memposisikan Hypermart sebagai pemimpin ritel omnichannel di Indonesia.
Peningkatan modal Hypermart akan menyediakan dana bagi perseroan untuk bertumbuh, eksekusi strategi ritel omnichannelnya dan memperkuat neraca keuangan.CEO PT Matahari Putra Prima Tbk, Elliot Dickson menuturkan, pihaknya akan melakukan peningkatan modal.
Advertisement
Baca Juga
“Kami bersiap eksekusi rencana-rencana sambil terus berinovasi bagi konsumen Indonesia,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (5/10/2021).
PT Multipolar Tbk dan grup GoTo pun akan berpartisipasi dalam peningkatan modal ini. Adapun PT Multpolar Tbk, investor dengan posisi strategis di titik temu sektor digital dan konsumen, termasuk investasi di lebih dari 40 perusahaan teknologi berbagai tahap di Indonesia dan regional.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham MPPA dan MLPL
Pada perdagangan Selasa, 5 Oktober 2021 pukul 10.56 WIB, saham PT Matahari Putra Prima Tbk turun 6,06 persen ke posisi Rp 930 per saham.
Saham MPPA dibuka stagnan di posisi Rp 990 per saham. Saham MPPA akan berada di level tertinggi Rp 995 dan terendah Rp 925 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.843 kali dengan volume perdagangan 323.788. Nilai transaksi harian Rp 30,3 miliar.
PT Multipolar Tbk turun 6,36 persen ke posisi Rp 515 per saham. Saham PT Multipolar Tbk dibuka stagnan di posisi Rp 550 per saham.
Saham Multipolar berada di level tertinggi Rp 550 dan terendah Rp 515 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.715 kali dengan volume perdagangan 8.068.538. Nilai transaksi Rp 369,7 miliar.
Advertisement