Liputan6.com, Jakarta - PT Perma Plasindo Tbk, perusahaan bergerak di bidang aktivitas perusahaan holding hingga aktivitas konsultan manajemen menetapkan harga saham perdana Rp 138 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Sebelumnya harga penawaran saham perdana Perma Plasindo di kisaran Rp 120-Rp 145 per saham. PT Perma Plasindo Tbk akan menerbitkan 435.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100.
Jumlah saham yang ditawarkan itu 20 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Dengan penetapan harga saham perdana Rp 138 per saham, jumlah dana yang akan diraup dari IPO Rp 60,03 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Perseroan juga menerbitkan 217.500.000 waran seri I atau sebanyak 12,50 persen dari modal disetor. Waran seri I diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal penjatahan secara cuma-cuma.
Ketentuannya setiap pemegang dua saham namanya tercatat dalam daftar pemegang saham penjatahan akan memperoleh satu waran seri.
Harga waran yang ditetapkan Rp 168 yang dapat dilaksanakan selama periode pelaksanaan waran mulai 25 Mei 2022-25 November 2024. Setiap pemegang satu waran seri I berhak untuk membeli satu saham perseroan. Total dana dari waran seri I sebanyak Rp 36,54 miliar.
Selain itu, perseroan akan melaksanakan program kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan perseroan melalui program MESOP dengan alokasikan sebanyak dua persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penih. Jumlah saham yang diterbitkan itu 43.500.000 saham.
Penggunaan dana IPO antara lain sebanyak Rp 38 miliar untuk pelunasan pokok utang pihak ketiga yaitu PT Usaha Gema Jaya dan Koperasi Bintang Timur Kapital, sebanyak Rp 4,5 miliar untuk pinjaman kepada entitas anak.
Selain itu, Rp 2,85 miliar akan digunakan untuk membeli dua bidang tanah di Klaten dari pihaj ketiga. Perseroan akan membangun gudang distribusi dan kantor yang akan disewakan kepada entitas anak untuk ekspansi distribusi center.
Kemudian sebanuak Rp 2,55 miliar untuk pinjaman kepada Bino Digital Solutions Pte Ltd untuk pengembangan Bantex hybrid file digital yang akan dilakukan oleh BDS dengan salah satu pemegang sahamnya Sircured Pte Ltd di Singapura.
Lalu sisanya akan digunakan oleh entitas anak PT Bino Mitra Sejati dengan skema pinjaman untuk modal kerja sebesar Rp 7,83 miliar untuk membeli dan memperbanyak stok barang di cabang.
"Sedangkan dana yang akan diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I akan digunakan oleh entitas anak PT Bino Mitra Sejati dengan skema pinjaman, untuk modal kerja," tulis perseroan dikutip dari prospektus di laman e-ipo.co.id, Kamis (18/11/2021).
Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT Indo Capital Sekuritas dan PT Semesta Indovest Sekuritas. Sedangkan penjamin emisi efek antara lain PT Philip Sekuritas Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadwal IPO
Jadwal IPO antara lain:
-Tanggal Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 16 November 2021
-Masa penawaran umum perdana saham pada 18-23 November 2021
-Tanggal penjatahan saham pada 23 November 2021
-Tanggal distribusi saham dan waran seri I Secara elektronik pada 24 November 2021
-Tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 November 2021
-Awal perdagangan waran seri I pada 25 November 2021
-Akhir perdagangan waran seri I:
Pasar regular dan negosiasi pada 20 November 2024
Pasar tunai pada 22 November 2024
Awal pelaksanaan waran seri I pada 25 Mei 2022
Akhir pelaksanaan waran seri I pada 25 November 2024
Advertisement