Coinstore Masuk India meski Regulator Larang Aset Kripto

Coinstore masih optimistis untuk bertumbuh di India. Optimisme ini adalah asa kepada pemerintah India dengan mengeluarkan kerangka kerja yang sehat

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Nov 2021, 18:38 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2021, 18:38 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Bursa aset kripto Coinstore yang berpusat di Singapura mulai beroperasi di India di tengah persiapan regulator dalam mengeluarkan undang-undang tentang larangan aset kripto swasta.

Coinstore meluncurkan platform di jejaring internet atau web dan aplikasi serta berencana membuka dua outlet cabang di Bangalore, New Delhi dan Mumbai. Kantor fisik ini berperan sebagai pusat Coinstore di India dan untuk melanjutkan ekspansi di masa depan, menurut manajemen.

"Hampir seperempat dari total pengguna aktif berasal dari India. Jadi sangat masuk akal apabila Coinstore bergerak memperluas ke pasar di India," ujar Head of Marketing Coinstore Charles Tan, dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (29/11/2021).

Tan menuturkan perusahaan berharap masih ada sisi positif dari tindakan keras terhadap aset kripto di India. Coinstore masih optimistis untuk bertumbuh di India. Optimisme ini adalah asa kepada pemerintah India dengan mengeluarkan kerangka kerja yang sehat bagi ekosistem aset kripto.

Selain India, Coinstore pun mengendakan ekspansi ke negara lain Jepang, Korea Selatan, Indonesia dan Vietnam.

Pemerintah New Delhi berencana cegah perdagangan kripto dengan memberlakukan modal besar dan pajak lainnya. Berita diperoleh dari dua narasumber yang enggan disebutkan identitasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rencana Ekspansi ke India

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Kebijakan hanya memungkinkan segelintir cryptocurrency yang mempromosikan teknologi sebagai landasan utama dan penggunaanny. Hal ini berdasarkan agenda legislatif untuk sesi musim dingin yang akan dimulai akhir bulan ini.

Tan menambahkan Coinstore berencana merekrut sekitar 100 karyawan di India. Perusahaan pun akan menggelontorkan uang sebesar USD20 juta setara Rp 287,1 miliar (estimasi kurs Rp 14.359 per dolar AS) untuk pemasaran, perekrutan, pengembangan produk serta layanan terkait kripto di pasar India.

Coinstore merupakan bursa global terbesar kedua yang memasuki pasar India dalam beberapa bulan terakhir. CrossTower adalah bursa pertama yang meluncurkan unit lokalnya di India pada September.

Bitcoin sebagai aset kripto paling berharga di dunia mengalami kenaikan setidaknya dua kali lipat sejak awal 2021. Lantas perkembangan bitcoin ini menggaet investor India untuk menanamkan uangnya di aset kripto.

Menurut perkiraan pelaku pasar menunjukkan sekitar 15-20 juta investor kripto berasal dari India. Dimana total kepemilikan kripto sekitar 400 miliar rupee atau USD 5,33 miliar (atau Rp75,5 triliun). (Ayesha Puri)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya