Jokowi Akan Buka Perdagangan Perdana Bursa pada 2022

Seremoni pembukaan perdagangan BEI pada 2022 akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Jan 2022, 07:56 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2022, 07:56 WIB
Jokowi Tinjau Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun
Presiden Joko Widodo memberi keterangan saat meninjau langsung vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak usia 6-11 tahun yang digelar di Kompleks SDN Cideng, Gambir, Jakarta, Rabu (15/12/2021). (Foto: Lukas-Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2022 pada Senin, 3 Desember 2021.

Merujuk undangan pembukaan perdagangan bursa 2022 kepada media, seremoni pembukaan perdagangan BEI tahun 2022 akan dimulai sekitar pukul 08.35 WIB. Jokowi akan resmikan pembukaan perdagangan BEI pada 08.57 WIB.

Sebelumnya Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan memberikan laporan.

Selanjutnya Jokowi akan menandatangani sertifikat peresmian pembukaan perdagangan BEI 2022 pada pukul 09.07 WIB.  Jokowi pun akan memberikan pidato pada pukul 09.10 WIB. Selain itu, Jokowi pun akan berdialog singkat dengan perwakilan asosiasi pasar modal.

Sepanjang tahun lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatatkan kinerja positif kendati masih dalam suasana pandemi COVID-19. IHSG ditutup turun tipis 0,29 persen ke posisi 6.581,48 pada hari terakhir perdagangan 2021, Kamis 30 Desember 2021.

Akan tetapi, IHSG berhasil menguat 10,08 persen sepanjang 2021 dari posisi 2020 di kisaran 5.979,07. Pada 2021, IHSG menembus rekor baru di level 6.723,39 tepatnya sekitar 22 November 2021, posisi tersebut melampaui IHSG sebelum terjadinya pandemi covid-19.

Kinerja IHSG itu ditopang oleh sejumlah indeks sektor saham yang juta mengalami penguatan. Indeks sektor saham teknologi mencatat penguatan terbesar sepanjang 2021. Indeks sektor saham teknologi melonjak 707,56 persen.

Diikuti indeks sektor saham transportasi dan logistik menguat 67,78 persen, dan indeks sektor saham energi menanjak 45,56 persen.

Sedangkan indeks sektor saham yang alami koreksi antara lain indeks sektor saham consumer non siklikal susut 16,04 persen dan properti real estate susut 19,11 persen. Dari sisi permintaan, sepanjang 2021 investor pasar modal tercatat tumbuh 92,7 persen atau mencapai 7,48 juta SID.

Jumlah itu meningkat hampir tujuh kali lipat dibandingkan akhir 2017. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), peningkatan jumlah investor didominasi oleh investor domestik yang berumur di bawah 30 tahun yang mencapai sekitar 59,98 persen dari total investor.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Prediksi IHSG pada Senin, 3 Januari 2022

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Senin (3/1/2022). Rilis data ekonomi inflasi akan bayangi laju IHSG.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, kondisi IHSG setelah melewati tahun penuh tantangan, terlihat masih akan dapat menorehkan prestasi pada 2022. Ia menilai, semangat tahun baru umumnya investor akan mulai mengatur komposisi investasi pada awal tahun.

“Tentunya akan memberikan gairah terhadap pola investasi di pasar modal Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi yang menarik. Mengawali 2022 dengan semangat baru, optimisme baru, rilis data ekonomi baru yang disinyalir masih dalam kondisi terkendali,” tutur dia.

Ia menambahkan, hal itu akan menjadi salah satu sentimen yang dapat mendorong kembalinya kenaikan IHSG. “Hari ini IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.502-6.618,” kata dia.

Dalam laporan PT NH Korindo Sekuritas menyebutkan IHSG masih akan terkonsolidasi pada rentang 6.550-6.620 pada awal pekan ini.

Sebelumnya wall street menutup hari terakhir perdagangan 2021 di zona merah. Meski demikian, tiga indeks acuan tercatat tumbuh sepanjang 2021. Hal itu dipimpin oleh indeks S&P 500 yang naik 26,9 persen, diikuti indeks Nasdaq bertambah 21,4 persen dan indeks Dow Jones menguat 18,7 persen.

Selain itu, memasuki 2022, kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang disebabkan varian Omicron serta tantangan inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir; masih menjadi fokus utama pasar.

Pengamat pasar modal Edwin Sebayang mengatakan, IHSG berpeluang kena tekanan jual seiring indeks acuan melemah di wall street. Selain itu, sejumlah harga komoditas melemah antara lain harga minyak turun 1,38 persen dan harga batu bara susut 3,1 persen di tengah semakin mengamuknya varian omicron dan delta.

“Dalam beberapa hari ke depan aka nada jutaan orang Amerika Serikat terkena varian omicron, peningkatan kasus baru di Eropa Barat, meningkatnya jumlah kasus baru di India serta lockdown salah satu kota di China yang berpenghuni 13 juta orang akibat varian omicron,” tutur Edwin.

Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.542-6.637 pada Senin pekan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya