Alasan Amazon Naikkan Gaji Karyawan

Selain meningkatkan gaji pokok, Amazon juga menaikkan rentang bonus keseluruhan untuk sebagian besar pekerjaan secara global.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2022, 22:37 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2022, 22:37 WIB
The Spheres, Kantor Baru Amazon
Pejalan kaki melewati The Spheres, kantor bernuansa hutan hujan yang baru dibuka Amazon, di Seattle, AS, Senin (29/1). The Spheres terdiri dari tiga rumah kaca berukuran bulat yang menaungi 40.000 jenis tanaman dari 400 spesies. (AP/Ted S. Warren)

Liputan6.com, Jakarta - Amazon menaikkan gaji pokok maksimum karyawannya karena beberapa alasan. Salah satu faktor terkuat kenaikan gaji yakni pasar tenaga kerja kian kompetitif.

Pada Senin, 7 Februari 2022, Amazon menyampaikan kepada karyawan dalam memo internal seiring menaikkan ambang gaji pokok karyawan menjadi USD 350 ribu. Ini merupakan kenaikan upah signifikan dari USD 160 ribu.

Gaji pokok hanyalah sebagian dari total kompensasi yang diterima karyawan. Belum termasuk kepemilikan saham unit terbatas yang biasanya meningkat selama beberapa tahun dan bonus serta tunjangan lainnya. Pemberian insentif perusahaan amat bergantung dengan historis saham.

"Tahun lalu telah melihat pasar tenaga kerja yang sangat kompetitif dan dalam melakukan analisis menyeluruh dari berbagai opsi. Dengan menimbang ekonomi bisnis kami dan kebutuhan untuk tetap kompetitif untuk menarik serta mempertahankan talenta terbaik, kami memutuskan untuk membuat peningkatan yang lebih besar uang kompensasi daripada yang kami lakukan pada tahun-tahun biasa,” tulis perusahaan dalam memo yang pertama kali dilaporkan oleh GeekWire dikutip dari CNBC, Sabtu (12/2/2022).

Juru Bicara Amazon mengonfirmasi keaslian catatan tersebut tetapi menolak memberikan komentar lebih lanjut.

Selain meningkatkan gaji pokok, Amazon juga menaikkan rentang bonus keseluruhan untuk sebagian besar pekerjaan secara global. Berdasarkan keterangan perusahaan kenaikannya jauh lebih besar daripada yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Perubahan ini terjadi ketika perusahaan Jeff Bezos semakin mendapat kecaman dari karyawan karena melihat gaji didapat di bawah pasar.

Baru-baru ini, gaji pokok menjadi tolak ukur utama karyawan ingin meninggalkan perusahaan. Hal ini sebagaimana dilaporkan Business Insider bulan lalu yang mengutip survei internal.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


COVID-19 Jadi Alasan

Amazon Hadir di Singapura
Barang pesanan pelanggan yang akan dikirim dengan layanan Amazon Prime Now di pusat gudang toko online Amazon di Singapura, Kamis (27/7). Dengan layanan tersebut, Amazon menawarkan pengiriman barang dalam dua jam untuk ribuan item. (AP Photo/Joseph Nair)

Persaingan tenaga kerja lebih ketat dari sebelumnya, terutama imbas pandemi COVID-19  telah memberi pengaruh yang lebih besar untuk pekerja menuntut tunjangan dan gaji yang lebih baik. Banyak perusahaan juga menawarkan pengaturan kerja yang fleksibel, seperti pekerjaan jarak jauh atau hibrida.

Amazon dan perusahaan teknologi lainnya mengakui gagal menawarkan manfaat tersebut berpotensi merusak kemampuan untuk menarik atau mempertahankan SDM terbaiknya.

Amazon tidak menempati peringkat di antara tujuh perusahaan teratas untuk pembayaran teknik tahun lalu, menurut Levels. yang melacak pembayaran di industri teknologi.

Seorang insinyur tingkat atas di Roblox dapat menghasilkan lebih dari USD 1 juta, sementara seorang di Facebook dapat menarik lebih dari USD 900 ribu. Meskipun angka-angka ini mencakup semua bentuk kompensasi, bukan hanya gaji pokok.

 

Reporter: Ayesha Puri

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya