IHSG Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa di 6.920

Pada penutupan perdagangan, Rabu (23/2/2022), IHSG melonjak 0,85 persen ke posisi 6.920,05.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Feb 2022, 08:03 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 15:41 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan saham Rabu (23/2/2022). Hal itu juga ditopang oleh aksi beli saham oleh investor asing.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melonjak 0,85 persen ke posisi 6.920,05. Indeks LQ45 menguat 1,17 persen ke posisi 985,08. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada Rabu pekan ini, IHSG sentuh posisi tertinggi 6.920,05 dan terendah 6.873,81. Sebanyak 251 saham menguat sehingga angkat IHSG. 275 saham melemah dan 161 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.574.330 kali dengan volume perdagangan 23 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 919,36 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.323. Sebagian besar sektor saham menguat.

Penguatan indeks sektor saham dipimpin oleh indeks sektor saham IDXinfrastruktur 2,05 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno melonjak 1,82 persen dan indeks sektor saham IDXenergy mendaki 1,19 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,42 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal susut 0,29 persen dan indeks sektor saham IDXbasic merosot 0,04 persen.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat di tengah isu geopolitik dari Rusia dan Ukraina.

Pergerakan IHSG juga berjalan seiring pergerakan bursa saham Asia. Dari sisi dalam negeri, terdapat aliran dana investor asing Rp 966 miliar. Herditya menuturkan, aksi beli investor asing ini seiring stabilitas dan fundamental ekonomi Indonesia yang cenderung membaik.

“Dari dalam negeri sebenarnya sentimen agak sepi, lebih cenderung ke stabilitas ekonomi Indonesia yang cenderung membaik,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, sentimen di bursa saham masih berkutat dari perkembangan tensi geopolitik Rusia dan Ukraina. “Ditambah dari the Fed meski nampaknya the Fed agak sedikit tidak agresif untuk menaikkan suku bunga pada Maret,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Top Gainers dan Losers

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers  antara lain:

-Saham SLIS menguat 25 persen

-Saham PANI menguat 25 persen

-Saham SMMT menguat 24,87 persen

-Saham SUPR menguat 19,99 persen

-Saham HAIS menguat 19,47 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham UVCR melemah 9,65 persen

-Saham LFLO melemah 9,6 persen

-Saham FPNI melemah 7 persen

-Saham INDX melemah 6,99 persen

-Saham BEBS melemah 6,98 persen

Aksi Investor Asing

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 254,4 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 100,2 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 92 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 58,9 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 46,5 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 73,4 miliar

-Saham AVIA senilai Rp 26,5 miliar

-Saham ACES senilai Rp 14,2 miliar

-Saham BUMI senilai Rp 13,1 miliar

-Saham ISAT senilai Rp 10,3 miliar

Bursa Saham Asia

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng naik 0,60 persen, indeks Korea Selatan Kospi mendaki 0,47 persen, indeks Thailand menanjak 0,11 persen, indeks Shanghai melambung 0,93 persen, dan indeks Taiwan bertambah 0,48 persen. Sementara itu, indeks Singapura susut 0,14 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya