Rusia Serang Ukraina, Bursa Saham Asia Rontok

Bursa saham Asia Pasifik kompak tertekan pada Kamis, (24/2/2022) setelah Rusia serang Ukraina.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Feb 2022, 12:40 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 12:40 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak berjangka melonjak dan bursa saham Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Kamis (24/2/2022). Investor mengamati meningkatnya situasi antara Rusia dan Ukraina.

Presiden Rusia Vladiumur Putin mengatakan mengizinkan operasi militer di Ukraina. NBC News melaporkan ledakan terdengar di Kyiv. Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat naik 4,36 persen menjadi USD 96,12 per barel di Asia pada Kamis pekan ini.

Harga minyak berjangka Brent menguat 4,34 persen menjadi USD 101,04 per barel, dan mencapai posisi USD 100 untuk pertama kali sejak 2014.

Harga emas di pasar spot naik 1,64 persen dan terakhir diperdagangkan di posisi USD 1.938,81. Bursa saham Asia kompak tertekan. Di Jepang, indeks Nikkei turun 2,2 persen. Indeks Topix melemah 1,75 persen. Indeks Korea Selatan Kospi tergelincir 2,78 persen dan Kosdaq susut 3,29 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC, Kamis pekan ini.

Sementara itu, bank sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga 1,25 persen pada pertemuan Kamis pekan ini. Namun, diperkirakan inflasi harga konsumen akan berada di atas 3 persen pada saat waktu yang lama.

Indeks Shanghai merosot 0,89 persen dan indeks Shenzhen tergelincir 1,37 persen. Indeks Hang Seng turun lebih dari tiga persen. Saham SenseTime Group anjlok 10,7 persen setelah indeks Hang Seng mengumumkan bobotnya dalam indeks Hang Seng Tech ketika dimasukkan pada Maret akan menjadi 0,24 persen, direvisi turun dari 3,94 persen.

Indeks ASX Australia turun 2,94 persen dengan saham bank, tambang dan minyak sebagian besar melemah. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan turun 3,14 persen.

Kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Rusia dan Ukraina tetap menajdi fokus. Pada Rabu malam, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan pasukan Rusia dapat terlibat dalam invasi penuh ke Ukraina.

Ukraina mengumumkan mereka bermaksud untuk memberlakukan keadaan darurat selama 30 hari dengan kemungkinan perpanjangan. Langkah tersebut harus terlebih dahulu disetujui oleh parlemen. Negara itu juga memperingatkan warganya untuk meninggalkan Rusia dan menghindari bepergian ke sana.

Krisis memasuki fase baru minggu ini ketika Putin mengatakan Moskow akan resmi mengakui kemerdekaan dua wilayah memisahkan diri pro Moskow di Ukraina Timur. Pada Rabu, media yang dikendalikan pemerintah Rusia melaporkan Moskow telah mulai evakuasi staf kedutaan di Kyiv, ibu kota Ukraina.

Indeks dolar AS berada di posisi 96,70 dari posisi 96,19. Yen Jepang diperdagangkan pada kisaran USD 114,63 per dolar AS. Sedangkan dolar Australia berada di posisi USD 0,7177 setelah berada di posisi USD 0,7233.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penutupan IHSG pada Sesi I Kamis 24 Februari 2022

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada penutupan perdagangan pertama sesi pertama, Kamis (24/2/2022). Namun, investor asing masih melanjutkan aksi beli saham.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG tersungkur 1,63 persen ke posisi 6.807,44. Indeks LQ45 merosot 1,54 persen ke posisi 969,91. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.929,91 dan terendah 6.782,36. Sebanyak 501 saham merosot sehingga menekan IHSG. 81 saham menguat dan 89 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.332.931 kali dengan volume perdagangan 20,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 655,36 miliar di seluruh pasar.

Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.565. Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXenergy naik 0,08 persen.

Indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 4,16 persen dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 2,98 persen dan indeks sektor saham IDXtechno turun 2,71 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya