Wall Street Tergelincir, Indeks Nasdaq Turun 1 Persen

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 0,63 persen menjadi 4.602,45.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Mar 2022, 07:06 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 07:06 WIB
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Rabu, 30 Maret 2022. Koreksi wall street akhiri kenaikan beruntun selama empat hari seiring investor memantau perkembangan di Ukraina dan pasar obligasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 0,63 persen menjadi 4.602,45. Indeks Nasdaq tergelincir susut 1,21 persen menjadi 14.442,27. Indeks Dow Jones melemah 65,38 poin atau 0,19 persen menjadi 35.228,81. Indeks Dow Jones dan S&P 500 menghentikan kenaikan beruntun selama empat hari.

Harga minyak mentah yang telah melonjak sejak perang di Ukraina dimulai naik lebih dari tiga persen menjadi USD 107 per barel pada Rabu, 30 Maret 2022. Jerman memperingatkan potensi penjatahan gas alam karena perselisihan dengan Rusia, dan stok minyak mentah di AS turun.

Gejolak di pasar energi tampaknya mendorong saham pada perdagangan Rabu pekan ini. Saham produsen minyak menguat dengan Valero naik sekitar 4 persen dan Philips 66 mendaki 4,8 persen.

Chief Investment Strategist Charles Schwab, Liz Ann Sonders mengatakan, harga minyak lebih tinggi dapat menjadi sinyal koreksi untuk pasar secara keseluruhan. Di sisi lain dongkrak saham energi.

“Kami sudah melihat tanda-tanda dari apa yang saya sebut lingkungan inflasi countersiklikal. Kadang-kadang disebut lingkungan inflasi mendorong biaya. Inflasi menjadi sangat tinggi sehingga mulai memberikan tekanan pada pertumbuhan,” ujar Sonders dilansir dari CNBC, Kamis (31/3/2022).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham di Wall Street

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Sejumlah saham ritel berada di bawah tekanan setelah laporan kuartalan yang mengecewakan termasuk Five Below susut 6,5 persen dan Chewy melemah 16 persen. Saham RH turun 13 persen setelah pendapatan kuartal IV perusahaan jauh dari harapan.

Sisi positifnya, saham pakaian jadi Lululemon melonjak lebih dari 9 persen setelah mengeluarkan panduan optimis dan mengumumkan program pembelian kembali saham atau buyback.

Saham semikonduktor juga merosot. Saham Marvell Technology melemah 4,1 persen dan Nvidia merosot lebih dari 3 persen. Saham Micron turun 3,5 persen meski laporan pendapatan lebih kuat dari perkiraan. Sisi lainnya, saham Apple naik selama 11 sesi berturut-turut, turun sekitar 0,7 persen.

Investor juga mengawasi pasar obligasi karena imbal hasil obligasi AS bertenor 5 tahun dan 30 tahun terbalik apda Senin untuk pertama kalinya sejak 2016. Selain itu, selisih antara imbal hasil obligasi AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun mendekati pembalikan pada Selasa, 29 Maret 2022. Inversi kurva imbal hasil dilihat oleh sejumlah traders dan ekonom sebagai indikator resesi.

“Pembicaraan besar saat ini adalah pada titik waktu tertentu, resesi dapat terjadi,” ujar Chief Investment Officer Homrich Berg, Stephanie Lang, dilansir dari CNBC, Kamis (31/3/2022).

Ia menambahkan, biasanya  investor tidak akan melihat resesi selama rata-rata 20 bulan setelah kurva imbal hasil terbalik. “Kami siap menangkap sinyal sehingga risiko meningkat, itu tidak berarti aka nada satu tahun ini, meski tahun depan lebih menjadi perhatian kami,” kata dia.

Pada Rabu, 30 Maret 2022, selirih antara imbal hasil obligasi AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun bertahan dekati tiga basis poin. Namun, saham bank regional berada di bawah tekanan. Saham Zions Bancorp susut lebih dari tiga persen dan Bank of New York Mellon merosot 1,7 persen.

Data Ekonomi AS

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Wall street keluar dari peregangan dua minggu yang kuat dengan indeks S&P 500 naik sekitar 10 tahun sejak pertengahan Maret. Namun, banyak profesional enggan untuk menyerukan pemulihan pasar.

"Indeks S&P 500 di atas 4.600, pasar kini telah diperdagangkan melalui batas penilaian yang paling mendasar, dan agar reli ini berlanjut kita perlu melihat peristiwa positif yang nyata dan actual,” ujar Tom Essaye dari the Sevens Report.

Sejumlah data ekonomi AS pun dirilis Rabu pekan ini. Laporan ADP menyebutkan perusahaan swasta menambahkan 455 ribu pekerjaan pada Maret 2022. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan 450 ribu. Sedangkan rilis laporan pekerjaan dari Departemen Tenaga Kerja AS keluar pada Jumat pekan ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya