Mirae Asset Sekuritas Prediksi IHSG Dapat Sentuh 7.700

Penguatan IHSG itu akan didukung sejumlah sektor saham antara lain perbankan, energi dan industri.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 23 Apr 2022, 10:51 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 13:51 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal tembus 7.700 pada 2022.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Martha Christina optimistis IHSG bergerak positif. Untuk proyeksi hingga semester I berada di 7.700. Penguatan IHSG itu akan didukung sejumlah sektor saham antara lain perbankan, energi dan industri.

"Untuk saham-sahamnya dan sektornya tidak bisa lepas dari sektor infrastruktur, perbankan, industri dan juga energi,” kata Martha dalam Mirae Asset Sekuritas Indonesia di SCBD, Jakarta, ditulis Jumat (22/4/2022).

Tim research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, proyeksi tahun ini IHSG akan memasuki level 7.600-7.700 yang didukung faktor harga komoditas.

"Untuk proyeksi 2022 kita sejalan dengan tim research di level sekitar 7.600-7.700 dengan faktor-faktor yang masih akan serupa tadi harga komoditas yang nantinya akan ter refleksi ke sektor-sektor yang mendukung dari kenaikan harga komoditas,” ujar Martha.

Martha juga menyebutkan, saham dari perbankan akan menjadi salah satu pendorong IHSG.

"Memang untuk saham banking agak relatif dalam sebulan terakhir stagnan itu akan jadi pendorong IHSG,” kata dia.

Ia menuturkan, sektor perbankan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kenaikan harga komoditas juga akan mendukung ekonomi Indonesia.

"Jadi kinerja dari sektor perbankan yang nantinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Jadi memang itu akan menjadi satu keterkaitan seperti menjadi kita masih optimis sampai dengan 2022 dan kita yakin pertumbuhan ekonomi salah satunya untuk ekspor komoditas terbesar batu bara dan CPO dan harganya masih bagus. Sejauh yang kita lihat masih akan sangat baik,” tutur dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Komoditas Jadi Penopang

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Ilustrasi IHSG

Sementara itu, Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya menyampaikan, kalau melihat harga komoditas akan tetap tinggi dapat mencapai 8.000.

"Saya dari tim research melihat akhir tahun 7.600 kalau kita melihat bahwa commodity prices akan stay high dan kita melihat akan sampai 8.000,” ujar dia.

Tak hanya itu, ia juga menyebutkan perundingan Rusia-Ukraina menjadi salah satu pendorong bagi harga komoditas.

"Katakanlah, kemarin Putin sudah bilang bahwa ini perundingan dengan Ukraina udah the end, jadi kita melihat itu salah satu booster untuk commodity,” kata Hariyanto.

"Kita melihat bahwa pada saat commodity prices bagus harga CPO pertumbuhan laba bersih kenceng, jadi selalu drivernya adalah pertumbuhan laba bersih,” tambahnya.

Hariyanto juga mengatakan pertumbuhan laba bersih dari sektor perbankan ke depan akan baik.“Kita melihat seminggu ke depan for bank, BBNI, BBRI BMRI pertumbuhan laba bersihnya kenceng,” tuturnya.

Penutupan IHSG pada Kamis 21 April 2022

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Ilustrasi IHSG

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali sentuh rekor tertinggi baru pada perdagangan Kamis, 21 April 2022. Investor asing pun mencatat aksi beli saham yang signifikan.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melonjak 0,68 persen ke posisi 7.276,19. Indeks LQ45 menanjak 0,95 persen ke posisi 1.063,72. Sebagian besar indeks acuan menghijau.

Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.294,67 dan terendah 7.245,72. Sebanyak 257 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 289 saham melemah dan 150 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.487.554 kali dengan volume perdagangan 20,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.283.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melemah 0,86 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,79 persen dan indeks sektor saham IDXindustry merosot 0,23 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXfinance menguat 1,38 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno menanjak 1,08 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,90 persen.

 

 

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

IHSG Menguat
Ilustrasi IHSG

Saham-saham yang mencatat penguatan terbesar atau top gainers antara lain:

-Saham SAMF naik 24,56 persen

-Saham TALF naik 24,50 persen

-Saham BESS naik 24,27 persen

-Saham FMII naik 23,35 persen

-Saham ARGO naik 22,09 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham LUCY melemah 9,48 persen

-Saham DGIK melemah 6,99 persen

-Saham KJEN melemah 6,95 persen

-Saham CMPP melemah 6,92 persen

-Saham BIKA melemah 6,88 persen

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 439,7 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 332,6 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 266,8 miliar

-Saham ASII senilai Rp 179,6 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 169 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham EXCL senilai Rp 27,6 miliar

-Saham INCO senilai Rp 24,1 miliar

-Saham TINS senilai Rp 18,8 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 13,1 miliar

-Saham CTRA senilai Rp 13 miliar

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya