Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH mencatat kinerja keuangan beragam selama tiga bulan pertama 2022. IOH mencatat pertumbuhan pendapatan tetapi laba bersih turun pada kuartal I 2022.
Perusahaan membukukan hasil keuangan yang solid dengan pertumbuhan yang kuat pada pendapatan dan EBITDA pada kuartal pertama 2022 didorong oleh peningkatan basis pelanggan, inovasi produk, program integrasi merger yang efektif, dan pengendalian biaya yang bijaksana.
Baca Juga
Total pendapatan Indosat Ooredoo Hutchison meningkat 48 persen year on year menjadi Rp 10,87 triliun. Kemudian, EBITDA meningkat 29,1 persen year on year menjadi Rp 4,380 triliun, dengan Margin EBITDA mencapai 40,3 persen.
Advertisement
Sedangkan, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 128,7 miliar atau turun Rp 43,5 miliar dibandingkan keuntungan bersih kuartal I 2021. Laba bersih turun sekitar 25,2 persen seiring peningkatan beban operasional, beban depresiasi dan amortisasi, serta peningkatan biaya finansial sebagai dampak dari penggabungan dua perusahaan yang diimbangi peningkatan pendapatan.
Total pelanggan seluler meningkat 34,6 juta menjadi 94,6 juta year on year dan juga pertumbuhan 98,5 persen dalam lalu lintas data year on year.
"Hasil ini mencerminkan visi yang kami bayangkan untuk IOH melalui merger dengan skala yang ditingkatkan, kekuatan finansial, dan kemampuan yang memungkinkan kami mempercepat pertumbuhan dan transformasi ekonomi Indonesia menjadi masyarakat digital,"Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha dalam keterangan resminya, Kamis (28/4/2022).
Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi produk, mengintegrasikan jaringan, dan menempatkan pengalaman pelanggan sebagai fokus utama operasional bisnis.
Pada kuartal pertama 2022, IOH meluncurkan beberapa inisiatif digital, termasuk UCan dan Bima Kredit. Selain itu, IOH juga memperkuat kerja sama strategis dengan para mitra global pada penyelenggaraan Mobile World Congress lalu untuk membawa teknologi dan solusi terbaik ke Indonesia.
Kemudian, integrasi karyawan dan jaringan IOH diwujudkan dengan cara yang dipercepat. Sebesar 20 persen dari inisiatif integrasi Perusahaan dari strategi implementasi 9 kuartal telah selesai, sementara sinergi aktual lebih cepat dari target.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perkuat Infrastruktur
Tak hanya itu, perseroan dengan cepat melakukan proyek percontohan untuk mengintegrasikan jaringannya dengan teknologi Multi Operator Core Network (MOCN) setelah selesainya merger.
Sementara itu, IOH terus menjalankan komitmennya untuk menghubungkan dan memberdayakan setiap orang Indonesia melalui berbagai inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan.
Bahkan, perseroan meluncurkan program pemberdayaan masyarakat berkelanjutan di Mandalika yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui bantuan permodalan dari platform pinjaman digital Indosat Ooredoo Hutchison yaitu UCan (bekerja sama dengan QNB Indonesia) dan Bima Kredit (bekerja sama dengan Maucash).
Sebagai entitas baru hasil penggabungan pada awal 2022, IOH resmi menjadi bisnis telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Lalu, dengan skala dan kekuatan yang lebih besar, perseroan akan terus memberikan pengalaman digital kelas dunia kepada pelanggan.
Lebih lanjut, IOH akan terus menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dan pemegang saham, serta mempercepat transformasi digital Indonesia.
Dalam jangka panjang, perseroan akan mendukung pemerintah dalam memberikan pemerataan akses teknologi digital di Indonesia dengan memperkuat infrastruktur jaringan dengan penambahan 11.400 site baru dan perluasan jangkauan jaringan ke 7.660 desa baru di seluruh tanah air, yang ditargetkan selesai pada tahun akhir tahun 2025.
Advertisement
Realisasi Belanja Modal Kuartal I 2022
Mengutip info memo yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan telah merealisasikan belanja modal Rp 2,37 triliun selama kuartal I 2022 (tidak termasuk Rp 1,80 triliun aset hak guna).
Sekitar 92 persen dari pengeluaran modal ini dialokasikan untuk bisnis selular untuk mendukung permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan pada pengeluaran modal untuk MIDI, infrastruktur dan TI.
Per 31 Maret 2022, Perusahaan memiliki utang pokok (tidak termasuk biaya transaksi yang belum diamortisasi dan liabilitas sewa) sebesar Rp20,69 triliun. Posisi kas Perusahaan per 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp3,85 triliun dengan utang bersih sebesar Rp 16,84 triliun.
Total utang jatuh tempo yaitu dalam kurun waktu 12 bulan, Perusahaan memiliki utang yang jatuh tempo sebesar Rp7,8 triliun. Jatuh tempo rata-rata utang adalah 1,97 tahun pada 31 Maret 2022.
Perusahaan mengakhiri kuartal I 2021 dengan basis pelanggan selular sebesar 94,6 juta. Jumlah pelanggan pada kuartal I 2022 meningkat sebesar 34,6 juta pelanggan dibandingkan dengan kuartal I 2021.
Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular pada kuartal I 2022 adalah sebesar Rp32,0 ribu atau turun sebesar Rp0,7 ribu dibandingkan kuartal I 2021. Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan turun menjadi 12,9 menit atau turun 41 persen dibandingkan kuartal I 2021, seiring dengan tren di industri atas penurunan layanan suara.
Untuk jaringan, pada 31 Maret 2022, Perusahaan mengoperasikan secara total 120 ribu BTS 4G (bertambah sebesar 54 ribu BTS 4G pada kuartal I 2022 dan 56 5G BTS.
Belanja Modal 2022
Sebelumnya, PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), menyiapkan belanja modal hingga Rp 10 triliun pada 2022. Belanja modal itu lebih tinggi dari realisasi belanja modal pada 2021 sebesar Rp 6,89 triliun.
"Kami merencanakan sekitar Rp 10 triliun belanja modal untuk tahun ini. Usai merger, perusahaan kini memiliki skala yang lebih besar. Jadi ini mengapa kami menargetkan untuk menghabiskan sedikit lebih banyak belanja daripada tahun lalu," ungkap Director & Chief Financial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Nicky Lee Chi Hung dalam konferensi pers paparan kinerja Perseroan, Selasa (22/2/2022).
Nicky menuturkan, belanja modal pada 2022 utamanya untuk penguatan jaringan. Harapannya, upaya tersebut dapat memberi manfaat lebih kepada pengguna, mengingat perusahaan kini memiliki jaringan yang lebih luas usai merger. Di sisi lain, hal itu juga kana mendorong pendapatan perseroan ke depannya.
"Jadi bagi masyarakat mendapatkan manfaatnya, bagi kami juga akan merasakan revenue dari situ. Fokus utamanya adalah penguatan jaringan,” kata Nicky.
Dalam kesempatan yang sama, President Director and CEO IOH, Vikram Sinha menyebutkan perseroan juga telah ekspansi untuk menyediakan jaringan kualitas tinggi di luar Jawa. Perseroan berhasil meluncurkan layanan komersial 5G di Solo, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan.
Selain itu, perseroan juga memperluas jangkauan jaringan 4G berkualitas video di seluruh negeri, membangun 187 sites baru untuk menyediakan konektivitas internet ke ratusan desa terpencil di Aceh, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Dengan adanya spektrum lebih yang kita miliki saat ini, saatnya untuk ekspan ke non-Java, supaya mereka memiliki opsi yang lain," ujar dia.
Perseroan pun memperluas ke luar Jawa untuk memberikan pilihan kepada masyarakat. "Kalau untuk pengguna di Jawa mungkin sudah lama menggunakan produk IOH, baik itu IM3 maupun 3. Saatnya luar Jawa untuk mendapatkan opsi (operator) lain. Sehingga mereka bisa mendapatkan pilihan yang berkualitas,” kata dia.
Advertisement