Liputan6.com, Jakarta - PT Aman Agrindo Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan tebu, perdagangan gula dan industri gula, akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Pada aksi tersebut, perseroan membidik dana segar hingga Rp 64,22 miliar.
Mengutip laman e-ipo.co.id, Kamis (23/6/2022), PT Aman Agrindo Tbk akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 214.072.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham.
Baca Juga
Perseroan menawarkan harga perdana di kisaran Rp 250—Rp 300 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sekitar Rp 53,52 miliar atau sebanyak-banyaknya Rp 64,22 miliar melalui penawaran umum perdana.
Advertisement
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana akan digunakan untuk menopang operasional perseroan. Yakni sekitar 23 persen akan digunakan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik gula merah. Lalu sekitar 27 persen akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian dan instalasi mesin produksi gula merah.
PT Aman Agrindo Tbk memiliki kegiatan usaha utama dalam bidang perkebunan tebu, perdagangan gula, dan industri gula. Hingga saat ini Perseroan telah melakukan kegiatan perdagangan terhadap beberapa jenis gula yaitu gula pasir, gula cair, dan gula merah yang sumbernya diperoleh dari pemasok gula. Khusus untuk kegiatan perdagangan gula merah baru dijalankan oleh perseroan sejak awal 2022.
Perseroan juga melaksanakan perdagangan tebu yang sumbernya diperoleh dari perkebunan tebu yang dijalankan oleh perseroan. Baik dengan lahan yang perseroan sewa dari pihak ketiga maupun lahan milik perseroan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadwal
Masa penawaran awal: 23 – 29 Juni 2022
Tanggal efektif: 8 Juli 2022
Masa penawaran umum: 12 - 18 Juli 2022
Tanggal penjatahan: 18 Juli 2022
Tanggal distribusi saham secara elektronik: 19 Juli 2022
Tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia: 20 Juli 2022
Perseroan mencatat penjualan Rp 188,84 miliar hingga 2021. Realisasi penjualan itu tumbuh 43,03 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 132,02 miliar. Laba bersih tahun berjalan naik 16,89 persen menjadi Rp 7,19 miliar hingga 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 6,15 miliar.
Perseroan mencatat ekuitas sebesar Rp 93,58 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 86,36 miliar. Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp 41,68 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 28,20 miliar. Total aset perseroan tercatat Rp 135,27 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 114,56 miliar.
Advertisement
BEI Kantongi IPO 43 Perusahaan, Mayoritas Sektor Konsumer Nonsiklikal
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 43 perusahaan dalam proses pencatatan saham di BEI hingga 6 Juni 2022. Total dana yang akan dihimpun dari 43 perusahaan itu Rp 14,1 triliun.
“Sampai dengan 6 Juni 2022, terdapat 43 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham BEI dengan total dana yang direncanakan sebesar Rp 14,1 triliun,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, kepada wartawan, Senin, 6 Juni 2022.
Adapun rincian sektor perusahaan yang proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) antara lain:
-Tiga perusahaan dari sektor basic materials
-Tiga perusahaan dari sektor industrials
-Empat perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
-Sembilan perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
-Delapan perusahaan dari sektor konsumer siklikal
-Dua perusahaan dari sektor teknologi
-Dua perusahaan dari sektor healthcare
-Tiga perusahaan dari sektor energi
-Empat perusahaan dari sektor properti dan real estate
-Lima dari sektor infrastruktur
Selain itu, BEI mencatat pipeline rights issue terdapat 33 perusahaan yang akan melakukan aksi korporasi itu hingga 3 Juni 2022. Perkiraan dana yang akan dihimpun dari rights issue mencapai Rp 25,2 triliun.
Kemudian pada pipeline pencatatan efek bersifat utang dan sukuk terdapat 36 emisi yang akan diterbitkan oleh 30 perusahaan dengan perkiraan total dana yang akan dihimpun Rp 44,9 triliun.
Penerbitan Surat Utang
Untuk sektor-sektor perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan Efek Bersifat Utang dan Sukuk adalah sebagai berikut :
- 17 Perusahaan dari sektor Financials
- 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures
- 1 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
- 2 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
- 3 Perusahaan dari sektor Industrials
- 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials
- 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic
- 1 Perusahaan dari sektor Energy
Nyoman menilai, minat perusahaan yang berencana menghimpun dana dari pasar modal masih kondusif. Ini ditunjukkan dari data pipeline yang akan dicatatkan di BEI baik saham, efek bersifat utang dan sukuk.
Hingga 3 Juni 2022, jumlah perusahaan maupun nilai fundraising yang berada pada pipeline pencatatan saham, efek bersifat utang dan sukuk meningkat secara rata-rata sekitar 50 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Berdasarkan catatan kami pada 3 Juni 2022, jumlah perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir,” ujar dia.
Advertisement