Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat selama sepekan pada 20-24 Juni 2022. Di tengah penguatan IHSG, 10 saham catat penurunan besar atau top losers.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (26/6/2022), IHSG naik 1,53 persen ke posisi 7.042,93 dari 6.936,96. Kapitalisasi pasar juga menguat 0,93 persen menjadi Rp 9.171,84 triliun dari Rp 9.087,68 triliun pada pekan lalu.
Baca Juga
Rata-rata nilai transaksi harian bursa meningkat 0,55 persen menjadi Rp 17,33 triliun dari pekan lalu Rp 17,23 triliun. Rata-rata volume transaksi bursa merosot 11,92 persen menjadi 24,75 miliar saham dari 28,10 miliar saham pada penutupan pekan lalu.
Advertisement
Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 9,01 persen menjadi 1.257.107 transaksi dari 1.381.605 transaksi pada penutupan pekan lalu.
Pada pekan ini, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham IDXnonsiklikal mencatat penguatan terbesar dengan naik 5,74 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur melonjak 3,29 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 1,64 persen. Indeks sektor saham IDXtechno menguat 1,5 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 3,59 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXproperty melemah 0,45 persen, indeks sektor saham IDXenergy merosot 0,22 persen dan indeks sektor saham IDXfinance susut 0,04 persen.
Pada pekan ini, saham PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) alami koreksi terbesar. Saham ASHA merosot 29,01 persen. Kemudian disusul saham PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) yang merosot 28,97 persen. Selanjutnya saham PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) susut 28,91 persen ke posisi Rp 1.500 per saham.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
10 Saham Top Losers pada 20-24 Juni 2022
Adapun 10 saham yang catat penurunan terbesar atau top losers antara lain pada 20-24 Juni 2022:
1. PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), turun 29,01 persen ke posisi Rp 186 per saham dari pekan lalu Rp 262 per saham.
2. PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM), turun 28,97 persen ke posisi Rp 206 per saham dari pekan lalu Rp 290 per saham.
3. PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), turun 28,91 persen ke posisi Rp 1.500 per saham dari pekan lalu Rp 2.110 per saham.
4. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), turun 28,88 persen ke posisi Rp 266 dari pekan lalu Rp 374 per saham.
5. PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI), turun 27,64 persen ke posisi Rp 398 per saham dari pekan lalu Rp 550 per saham.
6. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE), turun 25,37 persen ke posisi Rp 50 per saham dari pekan lalu Rp 67 per saham.
7. PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) turun 22,92 persen ke posisi Rp 222 per saham menjadi Rp 288 per saham.
8. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), turun 21,09 persen ke posisi  Rp 116 per saham dari pekan lalu Rp 147 per saham.
9. PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), turun 20,18 persen ke posisi Rp 87 per saham dari pekan lalu Rp 109 per saham.
10. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) turun 19,57 persen ke posisi Rp 3.000 per saham dari pekan lalu Rp 3.730 per saham.
Â
Advertisement
Penerbitan Obligasi
Pada pekan ini, terdapat satu pencatatan obligasi yakni obligasi berwawasan lingkungan atau green bond I PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2022 yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan mulai dicatatkan di BEI pada Rabu, 22 Juni 2022 dengan nilai nominal Rp 5 triliun.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia idAAA. Adapun yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Mandiri Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2022 adalah 53 emisi dari 41 emiten senilai Rp69,20 triliun.
Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 498 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp456,00 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 150 seri dengan nilai nominal Rp4.816,65 triliun dan USD205,99 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,31 triliun.
Penutupan IHSG Jumat 24 Juni 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Jumat, 24 Juni 2022. Di tengah penguatan IHSG, investor asing melakukan aksi jual yang signifikan.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melompat 0,64 persen ke posisi 7.042,93. Indeks LQ45 bertambah 0,57 persen ke posisi 1.018,98. Sebagian besar indeks acuan kompak menghijau. IHSG berada di level tertinggi 7.067,74 dan terendah 6.998,88. Sebanyak 307 saham menguat sehingga angkat IHSG. 198 saham melemah dan 183 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 1.204.091 kali dengan volume perdagangan 25 miliar saham. Nilai transaksi Rp 17,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,08 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.822.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth turun 1,35 persen dan indeks sektor saham IDXindustry tergelincir 0,04 persen. Indeks sektor saham IDXtechno catat penguatan terbesar dengan naik 1,88 persen.
Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 1,28 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melompat 1,03 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,94 persen, indeks sektor saham IDXenergi naik 0,86 persen.
Bursa saham Asia kompak menguat jelang akhir pekan. Indeks Hang Seng naik 2,09 persen, indeks Korea Selatan Kospi bertambah 2,26 persen, indeks Jepang Nikkei menanjak 1,23 persen, indeks Thailand bertambah 0,59 persen. Kemudian indeks Shanghai menguat 0,89 persen, indeks Singapura naik 0,52 persen dan indeks Taiwan naik 0,84 persen.
Di Hong Kong, saham SenseTime naik 4,74 persen dan saham Xpeng bertambah 7,32 persen. Indeks Hang Seng teknologi naik 4,05 persen. Sementara itu, saham perusahaan logistik GoGoX turun saat penutupan perdagangan di posisi 16,72 dolar Hong Kong setelah sentuh 23,15 dolar Hong Kong. Indeks MSCI Asia Pasifik naik 1,32 persen.
Â
Advertisement