Dirut Bayan Resources Low Tuck Kwong Lepas 1,07 Juta Saham BYAN di Bawah Harga Pasar

Dato Dr Low Tuck Kwong menjual 1.070.000 saham BYAN dengan harga Rp 30.000 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jul 2022, 15:21 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2022, 15:21 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta -- Direktur Utama (dirut) sekaligus pemegang saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato Dr Low Tuck Kwong menjual saham BYAN pada pekan keempat Juni 2022. Saham BYAN yang dijual pun setengah dari harga pasar.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (2/7/2022), Dato Dr Low Tuck Kwong menjual 1.070.000 saham BYAN dengan harga Rp 30.000 per saham. Dengan demikian total nilai penjualan saham BYAN sekitar Rp 32,10 miliar. Penjualan saham itu dilakukan pada 22-24 dan 29 Juni 2022. Adapun tujuan dari transaksi itu untuk divestasi dengan status kepemilikan langsung.

Dato Dr Low Tuck Kwong menjual saham BYAN di bawah harga pasar. Melihat data RTI, harga saham BYAN pada 22 Juni 2022 ditutup melemah 0,27 persen ke posisi Rp 64.050 per saham.

Koreksi saham BYAN pun berlanjut pada 23 Juni 2022, saham BYAN turun 0,08 persen ke posisi Rp 64.000 per saham. Pada 24 Juni 2022, saham BYAN naik tipis 0,31 persen ke posisi Rp 64.200 per saham. Selanjutnya pada 29 Juni 2022, saham BYAN menguat 5,75 persen ke posisi Rp 75.000 per saham.

Sesudah transaksi penjualan saham itu, Dato Dr Low Tuck Kwong memiliki 61,13 persen atau 2.037.660.330 saham yang sebelumnya 61,16 persen atau 2.038.730.330 saham.

Mengutip data RTI, pemegang saham Bayan Resources per 31 Mei 2022 antara lain Dato Dr Low Tuck Kwong sebesar 61,18 persen, PT Sumber Suryadana Prima sebesar 10 persen dan masyarakat 28,82 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pembelian Saham BYAN

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya Low Tuck Kwong beli saham BYAN pada 30 Mei, dan 2-3 Juni 2022 dengan jumlah 113.400 saham. Harga pembelian saham Rp 54.365,61 per saham sehingga total pembelian saham BYAN Rp 6,16 miliar.

Tujuan pembelian saham BYAN untuk investasi dengan status kepemilikan langsung. Sesudah transaksi itu, kepemilikan saham BYAN oleh Low Tuck Kwong sebesar 2.039.456.730 saham atau 61,18 persen.

Sebelumnya, Direktur Utama seklaigus pemegang saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN)  Dato Low Tuck Kwong menambah kepemilikan saham BYAN.

Berdasarkan keterbukaan informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (13/6/2022), Dato Low Tuck Kwong membeli saham BYAN 41.000 saham.

Dengan harga pembelian Rp 54.483,35 per saham. Dengan demikian, total nilai pembelian saham sebesar Rp 2,23 miliar. Transaksi saham tersebut dilakukan pada 6-8 Juni 2022. Tujuan pembelian saham BYAN tersebut untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.

Kini, Low Tuck Kwong memegang 2.039.497.730 saham BYAN atau setara dengan 61,18 persen. Sedangkan, sebelumnya ia diketahui memiliki 2.039.456.730 atau setara dengan 61,18 persen. 

Berdasarkan data RTI, pemegang saham Bayan Resources per 31 Mei 2021 antara lain Dato Dr Low Tuck Kwong 61,18 persen, PT Sumber Suryadana Prima sebesar 10 persen, masyarakat sebesar 28,82 persen.

 

 

Gerak Saham BYAN

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada penutupan perdagangan Senin, 13 Juni 2022, saham BYAN menguat 1,17 persen ke posisi Rp 66.775 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan Rp 66.000 per saham.

Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 69.000 dan terendah Rp 65.600 per saham. Total frekuensi perdagangan 344 kali dengan volume perdagangan 1.116 saham. Nilai transaksi Rp 7,4 miliar.

Penguatan saham BYAN itu terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang alami koreksi. IHSG melemah 1,29 persen ke posisi 6.995,44.

Pada Senin pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.996,71 dan terendah 6.924,95. Sebanyak 484 saham melemah sehingga menekan IHSG. 96 saham menguat dan 117 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.578.642 kali dengan volume perdagangan 27,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,8 triliun.

Sepanjang 2022, saham Bayan Resourcesmelambung 144,44 persen ke posisi Rp 66.000 per saham. Shaam BYAN berada di level tertinggi Rp 67.000 dan terendah Rp 25.800 per saham. Total volume perdagangan 204.991.650 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 triliun. Total frekuensi perdagangan 14.843 kali.

Sebar Dividen 2021

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan membagikan dividen tunai USD 1 miliar untuk tahun buku 2021. Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu, 18 Mei 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (24/5/2022), PT Bayan Resources Tbk memutuskan pemakaian laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2021 USD 1,21 miliar dalam pos pencatatan laba ditahan yang tidak dicadangkan.

Selain itu, perseroan juga membagikan dividen tunai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,65 triliun (asumsi kurs Rp 14.658 per dolar AS). Jumlah dividen yang dibagikan itu setara USD 0,30 per saham yang berasal dari  laba ditahan yang tidak dicadangkan perseroan hingga akhir 2021.

Mengutip laman KSEI, pembagian dividen tunai akan dilakukan dalam mata uang rupiah dengan mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI) apda recording date 31 Mei 2022.

Berikut jadwal pembagian dividen:

-Cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 27 Mei 2022

-Ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 30 Mei 2022

-Cum dividen di pasar tunai pada 31 Mei 2022

-Ex dividen di pasar tunai pada 2 Juni 2022

-Tanggal pencatatan (recording date) pada 31 Mei 2022

-Pembayaran dividen tunai perseroan pada 15 Juni 2022

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya