Liputan6.com, Jakarta - Pengendali PT Panin Financial Tbk (PNLF) yaitu PT Paninvest Tbk menambah kepemilikan saham PNLF pada 6-14 Juli 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Paninvest Tbk menambah kepemilikan saham PNLF sebanyak 0,48 persen atau sekitar 156,92 juta saham. PT Paninvest Tbk membeli saham PNLF dengan kisaran harga Rp 386-Rp 430 per saham. Transaksi pembelian saham PNLF dilakukan mulai 6-14 Juli 2022 sekitar 48 kali. Adapun nilai transaksi pembelian saham sekitar Rp 63,88 miliar.
Baca Juga
Manajemen PT Panin Financial Tbk menyatakan pembelian saham oleh Paninvest tersebut untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Advertisement
Setelah transaksi pembelian saham PNLF, PT Paninvest Tbk memiliki saham PNLF 67,26 persen atau setara 21,53 juta saham. Sebelumnya, PT Paninvest Tbk memiliki 66,78 persen saham PNLF atau setara 21,38 juta saham.
Berdasarkan data RTI, pemegang saham PT Panin Financial Tbk per 31 Mei 2022 antara lain PT Paninvest Tbk sebesar 62,48 persen, masyarakat sebesar 37,52 persen.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 15 Juli 2022, saham PNLF merosot 3,41 persen ke posisi Rp 396 per saham. Total volume perdagangan 182,24 juta saham dengan nilai transaksi Rp 73,8 miliar. Total frekuensi perdagangan 5.892 kali.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tebar Dividen 2021
PT Panin Financial Tbk (PNLF) akan membagikan dividen tunai atas laba bersih perseroan tahun buku 2021. Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 320,22 miliar atau Rp 10 per lembar saham.
Pembagian dividen tersebut telah disetujui pemegang saham melalui RUPST perseroan yang diselenggarakan 30 Juni 2022. Sepanjang tahun lalu, Panin Financial berhasil membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,33 triliun.
Selain dialokasikan sebagai dividen, sebesar Rp 500 juta dari laba bersih 2021 akan dicatat sebagai dana cadangan. Sedangkan sisanya sekitar Rp 1 triliun dibukukan sebagai laba ditahan. Dividen tunai akan dibagikan pada 31 Agustus 2022 kepada para pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 12 Juli 2022 pada pukul 16.00 WIB.
Dividen tunai yang akan dibagikan tersbeut akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Jadwal Pembagian Dividen:
Tanggal efektif: 30 Juni 2022
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 8 Juli 2022
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 11 Juli 2022
Tanggal cum dividen di pasar tunai: 12 Juli 2022
Tanggal ex dividen di pasar tunai: 13 Juli 2022
Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 12 Juli 2022 pukul 16.00
Tanggal pembayaran dividen: 3 Agustus 2022
Advertisement
Kinerja IHSG 11-15 Juli 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 11-15 Juli 2022. Koreksi IHSG 1,31 persen selama sepekan.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/7/2022), IHSG melemah ke posisi 6.651,90 dari pekan lalu 6.740,21. IHSG yang melemah juga diikuti penurunan kapitalisasi pasar. BEI mencatat kapitalisasi pasar merosot 0,88 persen menjadi Rp 8.772,66 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar susut Rp 78 triliun dari pekan lalu Rp 8.850,22 triliun.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 0,06 persen menjadi 17.618 miliar saham dari 17.607 miliar saham pada penutupan yang lalu. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian turun 4,1 persen menjadi Rp 10,39 triliun pada pekan ini dari pekan lalu Rp 10,83 triliun.
Selain itu, rerata frekuensi harian bursa merosot 3,31 persen menjadi 1.004.832 transaksi dari 1.039.217 transaksi pada penutupan pekan ini.
Prediksi IHSG Pekan Depan
Investor asing mencatat aksi beli bersih Rp 56,7 miliar pada Jumat, 15 Juli 2022. Sepanjang 2022, investor asing melakukan pembelian saham Rp 56,90 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG masih cenderung dipengaruhi oleh sentimen global selama sepekan. Sentimen itu datang dari inflasi Amerika Serikat yang masih tinggi. Tercatat inflasi Amerika Serikat pada Juni 2022 mencapai 9,1 persen.
“Masih adanya kekhawatiran investor akan adanya perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan global juga masih dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas terutama dari sektor energi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Adapun pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG masih sideways atau mendatar tetapi rawan koreksi. IHSG akan bergerak di level support 6.600 dan resistance 6.767.
Advertisement