Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Google Sergey Brin menginstruksikan penasihatnya untuk menjual investasi pribadinya di perusahaan Elon Musk dalam beberapa bulan terakhir setelah mengetahui dugaan Elon Musk berselingkuh dengan istri Brin.
Hal itu berdasarkan laporan Wall Street Journal (WSJ). Elon Musk, salah satu pendiri Tesla Inc, diduga punya hubungan pada awal Desember di Miami dengan Nicole Shanahan, kata WSJ mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Baca Juga
Itu mengakhiri persahabatan panjang antara Musk (51) dan Sergey Brin, yang membantu mendukung pembuat mobil listrik selama krisis keuangan 2008. Brin (48) mengajukan gugatan cerai dari Shanahan pada Januari.
Advertisement
Besarnya investasi pribadi Brin di perusahaan Musk tidak diketahui, dan tidak jelas apakah ada penjualan, kata surat kabar itu. Demikian mengutip dari yahoo finance, ditulis Selasa (26/7/2022).
Musk adalah orang terkaya di dunia dengan kekayaan USD 242 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index. Brin adalah orang terkaya kedelapan, dengan kekayaan bersih USD 94,6 miliar.
Perselingkuhan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian pengungkapan tentang kehidupan pribadi Musk. Laporan awal tahun ini mengatakan dia menjadi ayah dari anak kembar yang lahir dari seorang eksekutif senior di startup kecerdasan buatan Neuralink.
Perusahaannya yang lain, SpaceX, membayar seorang karyawan USD 250.000 untuk menyelesaikan klaim bahwa dia dilecehkan secara seksual oleh Musk pada 2016, menurut orang dalam. Musk mengatakan tuduhan itu "sama sekali tidak benar" dan dirancang untuk mengganggu akuisisinya atas Twitter Inc., sebuah perjanjian yang sekarang dia coba keluarkan.
Perselingkuhan Musk dengan Nicole Shanahan terjadi pada Desember di Art Basel di Miami, dan Musk di acara lain meminta pengampunan kepada Brin, menurut Journal.
Brin dan Shanahan saat ini menegosiasikan penyelesaian, dengan Shanahan mencari lebih dari USD 1 miliar, kata WSJ, meskipun ada perjanjian pranikah.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Profil Sergey Brin, Pendiri Google yang Istrinya Dituding Selingkuh dengan Elon Musk
Sebelumnya, nama Sergey Brin tengah jadi sorotan media dan publik. Pasalnya, Nicole Shanahan, istri dari salah satu pendiri Google ini diklaim terlibat perselingkuhan dengan bos SpaceX, Elon Musk.
Kabarnya, skandal ini membuat hubungan pertemanan antara Elon Musk dan Sergey Brin retak. Meski begitu, Musk melalui cuitan di Twitter, sudah membantah isu ini.
Bos Tesla itu dengan tegas mengatakan, pemberitaan tersebut adalah kebohongan besar. Selain itu, ia dan Sergey baru saja berada dalam sebuah pesta.
"Sergey dan saya adalah teman dan kami bersama dalam pesta tadi malam," kata Elon Musk. "Saya hanya ketemu Nicole dua kali dalam tiga tahun, dua-duanya di tengah banyak orang. Tak ada yang romantis."
Tweet Musk itu sendiri menjadi sebuah respon dari cuitan yang berisi artikel tentang isu perselingkuhan Elon Musk dengan istri Sergey Brin, yang ditulis oleh WSJ.
Musk juga kemudian setuju atas sebuah tweet yang berisi cuitannya, tentang datangnya serangan politik yang bertubi-tubi atas dirinya.
"Ya, serangan pembunuhan karakter sudah mencapai level baru tahun ini, tapi artikel ini tidak ada apa-apanya," ujar CEO SpaceX tersebut seraya menambahkan, dia tidak punya waktu untuk mengurus hal-hal semacam itu.
"Tidak satu pun dari orang-orang kunci yang terlibat dalam dugaan pelanggaran ini diwawancara," Musk melanjutkan cuitannya.
Sebagai pendiri Google, nama Sergey Brin tentu tidak asing di dunia industri teknologi. Pria kelahiran Moskow, Rusia, 21 Agustus 1973 ini, sama-sama mendirikan mesin pencari terbesar di dunia bersama Larry Page.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Mendirikan Google Bersama Larry Page
Mengutip Britannica, Brin dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat di 1979. Setelah menerima gelar ilmu komputer dan matematika di University of Maryland pada 1993, ia lalu masuk program pascasarjana di Stanford University.
Di sana, dia bertemu Page. Keduanya sama-sama tertarik dengan gagasan untuk meningkatkan kemampuan mengekstraksi makna dari kumpulan data, yang terkumpul di internet.
Di kamar asrama Page, mereka lalu mulai bekerja untuk merancang jenis teknologi pencarian baru, yang memanfaatkan kemampuan peringkat pengguna Web itu sendiri, dengan melacak "tautan pendukung" setiap situs.
Brin menerima gelar master pada tahun 1995, tetapi ia cuti dari program doktor Stanford untuk terus bekerja di mesin pencarinya.
Di pertengahan 1998, Brin dan Page mulai menerima pembiayaan dari luar dan sukses mengumpulkan sekitar USD 1 juta dari investor, serta dari keluarga dan teman-teman mereka.
Singkat cerita, Google pun mulai berjalan dan pada tahun 2004, Google Inc. secara resmi melakukan initial public offering (IPO) yang menghasilkan lebih dari USD 3,8 miliar dolar untuk Brin.
Pada April 2011, Brin melepaskan tugasnya sebagai President of Technology untuk menjadi Director of Special Projects. Pada re-organisasi tahun 2015, perusahaan induk Google, Alphabet dibentuk, dengan Brin sebagai presidennya.
Bulan Desember 2019, Sergey Brin meninggalkan jabatannya di Alphabet. Namun, ia masih terus menjabat sebagai dewan direksi.
Dua Kali Menikah
Di luar urusan Google, Sergey Brin menikah dengan Anne Wojcicki pada tahun 2007, tapi bercerai pada 2015. Dia lalu menikah dengan Nicole Shanahan, namun memutuskan bercerai pada 2021.
Bersama Anne, Brin memiliki dua orang anak. Sementara dengan Nicole, Brin memiliki seorang putri yang lahir pada tahun 2018 lalu.
Bloomberg Billionaires Index, hingga artikel ini ditulis, memasukkan Brin di nomor delapan orang terkaya di dunia, di bawah Larry Page dengan kekayaan USD 94,6 triliun.
Sementara Elon Musk, yang kabarnya menjadi penyebab keretakan hubungan Brin dengan Shanahan, masih bertengger di peringkat pertama orang terkaya di dunia.
Mengutip The Verge, seperti Elon Musk, Brin juga dikabarkan sempat tersandung beberapa kasus.
Ia pernah dijuluki sebagai "playboy Google" karena keterlibatan seksualnya dengan karyawan, di mana manajer SDM Heather Cairns menyebut perilakunya sebagai "klaim pelecehan seksual yang menunggu untuk terjadi."
Advertisement