Menerka Laju IHSG di Tengah Sentimen RDG Bank Indonesia hingga Harga BBM

Analis prediksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pekan ini di tengah sentimen RDG Bank Indonesia dan pengumuman harga BBM.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 22 Agu 2022, 20:05 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2022, 20:05 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Analis menilai di tengah sejumlah sentimen pengumuman kasus pertama cacar monyet di Indonesia, pertemuan Bank Indonesia dan ada rencana pengumuman kenaikan harga BBM tidak berdampak signifikan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mengatakan, hingga akhir tahun IHSG masih bisa mencatatkan positif. Namun, memang pergerakannya tidak akan begitu cepat.

"Pergerakannya tidak akan begitu cepat, karena pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen baik dalam negeri maupun dari global khususnya kenaikan suku bunga The Fed,” kata Abdul kepada Liputan6.com, Senin (22/8/2022).

Abdul menegaskan, dampak sentimen tersebut terhadap IHSG tidak terlalu berdampak signifikan.

"Sebenarnya, tidak terlalu berdampak sangat signifikan,karena kasus cacar monyet ini juga perlu dicermati bagaimana penyebarannya, kenaikan harga BBM yang bisa menghemat APBN dan menghindari defisit APBN yang bisa saja melebar,” ujar dia.

Dia menambahkan, saat ini memang pelaku pasar saat ini fokus pada pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Untuk itu, dari sentimen tersebut pelaku pasar bisa mencermati sektor perbankan dan perawatan kesehatan. Abdul merekomendasikan saham antara lain BBRI dan KLBF.

"Kami rekomendasikan trading buy BBRI dengan target price 4.470-4.630 dengan support 4.110-4.160. Dan KLBF trading buy dengan target price 1.670-1.705, support 1.575-1.585,” ujar dia.

Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya  mengatakan, IHSG berpotensi terkoreksi pekan ini, mengingat IHSG sudah menguat lima minggu berturut-turut.

"Sehingga pelaku pasar akan merealisasi keuntungan terlebih dahulu sambil mencermati sentimen-sentimen tersebut (pengumuman kasus pertama cacar monyet di Indonesia, pertemuan Bank Indonesia pekan ini, dan ada rencana pengumuman kenaikan harga BBM)," ujar Cheryl.

Di tengah sentimen tersebut, Cheryl merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati saham antara lain BBNI, dan BMRI.

“Perbankan masih menarik karena BI diperkirakan akan menahan suku bunga di 3,5 persen sehingga pertumbuhan kredit terjaga dan menambah pendapatan bank. BBNI, BMRI buy TP 10 persen,” kata Cheryl.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham Pilihan

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan, Analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengungkapkan, koreksi yang terjadi pada awal pekan ini menjadi suatu tanda untuk mengantisipasi aksi jual susulan mengingat terdapat sentimen negatif dari dalam negeri.

Pada penutupan perdagangan Senin, 22 Agustus 2022, IHSG melemah 0,90 persen ke posisi 7.107,98. Indeks LQ45 susut 0,81 persen ke posisi 1.014,68. Sebagian besar indeks acuan alami koreksi.

"Indikasi fase akhir uptrend pada IHSG sebetulnya memang mulai nampak pekan lalu dan di awal pekan ini dengan koreksi yang terjadi merupakan suatu tanda untuk lebih mengantisipasi aksi jual susulan mengingat juga adanya beberapa sentimen negatif tersebut,” kata Ivan.

Untuk sektor yang menarik dicermati saat ini salah satunya infrastruktur dengan pilihan saham TLKM, TOWR dan TBIG.

"Dengan arah market secara regional yang juga cenderung melemah awal pekan ini maka diperkirakan sedang terbentuk awal fase downtrend pada IHSG,” pungkasnya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Penutupan IHSG pada 22 Agustus 2022

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan Senin (22/8/2022). Namun, koreksi IHSG menjadi terbatas. Sektor saham teknologi dan transportasi memimpin koreksi.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 0,90 persen ke posisi 7.107,98. Indeks LQ45 susut 0,81 persen ke posisi 1.014,68. Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.161,30 dan terendah 7.064,50. Sebanyak 138 saham menguat dan 399 saham melemah. 156 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.285.071 kali dengan volume perdagangan 26,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.858.

Mayoritas sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXtechno dan IDXtransportasi masing-masing merosot 2,75 persen. Dua sektor saham tersebut pimpin koreksi. Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic susut 2,32 persen, indeks sektor saham IDXenergy merosot 2,18 persen, indeks sektor saham IDXindustry tergelincir 1,87 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXproperty melemah 1,55 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 1,24 persen, indeks sektor saham IDXfinance melemah 0,70 persen. Kemudian, indeks sektor saham IDXsiklikal susut 0,24 persen dan indeks sektor saham IDXhealth tergelincir 0,19 persen. Namun, indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,02 persen.

Bursa Saham Asia Melemah pada Awal Pekan Ini

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Senin, 22 Agustus 2022. Koreksi bursa saham Asia terjadi di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) kembali muncul. Namun, bursa saham China menguat setelah China pangkas suku bunga pinjaman.

Indeks Shanghai menanjak 0,61 persen ke posisi 3.277,79. Indeks Shenzhen bertambah 1,19 persen ke posisi 12.505,68.  Bank sentral China memangkas suku bunga pinjaman bertenor 1 tahun lima basis poin menjadi 3,65 persen. Kemudian suku bunga pinjaman bertenor lima tahun sebesar 15 basis poin menjadi 4,3 persen.

“Kami pikir pemotongan asimetris bertujuan mendukung pinjaman jangka panjang dan khsusunya hipotek, karena pasokan kredit secara keseluruhan tetap cukup sementara permintaan kredit lamban,” tulis analis Goldman Sachs Economic Research dikutip dari laman CNBC, Senin (22/8/2022).

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,6 persen. Indeks Jepang Nikkei 225 susut 0,47 persen ke posisi 28.794,5. Indeks Topix tergelincir 0,1 persen ke posisi 1.992,59. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,21 persen ke posisi 2.462,5. Indeks Kosdaq turun 2,25 persen ke posisi 795,87.

Indeks ASX 200 di Australia turun 0,95 persen ke posisi 7.046,9. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,95 persen. “The Fed baru-baru ini telah menekankan pesan lebih banyak kenaikan suku bunga akan datang mengingat perang melawan inflasi belum dimenangkan,” ujar Currency Strategist National Australia Bank, Rodrigo Catril dikutip dari laman CNBC.

Adapun investor menantikan simposium ekonomi Jackson Hole tahunan yang dimulai pada Kamis waktu setempat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya