Bumi Resources Minerals Rampungkan Pembangunan Pabrik Emas Kedua di Palu

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyatakan pabrik emas baru tersebut bakal mulai beroperasi Oktober 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Okt 2022, 16:43 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2022, 14:16 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyampaikan anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) telah menyelesaikan pembangunan pabrik emas keduanya di Palu, Sulawesi Tengah.

CPM dan para kontraktornya, yaitu WEG Australia Pty Ltd, WEG Group Brazil, Weir Minerals Australia, Metso Outotec, dan CITIC Heavy Industry (China), saat ini tengah melakukan pengujian dry run (tanpa muatan bijih) dan pengujian wet run (dengan muatan bijih) pada semua peralatan yang ada dalam pabrik emas tersebut. Apabila ada perbaikan yang dibutuhkan, akan dilakukan saat pengujian tersebut.

Hal ini dilakukan untuk memastikan pabrik emas tersebut dapat berjalan dengan baik saat mulai dioperasikan.

"Pabrik emas baru tersebut direncanakan dapat mulai beroperasi Oktober ini. Jumlah bijih yang diproses oleh pabrik baru ini akan meningkat secara bertahap," kata Chief Executive Officer & Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk, Agus Projosasmito dalam keterangan resmi, Senin (10/10/2022). 

Pabrik tersebut akan mulai memproses sekitar 200 sampai dengan 500 ton bijih per hari pada kuattal IV tahun ini. Volume bijih yang diproses rencananya akan meningkat ke kisaran 1.000 sampai dengan 2.000 ton bijih per hari pada kuartal pertama 2023.

"Mulai bulan April 2023, pabrik tersebut diharapkan sudah dapat memproses maksimal 4.000 ton bijih per hari untuk ke depannya," imbuh dia.

Adapun CPM saat ini tengah mengoperasikan satu pabrik emas dengan kapasitas 500 ton bijih per hari di Palu, Sulawesi. Oleh sebab itu, perseroan berharap pengoperasian pabrik emas kedua pada kuartal IV 2022 berkapasitas 4.000 ton bijih per hari ini akan berdampak positif terhadap kinerja produksi dan keuangan Bumi Resources Minerals pada masa mendatang.

 

Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan kinerja perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini. Pada periode tersebut, pendapatan perseroan tercatat sebesar USD 5,54 juta atau sekitar Rp 82,26 miliar (kurs Rp 14.849 per USD). Turun 9,52 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 6,12 juta.

Saat pendapatan turun, beban pokok pendapatan justru naik menjadi USD 2,42 juta dari USD 1,41 juta pada semester I 2021. Sehingga laba bruto semester I 2022 tercatat sebesar USD 3,12 juta, turun dibanding semester I 2021 sebesar USD 4,71 juta. Beban usaha tercatat sebesar USD 2,32 juta, sehingga Bumi Resources Minerals membukukan laba usaha sebesar USD 804.968.

Bersamaan dengan itu, penghasilan bunga tercatat sebesar USD 331.651, beban bunga dan keuangan USD 45,55 laba selisih kurs USD 844.804, dan penghasilan lain-lain USD 396.739.

 

Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Pada semester I 2022, perseroan mencatatkan manfaat dari pajak penghasilan sebesar USD 1,58 juta. Sehingga laba bersih periode berjalan tercatat sebesar USD 3,91 juta atau sekitar Rp 58,08 miliar. Naik 7,67 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 3,63 juta.

Sementara laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 13,69 persen menjadi USD 3,82 juta atau sekitar Rp 56,72 miliar dari USD 4,43 juta pada semester I 2021. Sehingga laba per saham turun menjadi USD 0,03 dari sebelumnya USD 0,05.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 1,05 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 980,44 juta. Terdiri dari aset lancar USD 254,8 juta dan aset tidak lancar USD 791,27 juta.

Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 101,33 juta, naik dari USD 100,82 pada akhir tahun lalu. Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 86,19 juta dan liabilitas jangka panjang USD 15,14 juta. Adapun ekuitas sampai dengan Juni 2022 naik menjadi USD 944,75 juta di bandung akhir Desember 2021 sebesar USD 980,44 juta.

 

BRMS Targetkan Pabrik Emas Kedua di Palu Rampung Kuartal III 2022

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Diberitakan sebelumnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan perkembangan konstruksi pabrik emas keduanya di Palu. Perseroan melalui anak usaha PT Citra Palu Minerals (CPM), telah meraih hasil positif dari aktivitas  pemborannya di proyek tambang emas di Poboya, Palu, Sulawesi.

"Pekerjaan konstruksi atas pabrik emas kami yang kedua di Palu mengalami kemajuan yang baik. Kami berharap untuk dapat menyelesaikan konstruksi pabrik ini di kuartal ketiga tahun ini," ungkap CEO & Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk, Agus Projosasmito dalam keterangan resmi, Senin (20/6/2022).

Pabrik emas kedua tersebut memiliki kapasitas sebesar 4.000 ton bijih per hari. Oleh sebab itu, produksi emas BRMS diharapkan dapat meningkat pada kuartal keempat 2022. Adapun saat ini PT Citra Palu Minerals memproduksikan emas hanya dari 1 pabrik yang berkapasitas 500 ton bijih per hari di Palu.

Citra Palu Minerals berhasil menemukan tambahan cadangan bijih emas sebesar 4,6 juta ton dengan kadar 1,19 g/t Au (gram of ton gold/gram per ton emas) dari lokasi penambangan terbuka di River Reef dan Hill Reef yang merupakan bagian dari Blok Poboya (Blok-1).

Dengan demikian total cadangan yang dimiliki perseroan di lokasi Blok Poboya bertambah menjadi 8,52 juta ton dengan rata-rata Kadar   3,13 g/t Au. Sementara total sumberdaya (resources) di Blok Poboya tercatat sebesar 17,86 juta ton dengan Kadar rata-rata berkisar 2,55 g/t Au.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya