Penjualan Garuda Metalindo Tumbuh Jadi Rp 1 Triliun, Laba Susut 28 Persen

PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mencatat penjualan Rp 1,03 triliun hingga September 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Okt 2022, 13:03 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2022, 13:03 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mencatat kinerja beragam selama sembilan bulan pertama 2022. PT Garuda Metalindo Tbk membukukan pertumbuhan penjualan tetapi laba turun hingga kuartal III 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (23/10/2022), PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) mencatat penjualan Rp 1,03 triliun hingga September 2022. Penjualan perseroan naik 23,37 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 837,81 miliar.

Beban pokok penjualan naik 27,85 persen dari Rp 693,31 miliar hingga kuartal III 2021 menjadi Rp 886,42 miliar hingga kuartal III 2022. Laba bruto naik tipis 1,3 persen menjadi Rp 146,39 miliar hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 144,49 miliar.

Beban usaha perseroan naik 31,3 persen menjadi Rp 92,4 miliar hingga September 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 70,43 miliar. Perseroan mencatat laba usaha susut 27,19 persen menjadi Rp 53,91 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 74,06 miliar. 

Dengan melihat kondisi itu, laba bersih perseroan turun 28,06 persen menjadi Rp 31,17 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 43,33 miliar.

Laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk terpangkas menjadi Rp 10,65 hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,68.

 

 


Total Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 825,34 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 817,60 miliar. Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 542,71 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 550,80 miliar. 

Aset perseroan tercatat Rp 1,36 triliun hingga September 2022. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 5,19 miliar hingga September 2022.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 21 Oktober 2022, saham BOLT stagnan di posisi Rp 720 per saham. Saham BOLT dibuka naik lima poin ke posisi Rp 725 per saham. Saham BOLT berada di level tertinggi Rp 725 dan terendah Rp 720 per saham. Total frekuensi perdagangan dua kali dengan nilai transaksi Rp 1,4 juta.


Kinerja IHSG pada 17-21 Oktober 2022

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada 17-21 Oktober 2022. Analis menilai, laju IHSG masih dibayangi inflasi yang tinggi di negara maju hingga nada hawkish dari kebijakan moneter the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG sepekan tepatnya pada 17-21 Oktober 2022 melonjak 2,98 persen ke posisi 7.017,77  dari pekan sebelumnya di posisi 6.814,53. Kapitalisasi pasar bursa melonjak 3,39 persen menjadi Rp 9.315,21 triliun. Kapitalisasi pasar bertambah Rp 305,2 triliun dari pekan lalu Rp 9.009,95 triliun.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 14,75 persen menjadi Rp 13,77 triliun dari Rp 12 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa meningkat 3,63 persen menjadi 1.207.882 kali transaksi dari 1.165.599 kali transaksi pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi bursa merosot 4,7 persen menjadi 22,92 miliar saham dari 24,05 miliar saham pada pekan lalu. Investor asing membukukan aksi beli bersih Rp 1,17 triliun pada Jumat, 21 Oktober 2022. Selama sepekan, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 3,79 triliun. Pada 2022, investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 75,52 triliun.

 


Kata Analis

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG sepekan ini masih dipengaruhi akan inflasi yang tinggi di negara-negara maju, ancaman resesi global dan nada hawkish dari kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve  (The Fed).

“Dari dalam negeri, nilai tukar Rupiah yang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat dan adanya kenaikan suku bunga 7DRRR ke 4,75 persen,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (22/10/2022).

Selain itu, IHSG yang menguat, menurut Herditya ditopang dari aliran dana investor asing sebesar Rp 2,6 triliun pada pekan ini.”Di sisi lain, penguatan IHSG ini kami perkirakan merupakan technical rebound saja,” kata dia.

Pada pekan depan, Herditya prediksi IHSG bergerak fluktuaktif dengan kemungkinan koreksi pendek pada awal pekan terlebih dahulu. IHSG akan bergerak di level support 6.900 dan resistance 7.089.

“Pekan depan nampaknya pasar masih mencermati perkembangan ekonomi global,” tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya