Pendapatan Astra Agro Lestari Susut 8,31 Persen hingga September 2022

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) membukukan penurunan pendapatan dan laba hingga September 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Okt 2022, 08:52 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2022, 08:52 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat penurunan pendapatan dan laba bersih selama sembilan bulan pertama 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (30/10/2022), PT Astra Agro Lestari Tbk meraih pendapatan Rp 16,15 triliun hingga kuartal III 2022. Pendapatan tersebut turun 8,31 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,01 triliun. Beban pokok pendapatan susut 3,79 persen menjadi Rp 13,85 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,40 triliun.

Dengan demikian, laba bruto terpangkas 26,30 persen menjadi Rp 2,66 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,61 triliun.

Perseroan mencatat beban umum dan administrasi Rp 657,29 miliar hingga kuartal III 2022. Beban umum dan administrasi tersebut naik 5,69 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 621,87 miliar.

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan tercatat Rp 1,21 triliun hingga September 2022. Laba tersebut merosot 17,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,46 triliun. Laba per saham dasar atau dilusi tercatat Rp 631,74 hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 763,34.

Total ekuitas tercatat Rp 21,65 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 21,17 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 10,98 triliun hingga kuartal III 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 9,22 triliun.

Astra Agro Lestarimencatat aset naik menajdi Rp 32,63 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 30,39 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,87 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,89 triliun.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 28 Oktober 2022, saham AALI merosot 1,74 persen ke posisi Rp 9.450 per saham. Saham AALI dibuka stagnan Rp 8.600 per saham. Saham AALI berada di level tertinggi Rp 8.650 dan terendah Rp 8.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.592 kali dengan volume perdagangan 15.788 saham. Nilai transaksi Rp 13,4 miliar.

Realisasi Belanja Modal

ISPO kembali menyerahkan sertifikat kepada 40 perusahaan kelapa sawit di Indonesia 5 diantaranya dikantongi anak perusahaan Astra Agro. (Foto: Astra Agro)
ISPO kembali menyerahkan sertifikat kepada 40 perusahaan kelapa sawit di Indonesia 5 diantaranya dikantongi anak perusahaan Astra Agro. (Foto: Astra Agro)

Sebelumnya, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 497,2 miliar sepanjang paruh pertama 2022.

Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Mario Gultom mengatakan, realisasi belanja modal itu lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 382,9 miliar.

"Itu disebabkan karena di tahun ini kita sudah lebih leluasa dengan adanya perbaikan covid-19. Jadi pergerakan kontraktor sudah lebih leluasa ke dalam kebun kita,” kata dia dalam Workshop Wartawan Pasar Modal oleh Astra, Rabu, 10 Agustus 2022.

Sebelumnya, perseroan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1,2—Rp 1,3 triliun untuk tahun ini. Mario menambahkan, mayoritas belanja modal dialokasikan untuk perawatan tanaman yang belum menghasilkan. Kemudian sisanya akan dialokasikan untuk peremajaan mesin di pabrik.

"Untuk bisnis baru, sampai saat ini kita belum ada rencana capex untuk pengembangan bisnis baru,” imbuh dia.

 

 

Pengembangan Infrastruktur Digital

Chief Executive Officer PT  Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Santosa (Foto: tangkapan layar/Pipit Ika R)
Chief Executive Officer PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Santosa (Foto: tangkapan layar/Pipit Ika R)

Sebelumnya, Direktur Utama Astra Agro Lestari, Santosa mengatakan belanja modal tahun ini juga akan dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur digital. Inovasi tersebut dimaksudkan untuk operasional perusahaan agar lebih efisien.

"Tahun ini cukup besar untuk peremajaan peralatan-peralatan alat berat maupun transportasi yang dilengkapi dengan digital tracker. Sehingga tahu alat-alatnya ada di mana, berapa lama bekerja, dan sebagainya," kata Santosa.

Perseroan memang sudah merintis digitalisasi sejak 2017. Dimulai dengan fokus pada produksi di tiga tahun pertama, lalu mulai merambah pada perawatan, baik agronomi hingga infrastruktur di pabrik. Berlanjut, Perseroan kini mulai menjajaki digitalisasi back-end dengan bantuan artificial intelligence (AI) dan data analytics.

"Data yang sudah dikumpulkan tiga tahun pertama luar biasa banyaknya. Dengan machine learning, angka-angka di variabel agronomi dan produksi dengan kondisi cuaca tertentu dapat dihitung untuk memproyeksikan produksi ke depan akan seperti apa," kata Santosa.

Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Sebelumnya, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mengukuhkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 809,31 miliar. Naik 24,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 649,34 miliar.

Raihan itu sejalan dengan pendapatan yang naik menjadi Rp 10,96 triliun pada semester I 2022 dibanding Rp 10,83 triliun pada semester I 2021. Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 9,14 triliun. Sehingga Astra Agro Lestari mengantongi laba bruto sebesar Rp 1,82 triliun pada semester I 2022, turun dari Rp 2,21 triliun pada semester I 2021.

Hingga Juni 2022, perseroan mencatatkan beban umum dan administrasi Rp 444,96 miliar, beban penjualan Rp 195,36 miliar, biaya pendanaan Rp 197,68 miliar, dan bagian atas hasil bersih ventura bersama sebesar Rp 45,84 miliar.

Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan keuntungan selisih kurs senilai Rp 34,08 miliar, penghasilan bunga Rp 43,65 miliar, dan lain lain Rp 188,91 miliar.

Dari rincian tersebut, setelah dikurangi beban pajak, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 837,62 miliar. Naik dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 695,18 miliar.

Dari sisi aset Astra Agro Lestari hingga Juni 2022 tercatat sebesar Rp 30,23 triliun, turun tipis dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 30,4 triliun.

Liabilitas juga turun menjadi Rp 8,88 triliun pada akhir Juni 2022 dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 9,23 triliun. Sementar aekuitas naik tipis menajdi RP 21,35 triliun dibanding posisi akhir 2021 sebesar Rp 21,17 triliun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya