Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan menggarap proyek pengembangan Bandara Internasional Batam (BIB) dengan nilai kontrak Rp 2,18 triliun.
Proyek tersebut resmi dimulai dengan diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh PT Bandara Internasional Batam (BIB) dengan menunjuk Wijaya Karya sebagai kontraktor pelaksana.
Baca Juga
Direktur Utama Wijaya Karya, Agung Budi Waskito menjelaskan, keterlibatan perusahaan sebagai investor dan kontraktor pelaksana pada pengembangan Bandar Udara Internasional Batam menjadi sebuah langkah maju dalam penguatan bisnis WIKA pada sektor konstruksi kebandarudaraan.
Advertisement
Dia juga menyampaikan apresiasinya sejalan dengan dipercayanya perseroan sebagai kontraktor pelaksana proyek pengembangan Bandara Hang Nadim.
"Berbekal pengalaman panjang, juga portofolio di bidang konstruksi bandar udara, baik di dalam negeri maupun luar negeri, WIKA siap untuk menjawab kepercayaan untuk menyelesaikan Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional Batam sesuai dengan target mutu dan waktu yang telah kita sepakati bersama," kata Agung Budi dalam keterangan resminya, Kamis (3/11/2022).
Sementara itu, pengembangan Bandar Udara Internasional meliputi lingkup Pemugaran Terminal 1, Pembangunan Terminal 2, Perluasan Apron, serta pengembangan beberapa fasilitas air side dan land side. Pekerjaan ini akan berlangsung selama 36 bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,18 triliun.
Direktur Utama BIB, Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan, pihaknya berharap hasil pekerjaan rancang bangun dapat mewujudkan harapan para stakeholder atas rancangan yang merepresentasikan ciri khas Batam.
"Sejalan dengan SPMK yang diterbitkan, PT Bandara Internasional Batam sebagai perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero), Incheon International Airport Corporation dan PT Wijaya Karya (Persero) berharap hasil pekerjaan rancang bangun dapat mewujudkan harapan para stakeholder atas design yang merepresentasikan ciri khas Batam,” kata Pikri Ilham.
Hal tersebut dirancang dengan ciri khas Batam karena Bandara Internasional Hang Nadim dipersiapkan untuk melayani penerbangan langsung ke Asia serta ke wilayah lain di Indonesia yang belum terhubung dengan Batam.
Wijaya Karya Danai Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya Wilayah 2 Rp 100 Miliar
Sebelumnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berikan fasilitas non cash loan kepada entitas anak, PT Wijaya Karya Industri energi (WINNER) senilai Rp 100 miliar.
WINNER saat ini memerlukan pendanaan dalam bentuk non cash loan guna mendukung pelaksanaan proyek pembangunan penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS) Wilayah 2, pemenuhan kebutuhan material impor dan lokal untuk proyek tersebut, dan kebutuhan retail untuk produk water heater.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, perseroan mempunyai fasilitas dari salah satu mitra perbankan perseroan yang menyediakan fasilitas pinjaman untuk proyek di bidang energi baru terbarukan. Sehingga perseroan berencana memberikan non cash loan kepada WINNER sebanyak banyaknya Rp 100 miliar dengan kompensasi sebesar 0,75 persen per tahun atas nilai realisasi plafon.
“Berdasarkan perjanjian antara perseroan dan WINNER tentang pemanfaatan fasilitas non cash loan WINNER oleh perseroan pada 7 Oktober 2022, perseroan memberikan plafon pinjaman berupa pemanfaatan fasilitas non cash loan yang dapat dimanfaatkan oleh WINNER sebanyak-banyaknya sebesar Rp 100 miliar,” ungkap manajemen Wijaya Karya dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (11/10/2022).
Perseroan dan PT WIjaya Karya Rekayasa Konstruksi saat ini merupakan pemegang saham PT Wijaya Karya Industri energi (WINNER) dengan kepemilikan perseroan 40 persen dan WRK 60 persen. Perseroan juga merupakan pemegang saham mayoritas WRK dengan kepemilikan sebesar 97,99 persen.
Pertimbangan dilakukannya transaksi ini adalah sebagai upaya perseroan untuk mendukung operasional Winner sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan dengan memberikan dukungan pinjaman fasilitas non cash loan.
Sehingga perseroan memperoleh imbal hasil berupa kompensasi penggunaan fasilitas pinjaman yang akan menambah pendapatan dan memberikan kontribusi positif terhadap keuangan perseroan.
Advertisement
Kontrak Baru Wika
Sebelumnya, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah meraih kontrak baru baru Rp 18 triliun dari target kontrak baru 2022 sebesar Rp 39 triliun.
"Sampai saat ini Rp 18 triliun, akhir tahun targetkan kontrak baru Rp 39 triliun," ujar Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Agung Budi Waskito, saat paparan publik live 2022, Selasa, 13 September 2022.
Mengutip Antara, kontrak baru didominasi proyek pemerintah antara lain proyek pendukung pelaksanaan Presidensi G20 yang terdiri dari revitalisasi VVIP Bandara Halim Perdanakusuma, revitalisasi bandara VVIP I Gusti Ngurah Rai, preservasi jalan dan jembatan di Bali.
Preservasi itu meliputi ruas Simpang Pesanggaran-Nusa Dua, Jimbaran-Uluwatu dan Penataan Lanskap Bundaran, Pedestrian, serta Median Ruas Jalan Bandara Ngurah Rai.
Proyek pendukung lainnya antara lain proyek peningkatan, pembangunan jalan dan jembatan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dari kontrak baru tersebut, PT Wijaya Karya Tbk mendapatkan dua proyek ibu kota nusantara (IKN) senilai Rp 1,1 triliun.
"Rp 1,1 triliun untuk dua proyek (IKN-red). Proyek tol dan rumah untuk pekerja mencapai Rp 1,1 triliun," kata dia.
Dua proyek itu antara lain proyek jalan tol Kariangau-Simpang Tempadung dan hunian untuk pekerja. Agung menuturkan, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah lelang beberapa paket pekerjaan yang sudah diteken kontrak dan sebagian besar lainnya dalam proses lelang.
Proyek IKN
"Ada dua yang kita dapat dan sudah mulai kerjakan di sana, pertama adalah jalan tol dari Kariangau sampai dengan Simpamng Tempadung, di mana pada hari ini telah diadakan pre construction meeting sehingga mulai pekan ini kita sudah memulai pelaksanaan untuk jalan tol tersebut," ujar dia.
Perseroan juga sudah ditunjuk dan mulai bekerja di IKN terkait proyek pembangunan hunian untuk pekerja. Wika melaksanakan pembangunan dengan memakai teknologi modular yang merupakan unggulan dari WIKA Gedung.
Teknologi ini memungkinan pembangunan dilakukan cepat dengan mutu dan estetika yang baik dengan kecepatan cukup tinggi.
"Di luar itu kita sedang memproses beberapa tender yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR, sehingga memang seperti sudah saya sampaikan target kita untuk IKN cukup besar karena merupakan anggaran dari pemerintah yang merupakan prioritas bagi WIKA," kata dia.
Ia menuturkan, proyek IKN menjadi daya tarik bagi Wijaya Karya sebagai pelaku usaha kontruksi. Terkait dengan persiapan, Wika telah mempersiapkan diri sangat baik di IKN mulai dari kantor di Kalimantan Timur.
Advertisement