Trivia Saham: Mengenal BOFIS, Sistem Perusahaan Efek yang Dukung Remote Trading

Brokerage Office System atau BOFIS adalah sistem perusahaan efek meliputi front office sampai dengan back office.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 13 Nov 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2022, 06:00 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) baru-baru ini memberikan sanksi teguran pada tiga anggota bursa (AB), yakni PT Ajaib Sekuritas Asia, PT Stockbit Sekuritas Digital, dan PT Indo Premier Sekuritas.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Bursa, Ajaib dan Stockbit belum sepenuhnya menerapkan ketentuan pedoman fasilitas pesanan langsung dan automated ordering, pedoman tata kelola teknologi informasi operasional Brokerage Office System (BOFIS) AB, pedoman penilaian Kelayakan implementasi BOFIS AB, serta ketentuan pengendalian internal terkait dengan teknologi informasi secara konsisten.

Sementara Indopremier atau IPOT belum sepenuhnya menerapkan ketentuan pedoman penilaian kelayakan implementasi standarisasi BOFIS serta ketentuan pengendalian internal terkait dengan teknologi informasi secara konsisten.

Merujuk Surat Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00010/BEI/02-2022, Brokerage Office System atau BOFIS adalah sistem perusahaan efek meliputi front office sampai dengan back office. Termasuk pengendalian risiko yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan remote trading (perdagangan efek secara elektronik yang diselenggarakan oleh bursa) dan operasional sebagai anggota bursa efek dan telah memperoleh pernyataan layak oleh bursa.

Fasilitas pesanan langsung adalah fasilitas yang disediakan oleh anggota BEI yang memungkinkan nasabah menyampaikan sendiri penawaran jual atau permintaan efek melalui BOFIS dan perangkat remote trading AB yang dilengkapi dengan validasi otomatis untuk selanjutnya diteruskan ke JATS.

Adapun automated ordering merupakan pesanan secara elektronik yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam mengeksekusi pesanan perdagangan efek tanpa intervensi manusia untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan algoritma dan parameter yang telah ditetapkan. Antara lain meliputi volume, harga, instrumen, pasar, jenis, waktu, dan berita.

 

Kinerja IHSG pada 7-11 November 2022

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah menguat pada 7-11 November 2022. Penguatan IHSG ini didorong sentimen global terutama dari data inflasi Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (12/11/2022), IHSG melonjak 0,62 persen ke posisi 7.089,20 pada pekan ini. Pada pekan sebelumnya, IHSG berada di posisi 7.045,52. Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa yang melompat 1,35 persen menjadi Rp 9.469,05 triliun. Kapitalisasi pasar bursa tersebut naik Rp 126,36 triliun dari pekan lalu mencapai Rp 9.342,69 triliun.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 2,37 persen menjadi Rp 13,03 triliun dari Rp 13,35 triliun. Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa bertambah 8,97 persen menjadi 1.302.824 transaksi selama sepekan dari 1.195.583 transaksi pada pekan sebelumnya.

Selain itu, rata-rata volume transaksi bursa bertambah 3,12 persen menjadi 21,29 miliar saham dari 20.651 miliar saham. Pada Jumat, 11 November 2022, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp 660,93 miliar. Selama sepekan, investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 758,80 miliar. Pada 2022, investor asing membukukan beli bersih saham Rp 79,66 triliun.

Sentimen global terutama dari Amerika Serikat membayangi laju IHSG selama sepekan. Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menuturkan, pasar bersikap wait and see menantikan perkembangan hasil pemilihan umum (pemilu) di Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini.

 

 

Selanjutnya

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, pasar juga mencermati lockdown di China. Akan tetapi, katalis positif datang dari data ekonomi AS pada akhir pekan. “Pasar bergelora menyambut rilis data inflasi AS yang turun pada periode Oktober, diperkirakan inflasi AS telah mencapai puncaknya,” kata dia.

Pada pekan depan, Cheryl menilai, pasar akan mencermati rilis data inflasi produsen dan penjualan ritel AS. Dari Asia, pelaku pasar akan mencermati perkembangan kenaikan kasus COVID-19 di China seiring kaitan dengan permintaan komoditas global. “IHSG berpotensi menguat pada pekan depan dengan support 7.000-7.170,” kata dia.

Untuk sektor saham yang dapat dicermati antara lain bahan baku dan properti. Sedangkan rekomendasi saham, Cheryl memilih saham PT Modernland Realty Tbk (MDLN), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

 

Penutupan IHSG 11 November 2022

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat, (11/11/2022). Bahkan IHSG kembali ke posisi 7.000 dan sektor saham teknologi masih memimpin penguatan.

Mengutip data RTI, IHSG melambung 1,76 persen ke posisi 7.089,20 pada penutupan perdagangan 11 November 2022. Indeks LQ45 mendaki 2,15 persen ke posisi 1.012,94. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.106,06 dan terendah 7.024,42. Sebanyak 327 saham menguat dan 198 saham melemah. 184 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.457.172 kali dengan volume perdagangan saham 28,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.567. Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth susut 0,90 persen, indeks sektor saham IDXinudstry tergelincir 0,58 persen dan indeks sektor saham IDXtransportsasi melemah 0,12 persen.

Sedangkan indeks sektor saham IDXtechno melambung 4,35 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 2,52 persen, indeks sektor saham IDXfinance menanjak 2,3 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXproperty menguat 0,92 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menanjak 0,88 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal mendaki 0,61 persen, indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,26 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 0,04 persen.

Vice Presiden PT Infovesta, Wawan Hendrayana menuturkan, inflasi AS turun di bawah 8 persen sehingga pelaku pasar optimistis tren agresif kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) dapat melandai dan tidak ada tekanan lagi untuk kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.

"Efek juga dirasakan nilai tukar rupiah yang menguat. Oleh karena itu, pasar kembali fokus pada tren perbaikan kinerja emiten yang sangat baik pada kuartal III 2022 dan diharapkan berlanjut full year,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya