Liputan6.com, Jakarta - PT Venteny Fortuna International Tbk menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Langkah ini diambil saat ekonomi dunia tengah bergejolak.
Founder and Group Chief Executive Officer PT Venteny Fortuna International Tbk, Jun Waide menjelaskan, salah satu tujuan utama perseroan melakukan IPO adalah membangun kesadaran akan eksistensi perseroan. Yakni sebagai perusahaan yang berkomitmen menciptakan inovasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan karyawan melalui peningkatan employee happiness dan employee engagement.
Baca Juga
"Layanan kami sangat baru, tidak pernah terdengar. Sebagian besar orang tidak pernah mendengar tentang Venteny. Jadi, dengan IPO ini, kami ingin memaksimalkan awareness," kata Jun dalam Public Expose & Due Diligence Meeting several virtual, Kamis (24/11/2022).
Advertisement
Selain itu, untuk mengantisipasi peningkatan permintaan jasa di masa mendatang, perseroan membutuhkan likuiditas yang besar. Dengan menjadi perusahaan terbuka, setidaknya perseroan berupaya mewujudkan keuangan yang sehat sehingga harapannya bisa bekerja sama dengan mitra strategis ke depannya.
"Jadi kita butuh likuiditas. Itu sebabnya perusahaan perlu memiliki reputasi atau kredit yang bagus untuk bernegosiasi dengan institusi besar, seperti dari Jepang atau negara lain atau jika perlu, mendirikan bank di di Indonesia agar kita benar-benar memiliki aliran yang lebih stabil dari sisi likuiditas,” ujar Jun.
Bangun Ekosistem
Venteny merupakan perusahaan yang menciptakan inovasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan karyawan melalui peningkatan employee happiness dan employee engagement. Inovasi ini hadir untuk mendukung percepatan kinerja dan bisnis dari perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Perseroan membangun sebuah ekosistem employee super-app melalui kerja sama dengan pihak ketiga untuk menyelenggarakan beberapa layanannya, seperti Program Teknologi Keuangan (V-Nancial), Program Asuransi Berbasis Teknologi (Venteny Insurance & Protection Program) atau 'VIPp, Program Keuntungan Karyawan (V-Merchant), dan Program Pendidikan Berbasis Teknologi (V-Academy).
Pengguna dapat menikmati kemudahan transaksi layanan Venteny dengan menggunakan e-wallet yang terintegrasi di dalam aplikasi Venteny.
Fitur e-wallet ini didukung oleh sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Saat ini Venteny sudah beroperasi di tiga negara, yaitu Filipina, Singapura, dan Indonesia, dengan lebih dari 200.000 pengguna di Filipina dan lebih dari 250.000 pengguna di Indonesia.
Advertisement
IPO, Venteny Fortuna Bidik Dana Segar Rp 422,90 Miliar
Sebelumnya, PT Venteny Fortuna International Tbk, perusahaan bergerak di aktivitas perusahaan holding, portal web, dan pengembangan aplikasi perdagangan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
PT Venteny Fortuna International Tbk melepas saham sebanyak-banyaknya 939.779.100 saham dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Venteny Fortuna International menawarkan harga IPO di kisaran Rp 350-Rp 450 per saham. Dengan demikian, perolehan dana IPO maksimal Rp 422,90 miliar.
Perseroan juga mengadakan program employee stock allocation (ESA) maksimal 1 juta atau sekitar 0,11 persen dari saham yang ditawarkan pada saat IPO untuk program ESA saham kepada karyawan. Selain itu, perseroan juga menggelar program management and employee stock option (MESOP) dengan maksimal 532.541.400 saham atau setara 7,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Dana IPO yang akan diperoleh akan digunakan sekitar 42 persen untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak perseroan yaitu PT Venteny Matahari Indonesia untuk dijadikan sebagai modal kerja bisnis dalam menjadi pemberi dana kepada layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi (LPBBTI).
Pinjaman tersebut setara Rp 177,61 miliar dengan jangka waktu pinjaman satu tahun yang dapat diperpanjang. Suku bunga pinjaman itu sekitar 10 persen-18 persen per tahun.
Pinjaman tersebut juga digunakan sekitar 30 persen untuk pengembangan bisnis, dan modal kerja. Untuk melaksanakan IPO, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas.
Kinerja Perseroan
Perseroan mencatat pendapatan Rp 29,20 miliar hingga semester I 2022. Pendapatan naik 70,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,12 miliar.
Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,08 miliar hingga Juni 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 211,30 juta.
Total ekuitas tercatat Rp 80,63 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 33,16 miliar. Total liabilitas naik menjadi Rp 273,89 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 208,80 miliar.
Aset perseroan tercatat Rp 354,52 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 241,96 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 38,78 miliar hingga Juni 2022 dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 30,06 miliar.
Untuk pembagian dividen, manajemen perseroan berencana bagikan dividen maksimal 30 persen dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan. Hal ini dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar perseroan.
Advertisement