Liputan6.com, Jakarta - Indeks PEFINDO i-Grade mencatatkan kinerja yang impresif. Hal itu terjadi di tengah kondisi pasar modal yang dibayangi kondisi ketidakpastian global. Secara year to date (ytd), hingga 30 November 2022, indeks PEFINDO i-Grade berada pada level 214,98 atau mencatatkan return sebesar 21,45 persen.
Mengutip keterangan resmi PEFINDO, Senin (19/12/2022), persentase tersebut jauh melampaui performa IHSG yang membukukan pengembalian sebesar 7,52 persen.
Baca Juga
Kinerja indeks PEFINDO i-Grade tersebut merupakan yang terbaik ketiga jika dibandingkan dengan berbagai indeks saham lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). PEFINDO i-Grade merupakan indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 30 perusahaan tercatat dengan peringkat investment grade (idBBB- hingga idAAA) dari PEFINDO.
Advertisement
PEFINDO memilih konstituen indeks melalui sejumlah kriteria yang ketat. Adapun kriteria dalam pemilihan konstituen yang digunakan, di antaranya yang pertama adalah peringkat perusahaan. Perusahaan yang dipilih merupakan perusahaan yang menerbitkan saham sekaligus obligasi/sukuk dan memperoleh peringkat investment grade dari PEFINDO (idBBB- hingga idAAA).
Selanjutnya dalam memilih konstituen, Pefindo juga memperhatikan aspek legal. Informasi terkait unusual market activity (UMA) dan suspensi selama dua tahun terakhir menjadi perhatian dan dipastikan anggota yang dipilih utamanya merupakan emiten yang tidak memiliki catatan atas kedua informasi tersebut. Aspek ketiga adalah kapitalisasi pasar yang menjadi indikasi bagi ukuran perusahaan.
Â
Â
Pemilihan Konstituen
Keempat adalah aspek likuiditas, di mana pemilihan memperhatikan jumlah hari aktif perdagangan, rata-rata volume dan nilai transaksi, rata-rata frekuensi perdagangan per hari, dan proporsi saham yang free float pada perusahaan tersebut.
Konstituen Indeks PEFINDO i-Grade saat ini terdiri dari 30 perusahaan dengan peringkat investasi mulai dari A- hingga AAA. Peringkat AAA mendominasi sekitar 35 persen dari total konstituen, diikuti oleh AA- 24 persen, dan AA 14 persen.
Kinerja Indeks PEFINDO i-Grade yang solid didorong oleh kinerja saham di sektor perbankan dan pertambangan yang positif karena memiliki eksposur yang cukup besar di kedua sektor.
Saham di sektor perbankan mencakup 30 persen dari total konstituen, sementara sektor pertambangan menyumbang 13 persen.
Dengan kinerja dua digit saham perbankan dan kinerja saham komoditas dan bahan baku yang kuat, PEFINDO i-Grade telah menjadi salah satu yang terbaik di pasar saham dan mencatatkan kinerja yang outperformed jika dibandingkan dengan indeks lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Advertisement
Penutupan IHSG pada 19 Desember 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Senin (19/12/2022). Sektor saham teknologi dan basic memimpin koreksi pada awal pekan ini.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,48 persen ke posisi 6.779,69. Indeks LQ45 tergelincir 0,46 persen ke posisi 946,85. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.827,81 dan terendah 6.754,08. Sebanyak 349 saham melemah sehingga menekan IHSG. 189 saham menguat dan 170 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 919.154 kali dengan volume perdagangan 18 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.604.
Indeks sektor saham (IDX-IC) mayoritas tertekan kecuali indeks sektor saham siklikal naik 0,20 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,52 persen. Sektor saham tergelincir 0,38 persen, sektor saham basic susut 1,64 persen, sektor saham industri merosot 0,08 persen, dan sektor saham non siklikal terpangkas 0,56 persen.
Selain itu, sektor saham kesehatan susut 0,04 persen, sektor saham keuangan terperosok 0,99 persen, sektor saham properti melemah 0,41 persen. Sektor saham teknologi tergelincir 2,04 persen, dan catat koreksi terbesar, dan sektor saham transportasi melemah 0,68 persen.
Bursa Saham Asia Melemah pada 19 Desember 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin, 19 Desember 2022. Bursa saham China pimpin koreksi meski pemerintah berkomitmen stabilan ekonomi pada 2023.
Indeks Shanghai merosot 1,92 persen ke posisi 3.107,12 setelah Shanghai umumkan akan menutup sementara sekolah pada awal pekan ini seiring lonjakan kasus COVID-19. Indeks Shenzen tergelincir 1,5 persen menjadi 11.124,7. Indeks Hang Seng terpangkas 0,75 persen.
Pejabat China berjanji stabilkan ekonominya pada 2023 dan mempertahankan likuiditasnya yang cukup di pasar keuangan untuk memenuhi target utama, menurut sebuah pernyataan setelah Konferensi Kerja Ekonomo Pusat, menurut laporan Reuters. Sementara itu, bank sentral China dijadwalkan untuk menetap suku bunga untuk suku bunga pinjaman satu dan lima tahun pada Selasa, 20 Desember 2022.
Indeks ASX 200 melemah 0,21 persen ke posisi 7.133,9. Di Jepang, indeks Nikkei merosot 1,05 persen ke posisi 27.237,64. Indeks Topix tergelincir 0,76 persen ke posisi 1.935,4. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,33 persen ke posisi 2.352,17.
Saham kasino di Hong Kong melemah. Saham Wynn Macau turun 8 persen, sementara saham MGM China merosot 12 persen dan saham Sands China terpangkas 4 persen dan Galaxy Entertainment susut tiga persen.
Saham koreksi tersebut seiring laporan media ada peningkatan jumlah kematian karena COVID-19 di Beijing. Shanghai juga menutup sekolah sehingga meredam sentimen investor terhadap jalur pembukaan kembali China.
Â
Advertisement