Saham Intel Anjlok 6,4 Persen Usai Rilis Laporan Keuangan

Intel merilis laporan keuangan kuartal IV 2024 yang mengejutkan analis dan investor. Hal tersebut berdampak terhadap harga saham Intel pada Jumat, 27 Januari 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Jan 2023, 13:49 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2023, 13:49 WIB
Logo Intel Terbaru (2020)
Kinerja keuangan Intel pada kuartal IV 2022 bikin analis dan investor terkejut. (Logo Intel Terbaru (2020)/Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Intel ditutup turun 6,4 persen pada Jumat, 27 Januari 2023 setelah merilis laporan keuangan kuartalan dan setahun penuh yang mengecewakan.

Pendapatan turun 32 persen year over year (YoY) dan alami rugi bersi USD 664 juta pada kuartal IV 2022. Kinerja keuangan tersebut mengejutkan analis dan investor. Mengutip CNBC, Minggu (29/1/2023), masalah Intel yang mencakup kelebihan chip dan melemahnya permintaan untuk pabrik yang menekan margin sepertinya tidak akan segera mereda.

Panduan perusahaan pun menyesuaikan rugi bersih sebesar 15 sen per saham pada kuartal mendatang. Analis tidak berbasa-basi memangkas target harga hampir secara keseluruhan.

"Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan atau menjelaskan keruntuhan historis Intel, dengan manajemen berusaha menyalahkan dinamika terburuk inventaris PC dan makro China, perusahaan hingga penurunan penjualan 20 persen kuartal per kuartal,” tulis Analis Rosenblatt, Hans Mosesmann.

Rosenblatt mempertahkan peringkat rekomendasi jual untuk Intel dan menurunkan target harga dari USD 20 menjadi USD 17. Mengutip CNBC, ini adalah ujian yang signifikan bagi CEO Intel Pat Gelsinger yang menduduki posisi tersebut pada 2021. 

Faktor-faktor di luar kendali Intel telah berkontribusi pada masalah inventaris dan produksi dengan pasar PC yang melambat menekan margin Intel dan memaksa pengecer untuk “memperbaiki” inventarisnya. Hal itu disampaikan Gelsinger dengan analis melalui panggilan telepon.

“Meskipun kami tahu dinamika ini akan berbalik, sulit prediksi kapan,” ujar Gelsinger kepada analis.

Adapun saham Intel turun lebih dari 46 persen dari level tertinggi dalam 52 minggu.


Intel Bakal PHK Karyawan demi Pangkas Biaya

Pat Gelsinger di Intel Innovation (Dok. Intel)
Pat Gelsinger di Intel Innovation (Dok. Intel)

Sebelumnya, perusahaan pembuat chip semikonduktor Intel, mengonfirmasi mereka akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai bagian dari rencana untuk memangkas pengeluaran hingga miliaran dolar.

Dalam laporan pendapatan kuartal tiga 2022, perusahaan asal Amerika Serikat ini mengumumkan rencana mereka untuk memotong biaya sekitar USD 3 miliar selama tahun depan.

CEO Intel Pat Gelsinger mengungkapkan kepada Reuters, sebagian dari itu akan berasal dari "pembiayaan orang."

Dilansir The Verge, dikutip Minggu (30/10/2022) Gelsinger juga mengonfirmasi kabar PHK karyawan kepada Bloomberg, serta menambahkan perusahaan juga akan mengurangi jam kerja pabrik untuk beberapa karyawan.

Pada akhir tahun 2025, perusahaan berharap bisa memotong biaya sebesar USD 8 miliar sampai 10 miliar per tahun.

Intel sendiri harus menghadapi perubahan ketersediaan semikonduktor di seluruh industri karena kekurangan selama pandemi, memberikan jalan ke kelebihan produksi di segmen tertentu. Masalah ini juga berdampak ke pesaing yaitu AMD dan Nvidia.

Analis Gartner Gaurav Gupta dalam email-nya ke The Verge mengatakan, industri chip berubah dari kekurangan menjadi surplus di awal 2023, di sejumlah perangkat.

"Ini akan berdampak negatif pada pendapatan di seluruh industri chip (setidaknya dalam banyak kasus), dan biasanya, situasi ini membutuhkan evaluasi ulang biaya dan margin," jelasnya.

Belum ada kejelasan lebih lanjut di departemen apa yang akan terkena pemangkasan karyawan oleh Intel.


Kabar Intel Mau PHK Karyawan

Peluncuran prosesor Intel Core Generasi 13 di Jakarta. Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti
Peluncuran prosesor Intel Core Generasi 13 di Jakarta. Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti

Dalam wawancara dengan Reuters, Gelsinger menyebut pembiayaan karyawan Intel adalah bagian yang relatif kecil dari keseluruhan pengeluarannya, sehingga perusahaan lebih fokus pada pabriknya sebagai tempat menghemat uang.

Perusahaan saat ini tengah membangun fasilitas di Ohio yang mulai dibangun awal tahun ini, dan telah berkomitmen sekitar USD 20 miliar untuk proyek tersebut.

Kabar soal Intel bakal melakukan PHK karyawannya sebenarnya sudah terendus beberapa waktu lalu, meski akhirnya dikonfirmasi sekarang.

Berdasarkan laporan Bloomberg, Kamis (13/10/2022), pemutusan hubungan kerja ini berdampak besar terhadap tim marketing dan sales Intel.

Disebutkan, sekitar 20 persen dari anggota kedua tim Intel tersebut akan terkena dampaknya dan akan diumumkan paling cepat awal bulan ini.


Pasar PC Melemah

Ilustrasi Intel Core Gen-13 (Dok. Intel)
Ilustrasi Intel Core Gen-13 (Dok. Intel)

Bloomberg mencatat, saat ini Intel memiliki sekitar 113.700 karyawan. Terakhir kali Intel PHK karyawan besar-besaran pada 2016. Kala itu, perusahaan memberhentikan sekitar lebih dari 12.000 karyawannya.

Selain Intel, Lenovo, HP, dan Dell juga berhadapan dengan angka penjualan PC semakin turun karena inflasi global dan geopolitik tidak stabil.

Karena ada penurunan tajam dalam penjualan PC, pemintaan prosesor pun berdampak negatif terhadap penjualan dan pendapatan Intel.

Pengiriman PC di secara global terjun bebas pada kuartal ketiga 2021, dengan seluruh penjualan menurun sebesar 18 persen, menurut laporan Canalys.

IDC pun memberikan temuan serupa, dengan penjualan turun lebih dari 15 persen, sementara Gartner melaporkan turun 19,6 persen dibandingkan kuartal yang sama.

Untuk mengatasi kondisi pasar dan meningkatkan inovasi, Intel ingin menjual chip bertenaga AI yang lebih canggih ke pasar pusat data (data centre).

Selain itu, perusahaan juga ingin bekerja sama dengan TSMC untuk membuat chipset berbasis 5nm milik perusahaan asal Taiwan tersebut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya