IPO, Pertamina Geothermal Energy Tawarkan Harga di Rp 820-Rp 945 per Saham

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk melepas saham perdana ke publik sebanyak 10,35 miliar saham dalam rangka initial public offering (IPO).

oleh Elga Nurmutia diperbarui 01 Feb 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2023, 07:00 WIB
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada awal 2023.
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada awal 2023. Dok Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), menyelenggarakan usaha di bidang panas bumi dari sisi hulu atau sisi hilir serta kegiatan usaha lain yang terkait kegiatan usaha di bidang panas bumi akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Mengutip laman e-ipo, Rabu (1/2/2023), Pertamina Geothermal Energy bakal melepas saham sebanyak-banyaknya 10.350.000.000 atau 10,35 miliar saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp500 per saham atau mewakili maksimal 25 persen dari dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.

Adapun, harga penawaran yang berkisar antara Rp 820-Rp 945 per saham. Dengan demikian, Pertamina Geothermal Energy bakal meraup dana sekitar Rp9,78 triliun.

Tak hanya itu, Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,50 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO saham atau sebanyak-banyaknya 630.398.000 atau 630,39 juta saham untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan Perseroan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP).

Pertamina Geothermal Energy menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi) sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, untuk penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Seluruh dana IPO akan digunakan untuk beberapa hal, yakni sekitar 85 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan hingga 2025.

Kemudian, sekitar 15 persen atau sebanyak-banyaknya sampai dengan USD100.000.000 yang diperoleh dari IPO akan digunakan Perseroan untuk pembayaran sebagian Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara Perseroan dengan Mandated Lead Arrangers, Kreditur Sindikasi Awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Facility Agent.

 

 

Jadwal IPO

Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasikan enam PLTP dengan total kapasitas sebesar 672 Mega Watt (MW). (Dok Pertamina)
Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah mengoperasikan enam PLTP dengan total kapasitas sebesar 672 Mega Watt (MW). (Dok Pertamina)

Sementara itu, Perseroan berencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50 persen dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar Perseroan. 

Jadwal Sementara 

Masa Penawaran Awal : 1 - 9 Februari 2023 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 22 Februari 2023

Perkiraan Tanggal Efektif : 16 Februari 2023 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 23 Februari 2023

Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 20 - 22 Februari 2023 

Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia : 24 Februari 2023

Rencana IPO Pertamina Geothermal Energy Sudah Tahap Final

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diberitakan sebelumnya, rencana penawaran saham perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO) anak usaha PT Pertamina disebut telah masih fase finalisasi. Rencananya IPO itu akan dilakukan oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina Power Indonesia Fadli Rahman mengungkapkan IPO Pertamina Geothermal sudah dibidik sejak tahun lalu. Dia berharap, dengan proses yang berjalan saat ini, PGE bisa catatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun depan.

"Kan kita sudah siapakan tahun lalu ya, jadi ini lagi ditunggu, sudah dalam tahap finalisasi, banyak detail-detail yang perlu disesuaikan, jadi ini yang lagi berproses lah," kata dia saat ditemui di Kementerian BUMN, Selasa (8/11/2022).

Kendati begitu, dia enggan berbicara banyak tentang detail proses IPO tersebut. "Saya tidak bisa menyampaikan lebih dari itu sampai betul-betul diumumkan karena hal yang betul yang harus disesuaikan," ungkapnya.

Dalam hal ini, dia sedikit memberi bocoran kalau sudah ada investor yang berminat untuk masuk melalui IPO tersebut. Kembali, dia tidak memberikan detail mengenai siapa investor yang dimaksud.

"PGE ada siap-siap unlock value, saya sedang betul-betul berdoa bisa closing dalam waktu dekat. Ada beberapa anchor investor yang terlibat sudah finalisasi diskusi, mudah-mudahan bisa ketemu dan diumumkan dalam waktu dekat," ujar dia.

 

Rencana Erick Thohir Bawa PGE Melantai di Bursa

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir merencanakan sejumlah anak usaha Pertamina bakal melantai di bursa saham alias IPO pada tahun ini. Mulai dari Pertamina Geothermal, diikuti Pertamina Hulu Energi, dan Pertamina International Shipping.

Langkah ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong lebih banyak BUMN masuk ke daftar 100 perusahaan besar dunia. Aksi korporasi dalam bentuk IPO menjadi salah satu strateginya.

“Saya ingin mendorong semakin banyak BUMN menjadi top 100 atau 500 perusahaan dunia,” kata Erick, mengutip Financial Times via Newsncr.com, Selasa, 11 Oktober 2022.

Kementerian BUMN yang dipimpin Erick sedang merencanakan IPO di 14 BUMN. Dimulai dengan USD 1,3 miliar yang didapat pada tahun lalu, dari melantainya perusahaan menara telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia.

Erick Thohir mengatakan setelah Pertamina Geothermal, Pertamina Hulu dapat mencatatkan IPO pada tahun berikutnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya