Bursa Saham Asia Melejit Usai Hong Kong Cabut Mandat Pakai Masker Mulai Hari Ini 1 Maret 2023

Bursa saham Asia Pasifik melesat pada perdagangan saham Rabu, 1 Maret 2023. Di sisi lain, Hong Kong mencabut mandat pakai masker mulai hari ini dan bayangi pasar.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Mar 2023, 13:26 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2023, 09:23 WIB
Bursa Saham Asia Pasifik Menguat Hari Ini 1 Maret 2023
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar mendaki pada perdagangan Rabu, 1 Maret 2023. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan saham Rabu (1/3/2023). Investor mencerna data ekonomi utama di seluruh wilayah.

Dikutip dari CNBC, indeks Hang Seng melemah 0,69 persen seiring Chief Executive Hong Kong John Lee mengumumkan membatalkan mandat pakai masker mulai 1 Maret 2023. Indeks Hang Seng teknologi terpangkas 1,42 persen.

Di China daratan, indeks Shenzhen menguat 0,7 persen ke posisi 11.783,8. Kenaikan indeks Shenzhen memimpin di antara indeks acuan. Indeks Shanghai naik 0,66 persen ke posisi 3.279,6.

Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,42 persen ke posisi 2.412,85. Indeks Kosdaq menguat 1,45 persen ke posisi 791,6 seiring saham produsen bahan baterai L&F melonjak setelah memenangkan kontrak dengan Tesla.

Indeks Nikkei 225 di Jepang naik tipis ke posisi 27.445,56 dan indeks Topix sedikit menguat ke posisi 1.993,28 pada perdagangan Selasa, 28 Februari 2023. Hal ini seiring Jepang melihat penurunan terburuk dalam produksi pabrik selama delapan bulan. Produksi pabrik susut 4,6 persen pada Januari 2023 dibandingkan Desember 2022.

Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,47 persen ke posisi 7.258,4 pada penutupan perdagangan Selasa, 28 Februari 2023.  Penjualan ritel pada Januari menguat 1,9 persen dibandingkan Desember.

Penutupan Bursa Saham Asia Selasa 28 Februari 2023

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat pada perdagangan saham Selasa, 28 Februari 2023 seiring investor mencerna kembali data ekonomi regional.

Indeks Hang Seng merosot 0,69 persen usai Chief Executive Hong Kong John Lee mengumumkan cabut kebijakan masker mulai 1 Maret. Indeks Hang Seng teknologi susut 1,42 persen.Demikian mengutip CNBC.

Di bursa saham China, indeks Shenzhen menguat 0,7 persen ke posisi 11.783,8. Indeks Shenzhen memimpin penguatan di wilayah regional. Sedangkan indeks Shanghai menanjak 0,66 persen ke posisi 3.279,6.

Indeks Kospi Korea Selatan melonjak 0,42 persen ke posisi 2.412,85. Indeks Kosdaq naik 1,45 persen ke posisi 791,6. Saham L&F melompat usai menang kontrak dengan Tesla.

Indeks Nikkei 225 menguat ke posisi 27.445,56 dan indeks Topix bertambah ke posisi 1.993,28 seiring Jepang melihat penurunan pabrik dalam delapan bulan menjadi 4,6 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,47 persen ke posisi 7.258,4 seiring penjualan ritel pada Januari lebih tinggi dari yang diharapkan.

  

Penutupan Wall Street 28 Februari 2023

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan saham, Selasa, 28 Februari 2023 sehingga melengkap bulan yang sulit bagi pasar saham.

Dikutip dari CNBC, Rabu (1/3/2023), pada penutupan perdagangan saham, indeks Dow Jones anjlok 232,39 poin atau 0,7 persen ke posisi 32.656,70. Indeks S&P 500 merosot 0,3 persen ke posisi 3.970,15. Indeks Nasdaq susut 0,1 persen ke posisi 11.455,54.

Meski awal yang solid pada 2023, semua indeks utama membukukan kinerja negatif kedua kali dalam tiga bulan terakhir. Indeks Dow Jones terpangkas 4,19 persen pada Februari 2023. Sepanjang 2023, indeks Dow Jones sudah turun 1,48 persen. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun sekitar 2,61 persen dan 1,11 persen pada Februari 2023. Namun, indeks saham tersebut masih lebih tinggi dari tahun ke tahun.

 

Lonjakan Imbal Hasil Obligasi AS

Ilustrasi Obligasi
Ilustrasi Obligasi (Photo created by rawpixel.com on Freepik)

Koreksi saham di wall street terjadi setelah awal tahun yang kuat untuk saham. Indeks S&P 500 menguat lebih dari 6 persen pada Januari 2023. Namun, lonjakan tajam dalam imbal hasil obligasi AS pada Februari 2023 merusak sentimen investor untuk saham. Hal ini karena pelaku pasar khawatir suku bunga the Federal Reserve (the Fed) yang lebih tinggi akan bertahan lebih lama.

Pada Selasa, 28 Februari 2023, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak November 2022.

“Sebagian besar investor mengharapkan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun melonjak lebih dari 4 persen. Saya melihat 4 persen sebagai batas atas imbal hasil yang akan membantu saham pulih pada Maret. Februari ini harus dibeli secara selektif,” kata Pendiri dan CEO KKM Financial, Jeff Kilburg.

Ia menuturkan, inflasi mereda, hanya saja tidak turun dari angka indeks harga konsumen (IHK) Juni sebesar 9,1 persen.

“Februari adalah langkah mundur yang didorong oleh the Fed yang disengaja FOMO oleh investor saham,” kata dia.

Aksi Buyback Saham

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Di sisi lain, emas dan perak membukukan kinerja bulanan tebruruk selama lebih dari setahun. Harga emas ditutup turun 5,58 persen pada Februari 2023. Februari 2023 merupakan bulan terburuk untuk logam sejak Juni 2021, ketika turun 7,02 persen. Harga perak alami bulan terburuk sejak 2020, akhir Februari tergelincir dengan kinerja turun 11,6 persen. Adapun penurunan bulanan terbesar pada September 2020, harga logam anjlok 17,84 persen.

Pembelian kembali saham atau buyback mencapai USD 1 triliun untuk pertama kali. Menurut Analis Bank of America, Jill Carey Hall menuturkan, perusahaan AS harus mengambil langkah untuk mencetak rekor baru.

“Klien korporasi melakukan pembelian kembali dipercepat tetapi berada di bawah tren musiman biasa selama empat minggu terakhir. Karena awal yang kuat pada Januari. Tapi pengumuman pembelian kembali baru masih jarang,” ujar Carey Hall.

Adapun salah satu sektor dengan pengumuman pembelian kembali menjadi kuat adalah sektor eneri. Occidental Petroleum mengumumkan otorisasi USD 3 miliar untuk buyback dan kenaikan dividen.

Infografis Ketimpangan Ekonomi Global
Hampir 99 persen kekayaan dunia dimiliki, hanya oleh 1 persen kelompok tertentu (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya