Berdikari Pondasi Perkasa Siapkan Belanja Modal hingga Rp 15 Miliar pada 2023

PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) siapkan belanja modal hingga Rp 15 miliar untuk alat berat pada 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 03 Mar 2023, 19:24 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2023, 19:24 WIB
Pencatatan perdana saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), Jumat (3/3/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), Jumat (3/3/2023). (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 10 miliar-Rp 15 miliar pada 2023. Dana belanja modal mayoritas akan dialokasikan untuk pembelian alat berat.

"Capex nya tahun ini saya rasa antara Rp 10-15 miliar. Kebanyakan alat berat, karena capex kita kebanyakan untuk alat berat," kata Direktur Operasi Berdikari Pondasi Perkasa Franciscus Tan saat ditemui di BEI, Jumat (3/3/2023).

Dia bilang, belanja modal tersebut berasal dari suplier, perbankan hingga multifinance. "Kebanyakan kita punya hubungan baik dengan suplier kami, mereka memberikan financing juga, dari perbankan ada pasti, multifinance ada sedikit," kata dia.

Selain itu, Berdikari Pondasi Perkasatelah menyiapkan sejumlah strategi pada tahun ini, salah satunya dengan membidik proyek dari Ibu Kota Negara (IKN).

"Stategi tahun ini pasti kita akan bidik proyek-proyek dari IKN. Karena, kita kebetulan sudah mendapatkan dua proyek IKN, yaitu proyek jembatan yang cukup menantang juga dan April ini kita ada pekerjaan maintenence di PLTB Tolo," kata dia.

Dia menuturkan, nilai kontrak dari IKN tersebut sekitar Rp 40 miliar sampai dengan Rp 50 miliar. Nilai tersebut berasal dari dua proyek saja.

Meski demikian, saat ini perseroan berfokus pada proyek di seluruh Indonesia, bukan hanya IKN. Bahkan, perseroan juga terbuka jika ada peluang dengan luar negeri.

"Saat ini belum tapi kalau ada peluangnya ada kami akan coba melaksanakan. Kalau secara historis 2006 kita pernah ada proyek di Brunei tapi itu sudah lama sekali. Kita fokus ke seluruh Indonesia, IKN hanya sebgian salah satu sektor katalis bisa riding bisa ada potensi pendapatan yang lebih tinggi," kata dia.

Tak hanya itu, ia meyakini perseroan tidak memiliki pesaing yang sangat serupa. Dengan demikian, perseroan optimistis bisa meraih pendapatan dengan kompetensi yang dimilikinya.

"Kami tidak punya pesaing yang sangat similar apalagi di bursa karena kami punya multi kompetensi kita dalam satu proyek bisa ambil dua kali sumber pendapatan begitu. Persaingan pasti ada semua bisnis pasti ada persaingan," ujarnya.

 

 

Kontrak Berdikari

Pencatatan perdana saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), Jumat (3/3/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), Jumat (3/3/2023). (Foto: BEI)

Tan menambahkan, dengan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), tingkat tata kelola usaha yang baik dan kepatuhan perseroan akan lebih tinggi. Maka sebab itu, perseroan berpotensi dapat mengikuti ketentuan dari kontraktor asing.

"Dengan kami masuk di bursa, berarti tingkat GCG dan compliance kami lebih tinggi jadi sekarang banyak klien yang menganggap itu hal normal. Saya rasa di Indonesia, kita sebagai technical capability ada, kita punya GCG bagus kita bisa mengikuti requirement di situ masuk kontraktor asing, RDMP Balikpapan, Samsung, Chandra Asri, Tuban, banyak sekali itu kita bidik," kata Tan.

Tan bilang, perseroan tidak hanya unggul dalam teknik, akan tetapi bisa masuk ke klien dengan kualitas yang tinggi.

"Kita ini bukan hanya jago teknik, kerja tapi kita dapat masuk ke high quality customer klien," ujarnya.

Di sisi lain, perseroan telah mengantongi 18 persen dari kontrak pendapatan. "18 persen dari kontrak pendapatan. Februari akhir sudah dapat potensi 20 persen," imbuhnya.

Jadi Pendatang Baru di BEI

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (3/3/2023). Berdikari Pondasi Perkasa mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-22 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Berdikari Pondasi Perkasa mencatatkan saham perdana dengan kode saham BDKR. Perseroan mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 706,1 juta saham. 

Lalu, emiten dengan kode saham BDKR akan mencatatkan saham sejumlah 4,7 miliar saham. Sehingga kapitalisasi pasarnya adalah senilai Rp 941,42 miliar. 

Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 200 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 141,22 miliar.

Sebagai pemanis, BDKR juga secara bersamaan menerbitkan 353,05 miliar waran seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan perbandingan 2:1. Artinya, tiap pemegang dua saham baru akan mendapatkan satu waran. Kemudian, harga pelaksanaan waran seri I senilai Rp 500 dan bakal meraup dana sebanyak Rp 176,52 miliar. Perseroan menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari hasil IPO saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya atau 100 persen akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan, antara lain gaji dan tunjangan karyawan, pembelian perlengkapan proyek, biaya langsung, solar, oli dan aki, pembelian suku cadang atau spare part, pembayaran premi asuransi untuk alat berat dan proyek, biaya operasional. 

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional perseroan.

 

IPO Berdikari Pondasi Perkasa

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk, perusahaan bergerak dalam bidang pondasi, perbaikan tanah, konstruksi dermaga, alat berat dan penyewaan crane akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Mengutip laman e-ipo, ditulis Jumat (10/2/2023), Berdikari Pondasi Perkasa akan melepas sebanyak-banyaknya 706.100.000 atau 706,10 juta saham dengan nilai nominal Rp100 atau maksimal sebesar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Berdikari Pondasi Perkasa setelah IPO ini

Adapun, harga penawaran saham sebesar Rp 188-Rp 200 per saham, yang ditetapkan berlaku untuk seluruh saham baru. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana segar maksimal Rp 141,22 miliar.

Sebagai pemanis, secara bersamaan Perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 353.050.000 atau 353,05 juta waran seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 8,82 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan. 

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

 

Dana IPO

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setiap pemegang 2 saham baru Perseroan berhak memperoleh 1 waran seri I di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. 

Harga pelaksanaan waran seri I sebesar Rp500, total dana dari waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 176,52 miliar.

Perseroan menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil IPO saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya atau 100 persen akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan, antara lain gaji dan tunjangan karyawan, pembelian perlengkapan proyek, biaya langsung, solar, oli dan aki, pembelian suku cadang atau spare part, pembayaran premi asuransi untuk alat berat dan proyek, biaya operasional. 

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional Perseroan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya