Liputan6.com, Jakarta - Kakao, salah satu raksasa internet top Korea Selatan, telah menggandakan upayanya untuk mengambil kendali SM Entertainment, agensi musik K-pop yang ikonik.
Kakao mengumumkan akan berusaha untuk membeli hingga 35 persen saham dari label musik itu. Melansir CNN, Rabu (8/3/2023), Kakao melakukan penawaran tender dengan total sekitar KRW 1,25 triliun atau sekitar USD 962 juta, setara KRW 150.000 atau USD 115 per saham.
Baca Juga
Penawaran ini melebihi penawaran sebelumnya yang dilakukan oleh HYBE Entertainment Pekan lalu, HYBE telah menawarkan kepada investor sebesar KRW 120.000 won atau USD 92 per saham dalam sebuah penawaran tender, yang diharapkan dapat mengakuisisi 25 persen saham SM lebih lanjut. HYBE sekarang memiliki 15,8 persen saham SM Entertainment.
Advertisement
Termasuk 14,8 persen yang dibeli HYBE dari pendiri sekaligus pemegang saham terbesar SM Entertainment, Lee Soo-man. Dari awal, akuisisi oleh HYBE berjalan cukup pelik lantaran manajemen Co-CEO SM Entertainment, Lee Sung Soo dan Tak Young Jun, bersama dengan 25 eksekutif perusahaan merilis pernyataan yang menyatakan mereka menentang pembelian saham SM Entertainment oleh HYBE.
Di sisi lain, Lee Soo Man sebelumnya juga menentang rencana akuisisi perusahaan teknologi Korea Kakao, pemilik layanan streaming musik Melon. Kakao berencana akuisisi 9,05 persen saham di SM Entertainment, menjadikannya pemegang saham terbesar kedua perusahaan tersebut. Adapun Kakao saat ini sudah memegang 4,9 persen saham SM.
Bulan lalu, perusahaan mengatakan telah setuju untuk membeli 9 persen saham SM dengan membeli saham baru dan obligasi konversi. Namun, Lee menentang kesepakatan melalui perintah pengadilan.
Tak tinggal diam, Kakao terus maju dan mengundang pemegang saham SM untuk menerima penawaran tendernya, yang berakhir pada 26 Maret. Investor Kakao tampak waspada terhadap tawaran tersebut. Sahamnya ditutup 3 persen lebih rendah di Seoul pada Selasa, sementara saham SM melonjak 15 persen.
HYBE Sebut Akuisisi Saham Bantu Artis SM Entertainment Masuk Pasar Amerika Utara
Sebelumnya, HYBE, agensi yang menaungi BTS menyangkal akuisisi saham SM Entertainment adalah tindakan akuisisi secara paksa dari satu perusahaan (target) oleh perusahaan lainnya (yang mengakuisisi).
Melansir Allkpop, ditulis Kamis (23/2/2023), HYBE menegaskan, rencana akuisisi saham SM Entertainment bukan bagian dari upaya memperkeruh persaingan di industri K-pop.
"Strategi akuisisi tersebut benar-benar untuk membantu artis SM Entertainment masuk ke pasar Amerika Utara jika rencana tersebut terwujud," ujar Manajemen HYBE, dikutip Kamis, 23 Februari 2023.
Sebelumnya, agensi BTS ini setuju untuk mengakuisisi 14,8 persen saham SM Entertainment milik Lee Soo Man. Label ini pun menawarkan untuk membeli tambahan 25 persen dari pemegang saham SM lainnya dalam penawaran tender dan bertujuan untuk mendapatkan total 40 persen saham di SM Entertainment.
Hal ini menyebabkan manajemen SM Entertainment menuduh HYBE telah melakukan akuisisi secara paksa. Namun, HYBE menjelaskan mereka tidak mengejar akuisisi secara paksa. CEO HYBE Park Ji Won menjelaskan, pihaknya tidak menganggap akuisisi perusahaan atas saham SM sebagai akuisisi paksa.
"Kami setuju untuk membeli saham yang dipegang oleh pemegang saham terbesar SM (Lee Soo Man) melalui persetujuan bersama dan secara terbuka menawarkan untuk membeli saham dari pemegang saham yang lebih kecil dengan syarat yang sama dengan pemegang saham terbesar," ungkapnya.
Dia juga bilang, HYBE dapat membantu artis SM untuk maju ke pasar Amerika Utara menggunakan pencapaian hebat boyband BTS di pasar bersama dengan jaringan dan Ithaca Holdings.
"SM Entertainment sedang mencoba untuk membangun sistem multi-produksi dan label dan menggunakan hak kekayaan intelektual artisnya untuk produk selain musik seperti merchandise dan game. Kedua strategi tersebut telah lama ditempuh oleh HYBE, jadi itu dapat membantu SM melaksanakan rencananya," tandasnya.
Harga saham SM Entertainment berada di posisi 126,300 won Korea atau melambung 4,29 persen per 23 Februari 2023.
Advertisement
HYBE Rampungkan Akuisisi SM Entertainment
Sebelumnya, HYBE, perusahaan manajemen bakat Korea Selatan yang menaungi boyband BTS, mengatakan mereka telah membayar pembelian 14,8 persen sisa saham di saingannya SM Entertainment dan berharap untuk menyelesaikan kesepakatan pada 6 Maret, lebih cepat dari jadwal yang diumumkan sebelumnya.
Menyusul kabar tersebut, saham Hybe naik 3,1 persen menjadi ditutup pada 187.700 won (USD 143,9) pada Rabu, 22 Februari 2023. Sedangkan SM Entertainment turun 1,94 persen ke posisi 121.100 won.
Pasar mengamati dengan cermat apakah penawaran tender Hybe akan berhasil atau sebaliknya. Hybe sebelumnya mengumumkan pada awal bulan ini bahwa mereka membeli sebagian besar 18,5 persen saham di SM Entertainment yang dimiliki oleh pendiri Lee Soo Man, menjadikan HYBE pemegang saham terbesar SM Entertainment.
Melansir, Variety, Kamis (23/2/2023), Lee memiliki opsi untuk menjual sisa sahamnya ke HYBE dengan harga tertentu dalam waktu satu bulan. HYBE juga telah menawarkan untuk membeli lagi 25 persen saham perusahaan dari pemegang saham lainnya.
Aksi ini rupanya cukup pelik lantaran manajemen Co-CEO SM Entertainment, Lee Sung Soo dan Tak Young Jun, bersama dengan 25 eksekutif perusahaan merilis pernyataan yang menyatakan mereka menentang pembelian saham SM Entertainment oleh HYBE. Di sisi lain, Lee Soo Man sebelumnya juga menentang rencana akuisisi perusahaan teknologi Korea Kakao, pemilik layanan streaming musik Melon. Kakao berencana akuisisi 9,05 persen saham di SM Entertainment, menjadikannya pemegang saham terbesar kedua perusahaan tersebut.
SM Entertainment HYBE Ingin Kontrol Agensinya, Curiga Artisnya Bakal Dianaktirikan
Sebelumnya, perseteruan antara SM Entertainment dan Lee Soo Man – HYBE makin meruncing. Setelah CEO SM Entertainment merilis video penolakan terhadap manuver bisnis HYBE yang membeli saham Lee Soo Man, kini giliran sang CFO (Chief Financial Officer), Jang Cheol Hyuk, yang berbicara.
Dalam video berdurasi 15 menit yang dirilis Senin (15/2/2023), sejak awal ia mengucapkan tudingan pedas atas aksi Lee Soo Man dan HYBE serta alasan pihaknya menentang pembelian saham ini.
Dilansir dari Soompi, ia menyebut bahwa pembelian saham dari Lee Soo Man—sang pendiri perusahaan yang juga mantan pemegang saham mayoritas SM—adalah tindakan dengan niat jahat.
“Segera setelah visi baru 'SM 3.0' diumumkan, pemegang saham terbesar menjual sahamnya, dan dimulai upaya pengambilalihan dengan permusuhan oleh pesaing,” kata dia.
Jang Cheol Hyuk mengawali videonya dengan menjelaskan bahwa HYBE tak akan berhenti setelah membeli 14,8 persen saham milik Lee Soo Man. HYBE telah mengumumkan niat untuk membeli saham dari pihak lain, dan targetnya menguasai 40 persen kepemilikan SM.
“Lewat upaya pengambilalihan dengan niat tak baik ini, HYBE tampaknya berencana untuk menjalankan kontrol manajemen, dengan cara mendominasi jajaran direksi,” kata dia.
Hal ini pada akhirnya diprediksi akan menyulitkan kebijakan yang akan menguntungkan SM—baik untuk para pemegang saham hingga artis.
Advertisement