Wall Street Melesat di Tengah Sentimen Negosiasi Plafon Utang Bakal Berlanjut

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan Senin, 15 Mei 2023. Indeks Nasdaq catat penguatan terbesar di tengah sentimen negosiasi plafon utang.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Mei 2023, 06:17 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 06:17 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Senin, 15 Mei 2023. Indeks S&P 500 menguat tipis seiring pelaku pasar menilai negosiasi plafon utang yang sedang berlangsung. (Dok Unsplash/ llyod blazek)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Senin, 15 Mei 2023. Indeks S&P 500 menguat tipis seiring pelaku pasar menilai negosiasi plafon utang yang sedang berlangsung.

Dikutip dari CNBC, Selasa (16/5/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 menguat 0,3 persen ke posisi 4.136,28. Indeks Dow Jones naik 47,98 poin atau 0,14 persen ke posisi 33.348,60. Indeks Nasdaq bertambah 0,66 persen menjadi 12.365,21.

Adapun yang menjadi investor adalah pembicaraan plafon utang yang ditunda hingga kembali dimulai pada Jumat pekan ini. Presiden AS Joe Biden akan menjadi tuan rumah bagi pemimpin kongres pada Selasa pekan ini.

“Ini semacam permainan menunggu. Setiap hari berlalu, dan setiap penundaan, setiap hari tidak ada perkembangan. Saya pikir akan semakin sulit bagi pasar untuk benar-benar mendapatkan daya tarik,” ujar Keith Buchanan dari Globalt Investments, dikutip dari CNBC.

Sementara itu, kepada CNBC pekan lalu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menuturkan, kegagalan untuk mencapai kesepakatan tentang plafon utang akan hasilkan kekacauan keuangan. Departemen Keuangan AS saat ini memberikan tanggal 1 sebagai tanggal kegagalan untuk memenuhi kewajibannya.

Namun, Yellen lebih lanjut isyaratkan pada akhir pekan kalau Amerika Serikat akan hindari gagal bayar utang.

“Saya berharap. Saya pikir negoisasi sangat aktif. Saya diberi tahu mereka telah menemukan beberapa bidang kesepakatan,” ujar Yellen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Investor Cerna Data Ekonomi

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Pada Senin, 15 Mei 2023, investor mencerna data Mei untuk survei Empire State Manufacturing yang menunjukkan jatuhnya aktivitas manufaktur di New York. Survei turun sekitar 43 poin dari April menjadi minus 31,8 di bawah perkiraan Dow Jones minus 5.

Di sisi lain, musim laporan keuangan hampir berakhir, tetapi beberapa laporan ritel besar pekan ini akan memberi investor wawasan lebih lanjut tentang keadaan konsumen.

Home Depot akan rilis laporkan pada Selasa pekan ini. Sementara itu, Target dan Walmart masing-masing akan rilis laporan keuangan pada Rabu dan Kamis pekan ini.

Sementara itu, ARK Innovation ETF reli 2,4 persen pada awal pekan ini dan membukukan  kenaikan sebanyak tujuh kali dalam delapan sesi terakhir.

Indeks Nasdaq naik 0,66 persen, mengungguli indeks S&P 500 dan Dow Jones yang menguat selama tiga hari dalam empat hari.

Saham Nvidia berkontribusi paling baik untuk kenaikan indeks Nasdaq dan S&P 500. The First Trust Dow Jones Internet Index Fund menguat 1,4 persen pada perdagangan Senin pekan ini.

 


Penutupan Wall Street pada 12 Mei 2023

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, wall street melemah terimbas laporan ekonomi yang rendah. Di mana indeks S&P 500 jatuh karena kekhawatiran seputar ekonomi AS meredam sentimen investor.

Sementara indeks Dow Jones Industrial Average turun 8,89 poin lebih rendah, atau 0,03 persen menjadi ditutup ke posisi 33.300,62. Komposit Nasdaq turun 0,35 persen menjadi 12.284,74.

Melansir laman CNBC, pada laporan awal Universitas Michigan menyebutkan indeks sentimen konsumen turun ke level terendah enam bulan di 57,7. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones mengharapkan sejatinya berada pada posisi 63 di Mei ini.

Survei juga menunjukkan prospek inflasi selama 5 tahun ke depan naik menjadi 3,2 persen, ke posisi tertinggi sejak Juni 2008. Investor juga mengawasi seputar negosiasi plafon utang Pemerintah AS.

Adapun, pertemuan membahas pagu utang antara Presiden Joe Biden dan para pemimpin kongres yang ditetapkan pada hari Jumat ditunda hingga minggu depan.

"Tidak ada satu pun sektor yang bergerak meyakinkan ke arah mana pun, mencerminkan kurangnya keyakinan secara umum di pasar," kata Joe Cusick, Spesialis Portofolio dan Wakil Presiden Senior di Calamos Investments.

Tercatat indeks S&P 500 dan Dow turun untuk minggu kedua berturut-turut, masing-masing turun 0,29 persen dan 1,11 persen dan Nasdaq naik 0,4 persen.

 


Kinerja Saham

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Terkait kinerja perusahaan, saham Bank Regional, PacWest turun 2,9 persen. PNC kehilangan sekitar 1 persen dan Zions Bancorporation ditutup 1,1 persen lebih rendah. Pada hari Kamis, saham bank regional turun setelah PacWest mengatakan simpanannya turun tajam minggu lalu.

Sementara itu, data harga grosir yang lebih lemah dari perkiraan, tanda meredanya inflasi, gagal melindungi investor dari kekhawatiran penurunan yang sedang berlangsung — terutama karena segelintir saham terus membawa pasar.

Adapun Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengatakan harga impor 0,4 persen secara mtm di bulan April, menandai kenaikan pertama sejauh ini di tahun 2023.

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones mengharapkan kenaikan 0,3 persen pada bulan lalu, dibandingkan dengan penurunan 0,8 persen pada bulan sebelumnya. 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya