Bursa Pelototi Saham Apexindo Pratama Duta Usai Mejeng di Jajaran Top Gainers

Gerak saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) yang di luar kebiasaan menarik perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Sep 2023, 17:24 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 17:24 WIB
Bursa Pelototi Saham Apexindo Pratama Duta Usai Mejeng di Jajaran Top Gainers
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX). Hal itu menyusul terjadinya peningkatan harga saham APEX di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham APEX tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/9/2023).

Saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk mencatatkan kenaikan signifikan baru-baru ini. Bahkan pada perdagangan Kamis, 7 September 2023, saham APEX juara top gainers dengan kenaikan 34,74 persen ke posisi 256, melanjutkan pengutana yang terjadi pada perdagangan sebelumnya.

Pada 6 September 2023, saham APEX ditutup naik 22,58 persen ke posisi 190. Sayangnya, menutup pekan ini, saham APEX justru terpantau merah. Hingga berita ini ditulis, saham APEX turun 6,25 persen ke posisi 240.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham APEX tercatat sebanyak 13.452 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 80,38 juta lembar senilai Rp 20,96 miliar. Meski turun, dalam sepekan saham APEX masih mencatatkan kenaikan 46,34 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham APEX turun 27,27 persen.

Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham APEX, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Catatan saja, informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi pada 8 Agustus 2023 yang dipublikasikan melalui website Bursa yakni tentang Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek.

 

 

Apexindo Gelar Private Placement, Patok Harga Pelaksanaan Rp 1.846

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) akan melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHETD) atau private placement. Aksi korporasi private placement ini dilakukan untuk memperbaiki posisi keuangan.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/3/2023), PT Apexindo Pratama Duta Tbk menyebutkan pelaksanaan private placement ini untuk perbaikan posisi keuangan seperti tertuang dalam pasal 3 huruf (a) POJK 14/2019 dan pelaksanaan kewajiban konversi atas obligasi wajib konversi (OWK) yang diterbitkan Apexindo Pratama Dutaberdasarkan trust deed pada 19 Februari 2021.

Pelaksanaan private placement telah disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Bursa Nomor I-A lampiran II keputusan direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor:Kep-00101/BEI/12-2021 pada 21 Desember 2021 perihal perubahan peraturan Nomor I-A tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat.

 

Konversi OWK

IHSG Menguat
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun jumlah OWK tranche I sebesar USD 115 juta atau senilai Rp 1,63 triliun. Nilai tersebut ekuivalen dengan 886.616.666 lembar saham setelah dikonversi. Nilai nominal saham tambahan adalah Rp 500 per saham.

Jumlah saham tambahan yang akan dicatatkan adalah 33.200.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp 1.846,63.

Berikut jadwal pelaksanaan sebagai berikut:

Pelaksanaan PMTHMETD pada 30 Maret 2023

Pencatatan PMTHMETD pada 31 Maret 2023

Pemberitahuan hasil pelaksaan PMTHMETD pada 3 April 2023

Setelah pelaksanaan private placement yang mana akan menerbitkan saham tambahan dengan jumlah sebanyak 33.200.000 lembar saham, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan meningkat dari 2.796.804.997 lembar saham menjadi 2.830.004.997 lembar saham.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya