Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett, Berkshire Hathaway melaporkan kinerja keuangan kuartal III 2023 pada Sabtu, 4 November 2023. Berkshire Hathaway melaporkan lonjakan besar laba operasional.
Namun, Warren Buffett sedikit mencatat peluang kesepakatan seiring jumlah kas yang besar. Laba operasional Berkshire Hathaway yang diperoleh dari berbagai bisnis termasuk asuransi, kereta api, dan utilitas tercatat USD 10,76 miliar pada kuartal terakhir. Laba operasional itu 40,6 persen lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun lalu USD 7,651 miliar.
Baca Juga
Berkshire memegang rekor jumlah kas hingga akhir September 2023 mencapai USD 157,2 miliar. Kas tersebut melampaui rekor tertinggi USD 149,2 miliar pada kuartal III 2021.
Advertisement
Warren Buffett telah mengambil keuntungan dari lonjakan imbal hasil obligasi, membeli surat utang jangka pendek yang hasilkan imbal hasil lima persen. Selain itu, Berkshire Hathaway juga memiliki investasi USD 126,4 miliar pada akhir kuartal III 2023 dibandingkan USD 93 miliar pada akhir tahun lalu.
Aktivitas pembelian kembali terus melambat karena saham Berkshire mencapai rekor tertinggi selama kuartal tersebut. Perusahaan habiskan USD 1,1 miliar untuk pembelian kembali atau buyback saham. Dengan demikian, total buyback saham menjadi USD 7 miliar hingga sembilan bulan pada 2023.
Saham Berkshire kelas A telah menguat hampir 14 persen pada 2023. Setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada 19 September, saham Berkshire Hathaway telah jatuh sekitar 6 persen dari puncaknya.
Geico, perusahaan asuransi Berkshire melaporkan keuntungan kuartalan dengan pendapatan jaminan USD 1,1 miliar. Perushaaan asuransi mobil berada di tengah-tengah perubahan setelah kehilangan pangsa pasar.
Namun, BNSF mengalami penurunan laba 15 persen seiring divisi kereta api bergulat dengan volume rendah dan biaya lebih tinggi.
Kerugian Investasi
Warren Buffett membukukan kerugian investasi yang signifikan sebesar USD 24,1 miliar pada kuartal III. Sebagian besar kerugian disebabkan penurunan saham di Apple. Saham Apple turun 11,7 persen selama kuartal tersebut.
Dikutip dari CNBC, seperti biasa, Berkshire Hathaway meminta investor untuk mengabaikan fluktuasi kuartalam portofolio saham Berkshire.
“Jumlah keuntungan/kerugian investasi pada kuartal tertentu biasanya tidak ada artinya dan memberikan laba (rugi) per saham yang bisa sangat menyesatkan bagi investor yang memiliki sedikit atau tidak sama sekali pengetahuan tentang peraturan akuntansi,”
Berkshire Hathaway meski mencetak kenaikan laba operasional cukup besar, Berkshire mengakui dampak negatif pandemi COVID-19 terhadap perekonomian, risiko geopolitik dan tekanan inflasi.
“Pada tingkat yang berbeda-beda, operasional bisnis terkena dampak dari tindakan pemerintah dan sektor swasta untuk memitigasi dampak ekonomi yang merugikan dari pandemi COVID-19 dan variannya serta berkembangnya konflik geopolitik, gangguan rantai pasokan, dan tindakan pemerintah untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi, inflasi,” ujar Berkshire.
Berkshire menyebutkan, dampak ekonomi dari peristiwa ini dalam jangka panjang tidak dapat diperkirakan secara wajar saat ini.
Advertisement
Kinerja Kuartal II
Sebelumnya diberitakan, Berkshire Hathaway melaporkan kinerja keuangan pada Sabtu, 5 Agustus 2023 waktu setempat. Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett ini melaporkan lonjakan laba pada kuartal II 2023 seiring pemulihan dari kerugian investasi besar tahun lalu.
Koreksi kinerja di tengah bursa saham yang lesu bahkan membuat bingung investor sukses seperti Chairman Warren Buffett. Demikian dikutip dari CNN, Minggu (6/8/2023).
Berkshire Hathaway mencatat laba operasional USD 10 miliar pada kuartal II 2023, naik 6,6 persen dari periode sama tahun lalu. Kinerja keuangan penjaminan asuransi dan investasi yang lebih tinggi membantu dongkrak laba operasional Berkshire.
Perseroan mencatat laba bersih sebesar USD 35,9 miliar setelah alami kerugian USD 43,9 miliar pada kuartal II 2023. Berkshire hasilkan keuntungan investasi USD 25,9 miliar pada kuartal terakhir, menandai perubahan Haluan yang signifikan dari tahun sebelumnya, ketika investasi kehilangan USD 53 miliar pada kuartal II.
Bisnis penjaminan asuransi Berkshire melewati ambang batas miliaran dolar AS, dengan laba USD 1,25 miliar, naik dari USD 715 juta pada kuartal II 2022. Laba investasi asuransi meningkat menjadi USD 2,3 miliar dari USD 1,9 miliar pada tahun lalu.
Kinerja Geico
Geico milik Berkshire, salah satu Perusahaan asuransi terbesar di Amerika Serikat, bernasib lebih baik dari pada tahun lalu membukukan laba underwriting USD 514 juta pada kuartal II 2022. Kinerja ini turun dari USD 703 juta pada kuartal I, tetapi naik tajam dari kerugian kuartal II tahun lalu USD 487 juta.
Perusahaan asuransi mencatat laba penjaminan emisi sebelum pajak sekitar USD 1,2 miliar sepanjang 2023 membantu menopang laba Berkshire Hathaway. Berkshire Hathaway mengaitkan laba asuransi ini dengan rata-rata premi polis otomotif lebih tinggi, penurunan biaya iklan dan pengurangan klaim.
Namun, Perusahaan kereta api barang dan energi Berkshire masing-masing BHE dan BNSF mencatat penurunan laba dibandingkan periode sama tahun lalu. Berkshire juga mencatat rekor tertinggi dalam kas dan setara kas sebesar USD 147,4 miliar dibandingkan kuartal I sebesar USD 130,6 miliar dan periode tahun sebelumnya sebesar US 105,4 miliar.
Pembelian kembali saham Berkshire Hathaway, perusahaan investasi Warren Buffett ini mencapai USD 1,4 miliar dibandingkan USD 4,4 miliar pada kuartal I.
Advertisement