Antam Optimistis Cetak Laba Bersih Positif pada Akhir 2023

Direktur Pengembangan Usaha Antam I Dewa Wirantaya menuturkan, Antam juga akan berfokus menyelesaikan proyek-proyek strategis yang sedang berjalan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 30 Nov 2023, 15:16 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2023, 15:15 WIB
Paparan publik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Kamis (30/11/2023). (Foto: tangkapan layar/Elga N)
Paparan publik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), Kamis (30/11/2023). (Foto: tangkapan layar/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam tetap optimistis akan mampu mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan ke depan. 

Direktur Pengembangan Usaha Antam I Dewa Wirantaya menuturkan, Antam juga akan berfokus menyelesaikan proyek-proyek strategis yang sedang berjalan serta melakukan inovasi dan peningkatan pelayanan produk, khususnya produk terkait dengan logam mulia perusahaan.

"Proyeksi laba di akhir tahun 2023, pencapaian hingga kuartal ketiga di akhir September 2023, di mana Antam mencatatkan laba bersih sekitar Rp2,85 triliun. Antam tetap optimis akan kembali mencatatkan laba bersih yang positif di akhir tahun 2023," kata Dewa dalam Public Expose 2023, Rabu (30/11/2023).

Menurut ia, Antam pun bakal terus mengoptimalkan produksi dan penjualan di seluruh lini komoditas utama perusahaan. Hal itu dilakukan tentunya untuk dapat mencapai laba perusahaan yang telah ditetapkan di awal tahun. 

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Aneka Tambang Elisabeth RT Siahaan mengatakan, pada 2024, Antam akan terus melanjutkan penyelesaian proyek strategis dan juga akan terus mengoptimalkan kinerja produksi serta penjualan seluruh komoditas inti perusahaan. 

"Jadi fokus kami memang pada peningkatan produksi. Antam akan berfokus untuk pengembangan EV battery yang saat ini sedang dijalankan, dan juga tetap menjaga kinerja," kata dia.

Di samping itu, ia menjelaskan, pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan mitra strategis yang memiliki kompetensi dalam teknologi yang unggul, serta juga memiliki posisi bisnis yang solid.

Dengan demikian, Antam akan sentiasa terus berfokus pada strategi mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama untuk pemasaran produk emas, logam mulia Antam, juga untuk bijih nikel dan bauksit Antam, seiring dengan pertumbuhan tinggi. 

Beri Sinyal Bagikan Dividen

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berkomitmen untuk membagikan dividen dari laba bersih yang didapatkan pada 2023. 

Direktur Utama Antam Nico Kanter menuturkan, pihaknya berupaya untuk bisa memberikan kontribusi terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk pemegang saham. 

"Namun juga kita akan tentunya melakukan balance dengan adanya proyek-proyek strategis yang tentunya kita harus dukung dari sisi keuangannya," kata Nico dalam Public Expose 2023, Kamis (30/11/2023).

Alhasil, Antam akan mengoptimalkan kinerja sehingga bisa memberikan yang terbaik ke seluruh pemegang saham. Terlebih, Perseroan juga akan berkolaborasi dan bersinergi dengan MIND ID dan Kementerian BUMN. 

Di samping itu, Antam juga optimistis mampu mencetak kinerja keuangan yang positif hingga akhir 2023. 

Direktur Pengembangan Usaha Antam I Dewa Wirantaya menuturkan, Antam juga akan berfokus menyelesaikan proyek-proyek strategis yang sedang berjalan serta melakukan inovasi dan peningkatan pelayanan produk, khususnya produk terkait dengan logam mulia perusahaan.

"Proyeksi laba di akhir tahun 2023, pencapaian hingga kuartal ketiga di akhir September 2023, di mana Antam mencatatkan laba bersih sekitar Rp2,85 triliun. Antam tetap optimis akan kembali mencatatkan laba bersih yang positif di akhir tahun 2023," kata Dewa.

Menurut ia, Antam pun bakal terus mengoptimalkan produksi dan penjualan di seluruh lini komoditas utama perusahaan. Hal itu dilakukan tentunya untuk dapat mencapai laba perusahaan yang telah ditetapkan di awal tahun. 

 

Aneka Tambang Tebar Dividen 2022 Rp 1,91 Triliun

Ilustrasi Dividen. Foto: Freepik
Ilustrasi Dividen. Foto: Freepik

Sebelumnya diberitakan, emiten tambang, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 50 persen atau Rp1,91 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 79,50 per saham. 

"Dividen payout ratio 50 persen apabila dibagi per lembar saham Rp 79,50 per lembar saham," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Aneka Tambang Elisabeth RT Siahaan dalam paparan publik, Kamis (15/6/2023).

Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 yang digelar pada Kamis, 15 Juni 2023.

Dalam RUPST Antam tersebut, telah diberhentikan dengan hormat Dolok Robert Silaban sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Basar Simanjuntak sebagai Direktur Sumber Daya Manusia. 

Dengan demikian, para pemegang saham menyetujui untuk mengalihkan tugas I Dewa Bagus Wirantaya, dari semula sebagai Direktur Operasi dan Produksi menjadi Direktur Pengembangan Usaha Perseroan dengan masa jabatan meneruskan sisa masa jabatan sebelumnya. 

Pemegang saham juga menyetujui untuk mengangkat Hartono sebagai Direktur Operasi dan Produksi dan Achmad Ardianto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia.

"Kami menyambut baik direksi yang baru, kami harapkan tetap bisa bekerja sama dengan baik sehingga kita bisa capai yang kita canangkan bersama untuk membuat Antam menjadi lebih baik lagi," kata Direktur Utama Aneka Tambang Nicolas D. Kanter.

Berikut ini merupakan susunan pengurus perseroan teranyar.

Susunan Dewan Komisaris

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: F.X. Sutijastoto

Komisaris Independen: Gumilar Rusliwa Somantri

Komisaris Independen: Anang Sri Kusuwardono

Komisaris: Bambang Sunarwibowo

Komisaris: Dilo Seno Widagdo

 

Susunan Direksi

Direktur Utama: Nicolas D. Kanter

Direktur Operasi dan Produksi: Hartono

Direktur Pengembangan Usaha: I Dewa Bagus Wirantaya

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Elisabeth RT Siahaan

Direktur Sumber Daya Manusia: Achmad Ardianto

 

Harga Emas Makin Berkilau, Kinerja Aneka Tambang Diprediksi Moncer

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, kinerja emiten BUMN pertambangan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berpotensi besar untuk terus tumbuh positif hingga akhir tahun 2023. Hal ini sejalan dengan tren permintaan emas yang cukup tinggi sepanjang 2023.

Senior Equity Research Analyst Jasa Utama Capital Sekuritas Samuel Glenn Tanuwidjaja mengatakan, kinerja ANTM terbilang stabil selama 6 bulan pertama 2023 dengan rata-rata pertumbuhan 15 persen year on year (yoy). Kinerja ANTM ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata emas.

"Di sisi operasional, penjualan emas Aneka Tambang juga naik 0,3 persen menjadi 13.508 kilogram," kata Glenn dalam risetnya, dikutip Minggu (24/9/2023).

Prospek cerah ANTM juga tercermin dari kenaikan laba usaha dan laba bersih masing-masing 59 persen yoy dan 24 persen yoy pada semester pertama lalu. Capaian ini juga melampaui kenaikan laba usaha dan laba bersih ANTM selama 5 tahun terakhir.

Di sisi lain, Aneka Tambang juga cukup efisien berkat adanya penurunan beban umum dan administrasi 30,4 persen yoy yang disertai oleh penurunan beban penjualan 3 persen yoy.

ANTM juga mengalami lonjakan margin laba bersih 0,4 persen ke level 8,7 persen pada semester pertama tahun ini. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata margin laba bersih perusahaan sepanjang 2022 yakni 8,3 persen.

 

Faktor Pendukung

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Lantaran 62 persen pendapatan ANTM berasal dari penjualan emas, Glenn melihat pendapatan dari segmen bisnis emas akan tetap meningkat pada sisa 2023.

Salah satu faktor pendukungnya adalah kondisi ekonomi di China yang dikabarkan lesu. Dalam hal ini kinerja PMI Manufaktur, ritel dan properti, serta kinerja ekspor-impor di sana menurun selama beberapa kuartal pada 2023. "Hal ini meningkatkan permintaan investor untuk emas sebagai safe haven Instrument," kata dia.

Selain itu, prospek ekonomi yang volatil karena kenaikan harga minyak global ke level tertinggi sejak 2022 juga dapat membebankan biaya transportasi pada emiten-emiten domestik dan internasional.

Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran investor akan penurunan kinerja margin profitabilitas sejumlah emiten dan mengubah nilai valuasi harga saham emiten menjadi lebih rendah, khususnya di sektor manufaktur, perhotelan dan restoran, retail, consumer goods, dan pertambangan. 

"Sebagai sampingan, harga emas global sudah naik 1,6 persen dalam sebulan ini dan mendekati level resistance USD 1.944 per ons troi," terang Glenn.

Dia pun prediksi harga emas bergerak di kisaran USD 1.940--1.980 per ons troi dengan memperhitungkan efek negatif dari kenaikan harga minyak yang berkelanjutan.  

Berdasarkan performa keuangan yang masih di atas rata-rata dan harga emas yang cenderung stabil, maka Glenn merekomendasi buy (beli) dengan target harga Rp 1.920 per saham.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya